Terkuak, Alasan Mengapa Dilarang Bersiul di Malam Hari

bersiul

Mitos Dilarang Bersiul di Malam Hari

Mungkin kita semua sudah tidak asing lagi dengan yang namanya mitos.

Mitos merupakan sebuah penafsiran manusia yang disangkutkan dengan kejadian yang pernah terjadi.

Biasanya pengguna dan pemercaya mitos adalah orang-orang tua sebelum era teknologi dimulai.

Baca juga: 5 Mitos Jawa yang Masih Dipercaya Hingga Sekarang

Begitu banyak mitos yang beredar dan berbeda pada setiap daerahnya. Salah satunya adalah dilarang bersiul di malam hari dengan alasan tertentu.

Saat ditanya mengapa tidak boleh bersiul di malam hari, maka akan muncullah jawaban-jawaban yang tidak bisa diilmiahkan, seperti hilang rezeki, muncul penyakit, dan hal buruk lainnya.

Namun, memasuki dunia digital yang serba modern saat ini, tidak sedikit orang yang menyepelekan mitos tersebut karena dianggap tidak rasional.

Manusia pada era teknologi lebih mempercayai apapun yang dapat dibuktikan secara ilmiah.

Lantas, mengapa orang dahulu melarang bersiul di malam hari?

Pada konsep Sastra, hal tersebut dapat dikategorikan sebagai sebuah penelitian Folklore.

Folkore merupakan bagian dari kebudayaan yang disebarkan atau diwariskan secara tradisional baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai isyarat atau alat bantu pengingat.

Sehingga jika dibedah dengan teori, maka mitos-mitos tersebut berkaitan dengan kehidupan manusia.

Baca juga: 15 Mitos Era 90-an yang Super Absurd

Ada benarnya jika orang dahulu melarang bersiul di malam hari, sebab dapat mengganggu istirahat sehingga esok hari tidak dapat bekerja dan tidak mendapatkan uang seperti biasanya.

Lantas, angin malam adalah angin yang paling membahayakan bagi kesehatan manusia.

Jadi, dengan bersiul, sama saja memberi kesempatan dan ruang masuk ke dalam tubuh yang menjadikan kesehatan menurun.

Begitulah sebenarnya yang terjadi, hanya saja budaya dan tradisi pada zaman dahulu tidak bisa dibenarkan secara ilmiah karena belum ada peradaban modern kala itu.

Mempercayai mitos adalah hak setiap orang, tapi menjaga budaya, adat, dan tradisi adalah tugas dan kewajiban setiap orang.

Penulis : Maulana Affandi
Previous Post Next Post