Dalam bidang keilmuan sastra, khususnya Sastra Indonesia, ada satu disiplin ilmu yang bernama tekstologi. Ilmu ini juga sering dijadikan mata kuliah inti dalam akademik sastra.
Nah, agar lebih jelas, mari kita bahas apa yang dimaksud dengan tekstologi secara umum dan menurut para ahli berikut ini.
Pengertian Tekstologi Secara Umum
Dari segi bahasa, tekstologi bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang teks.
Lalu, jika dikaji lebih luas lagi, tekstologi tidak hanya mempelajari tentang teks saja, tapi juga seluk beluk tentang bahasa meliputi sejarah teks dalam sebuah karya sastra.
Baca juga: Pengertian Sosiologi Sastra Secara Umum dan Para Ahli
Pengertian Tekstologi Menurut Para Ahli
Dalam teori lain, Prof. Oman pernah mengemukakan jika tekstologi itu hampir sama dengan filologi. Kedua ilmu tersebut mempelajari bagaimana sejarah serta proses terjadinya teks sehingga muncul dalam bentuk tulisan.
Kendati terkesan sama, namun hakikatnya kedua ilmu tersebut memiliki. Hal ini dapat dilihat dari cakupan ilmu masing-masing.
Dimana, tekstologi lebih mempelajari proses terjadinya teks serta silsilah penurunannya dalam sebuah karya yang berupa tulisan.
Salah satu tokoh literasi yang bernama De Haan (dalam Baried, 1994:58) mengemukakan bahwa teks bisa terjadi akibat beberapa kemungkinan, diantaranya:
1. Aslinya teks itu hanya ada dalam ingatan pengarang atau pembawa cerita, atau tukang cerita. Setiap terjadi penurunan teks maka akan terjadi variasi teks.
2. Aslinya berupa teks tertulis yang masih memungknkan berubahan, atau karena memerlukan kebebasan seni.
3. Aslinya merupakan teks yang tidak mengizinkan kebebasan dalam pembawaanya.
Sedangkan menurut Lichacev dalam Undang. A Darsa:2015 mengemukakan bahwa tekstologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk-beluk teks, meliputi penjelmaan dan penurunan teks dalam sebuah naskah, penafsiran, serta pemahamannya.
Baca juga: Pengertian Teks Eksemplum Lengkap dengan Contohnya
Kesimpulan
Jadi, bila disimpulkan, arti dari tekstologi adalah ilmu yang mempelajari tentang teks secara mendalam pada karya sastra, meliputi sejarah terjadinya teks, proses terjadinya teks, serta bagaimana pelafalan itu menjadi sebuah teks yang bisa tersusun rapi menjadi naskah atau bacaan.