Psikosomatis adalah jenis gangguan penyakit yang disebabkan oleh pikiran, yang menganggap penyakit tertentu diderita namun sebenarnya hanya disebabkan oleh pikiran saja.
Jika dijelaskan secara sederhana, mungkin bisa disamakan dengan halusinasi. Seolah-olah merasa sakit, padahal sebenarnya tidak sedang sakit.
Jika dibiarkan gangguan psikosomatis ini bisa saja membuat seseorang mengalami penyakit fisik yang sebenarnya.
Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh faktor mental dimana seseorang merasa cemas dan stres.
Nah, dari sini kita bisa mengambil kesimpulan kecil bahwasanya segala sesuatu yang terjadi pada tubuh kita, berawal dari pikiran.
Sekuat apapun perisai yang dimiliki tubuh tetap akan retak jika tidak didukung dengan kekuatan pikiran.
Psikosomatis bisa membuat kita menderita sakit sesungguhnya jika tidak segera dihilangkan. Bagaimana cara menghilangkannya?
Tubuh tidak akan pernah bisa menembus dimensi pikiran, maka tubuh bukanlah lawan yang seimbang. Lantas, apa yang bisa membendung penyakit ini?
Jawaban paling bijak adalah pikiran itu sendiri. Lawanlah pikiran buruk dengan pikiran baik.
Yang berarti kita harus memaksa otak kita agar selalu berpikir luas, bukan hanya satu titik saja.
Dengan begitu, penyakit menyeramkan ini bisa tertangani seiring berjalannya waktu.
Sebenarnya kalau kita cermati kembali, penyakit Psikosomatis merupakan penyakit simple.
Intinya adalah sebuah kecemasan yang mendalam. Nah, kecemasan tersebut biasanya berasal dari hal yang ditakutkan atau dikhawatirkan.
Kecemasan tidak akan pernah hilang jika hal yang dikhawatirkan tersebut tidak terselesaikan.
Misalnya, seorang siswa yang sangat cemas karena akan menghadapi ujian. Maka, siswa tersebut akan tetap cemas sampai hari ujian tersebut tiba.
Setelah selesai mengikuti ujian, maka kecemasan tersebut akan hilang.
Begitu juga dengan Psikosomatis yang melanda kita. Jadilah pemberani dengan menyelesaikan sebuah permasalahan yang menjadi momok bagi tidur nyenyak kita.
Contohnya saat kita takut terkena penyakit diabetes karena faktor keturunan.
Maka ketakutan tersebut tidak akan hilang, justru malah menyebabkan diabetes menghampiri tubuh kita karena faktor stress yang mempengaruhi kesehatan.
Nah, agar kita tidak cemas lagi, segera periksa ke dokter dan pastikan bahwa kita tidak memiliki ciri-ciri diabetes.
Jadi, intinya adalah tentang pola pikir. Bagaimana kita bisa mengatur pola pikir tersebut sehingga bisa membuat kita bahagia dan sehat selalu.
Maka dari itu, berilah otak kita konsumsi baik dari sekarang sebelum penyakit menyerang.
Beri konsumsi yang positif sehingga kecemasan tidak akan berani datang, walau hanya sekedar menyapa.
Terakhir, ingatlah selalu bahwa kapasitas kehidupan manusia tidaklah kekal, maka dari itu perbanyaklah mempelajari pola pikir dari berbagai sudut pandang agar tidak menyesal.