Kritik Sastra
Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra yang digunakan untuk mengamati serta menghakimi suatu karya sastra. Menghakimi tersebut bukan dalam artian memvonis, tapi sebagai cakupan nilai yang dilakukan secara objektif.Dalam penerapannya, kritik sastra merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan perumusan, klasifikasi, penerangan, dan penilaian karya sastra.
Kegiatan kritik sastra pertama kali di dunia dilakukan dua orang Yunani, yaitu Xenophanes dan Heraclitus sekitar tahun 500 SM.
Xenophanes dan Heraclitus mengecam keras seorang pujangga besar bernama Homerus yang sering bercerita tentang hal-hal yang tidak senonoh tentang dewa-dewi. Namun, seiring berkembangnya peradaban keilmuan sastra, kritik sastra pun hadir di Indonesia.
Istilah dan pengertian kritik sastra baru muncul ketika para sastrawan Indonesia mendapat pendidikan dengan sistem Eropa pada awal abad ke-20.
Adapun beberapa pendekatan yang bisa digunakan dalam kritik sastra adalah pendekatan strukturalis, pendekatan poststrukturalis, serta pendekatan feminis. Lantas jika dilihat dari jenis-jenisnya, kritik sastra bisa dibedakan menjadi 4 macam, diantaranya:
1. Kritik Mimetik
Kritik ini bertolak pada pandangan bahwa suatu karya sastra adalah gambaran atau rekaan dari dunia dan kehidupan manusia.2. Kritik Pragmatik
Kritik ini melihat kegunaan suatu karya sastra. Kegunaan ini dilihat dari segi hiburan, estetika, pendidikan, dan hal lainnya.3. Kritik Ekspresif
Kritik yang menekankan analisis pada kemampuan pengarang dalam mengekspresikan atau menuangkan idenya dalam wujud sastra.4. Kritik Objektif
Pendekatan ini melihat karya sastra sebagai karya yang berdiri sendiri. Karya sastra adalah objek yang mandiri dan memiliki dunianya sendiri.Bila ditarik kesimpulan lebih sederhana, maka dapat dikatakan bahwa gfungsi kritik sastra memiliki perbedaan satu sama lain, namun wajib melewati tiga tahapan seperti interpretasi (penafisran), analisis (penguraian), dan evaluasi (penilaian).
Secara garis besar, bisa disimpulkan bahwa fungsi kritik sastra yaitu sebagai media yang menghubungkan antara sastrawan dan penikmat sastra untuk memahami lebih dalam tentang karya sastra itu sendiri.