Pengertian Sinematografi Secara Umum dan Menurut Para Ahli

Pengertian Sinematografi

Beberapa tahun belakangan ini, dunia multimedia sedang naik daun. Hal tersebut dibuktikan dengan sistem akademis yang menempatkan sinematografi dalam kurikulum utamanya.

Banyak yang menggandrungi bidang ini. Tidak hanya pelajar saja, tapi masyarakat luas juga cukup aktif dalam mencipta karya dalam sinematografi.

Apalagi pertumbuhan teknologi digital semakin masif, pengguna internet semakin drastis peningkatannya.

Bahkan, banyak yang menyebutkan jika 70 persen masyarakat Indonesia saat ini sudah online, alias menggunakan internet.

Maka dari itu tak heran jika begitu banyak bermunculan creator-creator video dalam bidang sinematografi yang mencoba untuk berkarya dalam platform sosial seperti Youtube dan Instagram.

Tapi apa arti sebenarnya dari sinematografi? Walaupun banyak yang bergelut di dalamnya, namun tak sedikit yang masih samar alias tidak mengetahui definisi sesungguhnya.

Nah, supaya lebih jelas, berikut adalah pengertian sinematografi secara umum dan menurut para ahli.

Pengertian Sinematografi Secara Umum

Sinematografi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Cinematography yang diadopsi dari bahasa latin "kinema" yang berarti "gambar".

Jadi, secara bahasa bisa dijelaskan bahwa Sinematografi adalah ilmu yang mempelajari dan membahas tentang teknik menangkap gambar.

Kemudian, gambar-gambar yang berhasil ditangkap tersebut akan digabungkan menjadi sebuah rentenan gambar yang memiliki jalan cerita sesuai ide dari creator.

Secara konsep objeknya, sinematografi mirip dengan fotografi, yang menangkap pantulan cahaya pada sebuah objek.

Perbadaannya adalah jika fotografi hanya menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap gambar ganda untuk digabungkan menjadi beberapa gambar yang memiliki jalan cerita.

Lantas, apa hubungannya sinematografi dengan film?

Tidak sedikit yang beranggapan jika sinematografi hanya mengambil gambar, bukan video. Penting untuk diketahui, secara harfiah atau konsep keilmuan, video adalah melukis gerak dengan cahaya, atau lebih mudah disebut sebagai gambar yang bergerak.

Jadi, sebenarnya sama-sama gambar, hanya saja perbedaannya jika pada film, gambar yang ditangkap adalah gambar hidup yang bergerak.

Namun, semakin ke sini perkembangan sinematografi semakin pesat. Dibuktikan dengan munculnya berbagai macam alat sinema modern yang bisa mendukung dalam penggarapan film sehingga bisa menciptakan karya yang luar biasa.

Pengertian Sinematografi Menurut Para Ahli

1. Sutrisno, (1993: 1)

Film merupakan rangkaian gambar yang diproyeksikan dengan kecepatan 24 bingkai perdetik sehingga gambar tampak hidup. Setiap gambar dari rangkaian tersebut dengan mudah dapat kita kenal dengan mata telanjang.

2. Azhar Arsyad, (2003: 48)

Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinyu.

Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan.

Ia dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.

3. Aep Kusnawan, (Et,al: 98-99)

Sedangkan yang dimaksud dengan film dalam penelitian ini adalah yang diproduksi secara khusus untuk dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Film jenis ini juga disebut dengan film teatrikal (threatical film).

4.  Sumarno, (1994: 4)

Film adalah gambar hidup dari seonggok seluloid dan dipertontonkan melalui proyektor. Dimana sekarang produksi film tidak hanya menggunakan pita seluloid (proses kimia), tetapi memanfaatkan teknologi video (proses elektronik) namun keduanya tetap sama yaitu gambar hidup.

5. KBBI, (2002: 316)

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), film berarti (1) selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) / untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam bioskop) (2) lakon (cerita) gambar hidup.

Nah, itulah pengertian sinematografi secara umum maupun menurut para ahli. Sekarang sudah tahu, kan? Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa membaca artikel lainnya hanya di Sastrawacana.id

Previous Post Next Post