Pengertian dan Cara Menulis Roman yang Benar

Pengertian Roman

Roman adalah sebuah karya sastra yang bentuknya seperti prosa dengan isi dan jalan cerita yang sangat panjang. Biasanya, roman sering disamakan dengan novel, padahal mereka berdua adalah bentuk karya sastra yang berbeda, baik dari unsur instrinsik ataupun ekstrinsiknya.

Sederhananya, cara membedakan novel dan roman adalah dengan melihat cerita, alur, konflik, dan berbagai unsur di dalamnya. Kalau novel secara umum hanya menceritakan sebagian besar perjalanan hidup seorang tokoh.

Sedangkan, roman adalah karya sastra yang menceritakan kehidupan seorang tokok secara penuh, dari mulai lahir hingga kematian. Jadi, jika dikatakan mendalam, maka roman adalah yang lebih mendalam ceritanya daripada novel.

Nah, dengan mengetahui perbedaan itu, tentu saja kita bisa mendapat kesimpulan bahwa menulis roman lebih susah dan butuh waktu lebih lama daripada menulis novel.

Namun, walau terkesan lebih susah dan memakan waktu lama, bukan berarti sebagai penghalang kita dalam berkarya. Untuk itu, berikut adalah beberapa tips atau cara menulis roman yang benar sesuai kaidah sastra.

Baca juga: Perbedaan Antara Cerpen, Novel, dan Roman

Cara Menulis Roman

1. Tentukan Tema

Hal pertama yang harus kita lakukan ketika ingin menulis karya sastra adalah menentukan tema, baik dalam karya sastra apapun, mulai dari puisi, pantun, gurindam, cerpen, termasuk roman.

Sebab, nantinya tema itu yang akan mengarahkan kita tentang gaya penulisan serta target pembaca. Misalnya, kita ingin menulis tema percintaan, maka kita bisa menggunakan bahasa yang syahdu agar lebih mengena di hati pembaca.

2. Menentukan Tokoh dan Karakter

Setelah menentukan tema, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tokoh dan karakter. Tentu saja tokoh dan karakter tersebut harus sesuai dengan tema yang diusung. Kedudukan tokoh sendiri merupakan pilar utama dalam membuat roman.

Jadi, usahakan menulis tokoh utama sampai tooh tambahan yang mendalam karakter serta wataknya agar isi cerita tidak terasa hambar. Selain itu, tokoh yang mendalam karakternya juga bisa selalu diingat oleh pembaca.

3. Menentukan Alur

Ketika tokoh utama sampai tokoh tambahan sudah terbentuk, maka kita harus menentukan alur dari karya yang kita tulis. Apakah akan menggunakan alur maju, alur mundur, atau alur campuran.

Hal itu tentu saja perlu dipikirkan matang-matang dengan pertimbangan sudut pandang pembaca. Jangan sampai pemilihan alur membuat cerita menjadi kurang nyawanya.

4. Menentukan Latar

Cara menulis roman selanjutnya adalah menentukan latar. Seperti diketahui, latar merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Ketika kita menulis karya yang menceritakan tentang gadis desa, tentu saja latarnya harus di pedesaan. Jangan sampai salah memilih latar karena akan fatal akibatnya bagi penghayatan pembaca.

5. Menentukan Konflik

Hal ini pun penting dan sangat penting dalam membangun emosional pembaca. Perlu diketahui sebelumnya, konflik pada karya sastra terbagi menjadi dua, yakni konflik batin dan konflik fisik. Kita bisa memilih salah satu atau keduanya dalam karya yang kita tulis.

Namun, perhatikan betul-betul konfilk ini. Usahakan, ada tahapan-tahapan sampai konfilk benar-benar memuncak hingga menimbulkan berbagai reaksi dari pembaca.

6. Penyelesaian

Setelah konflik terjadi, tentu saja cerita akan ditutup dengan penyelesaian atau jalan terang. Biasanya, dalam penyelesaian ini tidak ada aturan khusus. Penulis bisa membuat penyelesaian yang sifatnya sedih ataupun bahagia, itu adalah hak mereka. Namun, tentu saja kita harus memiliki alasan yang kuat ketika menentukan penyelesaian.

Nah, itulah pengertian roman dan cara menulis roman sesuai dengan kaidah sastra. Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya hanya di Sastrawacana.id. Selamat berkarya!

Previous Post Next Post