Pengertian Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa sumber pengetahuan satu-satunya yang paling benar adalah rasio (akal budi). Rasionalisme sendiri merupakan paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (resen) adalah modal serta alat terpenting dalam memperoleh pengatahuan.Jika empiresme mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir menurut kaidah-kaidah logis atau kaidah-kaidah logika.
Usaha manusia untuk memberi kemandirian kepada akal sebagaimana yang telah dirintis oleh para pemikir renaisans, masih berlanjut terus sampai abad ke-17. Abad ke-17 adalah era dimulainya pemikiran-pemikiran kefilsafatan dalam artian yang sebenarnya.
Semakin lama manusia semakin menaruh kepercayaan yang besar terhadap kemampuan akal, bahkan diyakini bahwa dengan kemampuan akal, segala macam persoalan dapat dijelaskan, semua permasalahan dapat dipahami dan dipecahkan, termasuk seluruh masalah kemanusiaan.
Keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuan akal telah berimplikasi kepada perang terhadap mereka yang malas mempergunakan akalnya, terhadap kepercayaan yang bersifat dogmatis seperti yang terjadi pada abad pertengahan, terhadap norma-norma yang bersifat tradisi dan terhadap apa saja yang tidak masuk akal termasuk keyakinan-keyakinan dan serta semua anggapan yang tidak rasional.
Dengan kekuasaan akal tersebut, orang berharap akan lahir suatu dunia baru yang lebih sempurna, dipimpin dan dikendalikan oleh akal sehat manusia. Kepercayaan terhadap akal ini sangat jelas terlihat dalam bidang filsafat.
Tokoh-Tokoh Rasionalisme
1. Deskartes ( 1596-1650)
Descartes lahir pada tahun 1596 dan meninggal pada tahun 1650. Dalam bukunya yang berjudul di caurs deia methode ( 1537) dan meditations ( 1642) ia menuangkan metodenya yang terkenal itu, metode ini juga sering disebut cogito Descartes, atau metode catigo saja.Ia mengetahui bahwa tidak mudah meyakinkan tokooh-tokoh gereja. Bahwa dasar filsafat vharuslah rasio (akal) untuk meyakinkan orang bahwa dasar filsafat haruslah akal, ia menyusun argumentasi yang sangat terkenal.