Ludah di Lidah
oleh
Enggar
Menari berlari meliuk-liuk
Dunia menerpamu
Badai cumbu mengitari
Luka hati bersalut gincu
Lidah-lidah menjilati
Entah di mana Tuhan saat itu
Mungkin duduk sambil minum teh
Tapi aku tahu
Kau yang tidak tahu
Dia sedang merajut mimpi
Sekaligus mengoyaknya
Dan kita adalah serpihannya
Kau tak tahu rasanya
Berjalan sekehendakmu
Bersikap sesukamu
Berpikir cukup dengan seperempat otak
Atau tidak sama sekali
Acuh dengan sampah di lidahmu
Entah dunia sedang apa
Jalan Terus!
Karena kau tak pernah tahu
Nikmatnya menjadi gila
Asa menggantung senja
Duka dia rasa seperti pucuk mengering