Saya Ingin bercerita sedikit tentang naskah drama yang diperagakan yaitu teater. Baiklah, untuk pembuka tulisan ini, saya ingin menjelaskan teater adalah proses pemilihan teks atau naskah, penafsiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dari suatu naskah drama.
Sederhananya, teater adalah penampilan yang disajikan dengan menggunakan naskah drama sebagai tumpuannya. Oke, kita sudah membahas secara sederhana mengenai pengertian teater, sekarang saya ingin memberi tips-tips yang pernah saya dapatkan saya berteater.
Tips-tips ini saya dapatkan dari pelatih teater (senior) yang menurut saya sangat pandai berteater dan sangat pandai memoles akting dari para aktor sehingga pementasannya semakin hidup dan nikmat untuk dinikmati. Berikut tips-tipsnya.
1. Eksplore Panggung
Pada suatu pementasan teater, tata panggung itu biasanya sesuai dengan naskah drama yang akan ditampilkan. Jadi penataan panggung sangat berpengaruh untuk kesuksesan karena membantu memperjelas cerita dari naskah tersebut. Nah, saat pemain/aktor ada dalam panggung yang sempit maupun luas, dia dapat berpindah-pindah tempat mengisi kekosongan panggung, karena kekosongan panggung akan membuat tidak balance panggung, sehingga penampilan menjadi kurang enak dipandang.
2. Artikulasi
Pengucapan dialog saat pementasan teater adalah hal yang gampang, namun yang paling susah adalah menyampaikan ucapan kita ke penonton sehingga penonton menangkap maksud dari ucapan kita. Jadi pengucapan harus dengan artikulasi yang jelas agar penonton faham dengan yang kita ucapkan.
3. Ekspresi
Saat pemain/aktor sedang berperan, dia harus pintar-pintar merubah ekspresi, karena akting yang dilakoni bukan monoton, kadang senang, kadang susah, kadang bahagia, kadang cemburu, dan masih banyak yang lainnya. Bahkan bahagia saja banyak bagiannya, contoh bahagia saat menang undian berbeda dengan bahagia saat diterima cintanya. Maka dari itu ekspresi adalah hal yang perlu diperhatikan dalam berteater.
4. Buang Muka
Dalam hal ini, buang muka dimaksudkan adalah memperlihatkan ekspresi kita kepada penonton, bagaimanapun juga penonton adalah hal yang harus diperhitungkan untuk kali pertama. Jadi, berikan suguhan yang memuaskan untuk penonton. Termasuk sering-sering memperlihatkan ekspresi kita saat berakting. Tidak boleh dan jangan sekali-sekali memberi bokong kepada penonton (menghadap ke belakang). Usahakan sering-sering membuang muka ke penonton agar penonton tidak bosan dan tidak penasaran dengan ekspresei kita.
5. Vokal Perut
Berdialog saat pementasan sangat-sangat menguras tenaga. Apalagi kalau kita melakukan pementasan di gedung yang besar. Maka dari itu saya mendapat trik yaitu menggunakan suara perut, karena di dalam gedung, suara perut yang dikeluarkan akan menghasilkan suara yang lebih bulat tidak pecah seperti suara tenggorokan. Jadi gunakan suara perut saat berdialog di panggung teater.
6. Respon
Agar suasana panggung tidak kosong dan membosankan, para aktor harus melakukan respon yang baik kepada lawan mainnya. Respon ada berbagai macam, diantaranya adalah respon menggunakan ekspresi, gerakan, dan ucapan. Jadi, tidak ada kekosongan dalam permainan aktor tersebut.
7. Karakter
Dulu sewaktu saya berteater, hampir setiap hari saya dan teman-teman harus bermeditasi untuk memasukkan karakter peran dalam tubuh dan membuang jauh-jauh karakter saya sendiri. Jadi seumpama saya menjadi lakon banci, pada saat latihan saya bukanlah diri saya lagi, tapi seorang banci yang benar-benar banci.
8. Gestur
Gerak-gerik dan tingkah laku kita saat berakting harus dan harus sesuai dengan peran agar pementasan menjadi lebih hidup dan berwarna. Contoh lagi dengan menggunakan peran banci, saat bergerak, berjalan, duduk, melambai, dan semuanya harus sama dan sesuai dengan banci-banci pada umumnya. Bila perlu lakukan observasi utuk pemantapan karakter.