5 Alasan Kenapa Penerbit Selalu Menolak Naskahmu


Menjadi seorang penulis buku memang tidak mudah dan butuh waktu yang cukup panjang. Jangan kira perjuangan sudah usai ketika naskah berhasil dirampungkan.

Setelah itu, masih ada upaya dan perjuangan selanjutnya yang harus dilalui, mulai dari menerbitkan naskah menjadi buku, sampai dengan promosi agar bukunya bisa terjual dalam jumlah banyak.

Terlebih lagi jika minat masyarakat terhadap buku tersebut tinggi, sehingga pesanan membludak hingga akhirnya dicetak ulang.

Namun, sebelum ke sana, kadang ada kendala yang banyak dialami oleh penulis, yaitu penolakan naskah. Ya, tidak sedikit penulis baru yang mengalami penolakan naskah dari penerbit mayor. Bahkan, penolakan itu kadang tidak satu kali, tapi berkali-kali.

Apakah kamu mengalaminya juga? Kalau benar, maka kamu harus mengetahui kalau sebenarnya penolakan tersebut bukan tanpa alasan.

Alasan Naskah Selalu Ditolak Penerbit

Lantas, kira-kira apa yang menyebabkan naskah selalu ditolak? Agar lebih jelas, simak informasinya berikut ini.

1. Naskah Kurang Berkualitas

Walau terdengar sedikit menyakitkan, tapi hal ini perlu disampaikan. Kadang editor tidak sampai hati untuk mengatakan bahwa naskah belum memenuhi standar kelayakan. Namun sebagai penulis yang bijak, kamu harus bisa introspeksi diri dengan menilai karyamu sendiri. Kalau perlu, minta pendapat dari orang lain sebagai masukan untuk menyempurnakan naskah.

2. Tidak Cocok dengan Penerbit

Penolakan naskah buku juga terjadi ketika kamu salah sasaran. Maksud dari salah sasaran adalah kamu mengirimkan naskah ke penerbit yang jelas-jelas berbeda genre. Oleh karenanya, sebelum mengirim naskah ke penerbit, perhatikan dulu bagaimana kriteria dan kecocokan naskahmu dengan penerbit tersebut.

3. Tidak Mematuhi Aturan dalam Mengirim Naskah

Setiap penerbit pasti selalu memberikan aturan-aturan dasar untuk setiap penulis yang ingin mengirimkan naskahnya. Misalnya format penulisan, spasi, font, dan sebagainya. Tak kalah penting juga, sebagai penulis harus memberi kata pengantar yang lengkap dan sopan agar bisa merebut hati editor.

4. Konsep Naskah Jarang Diminati

Penulis harus mengetahui tren yang sedang hangat di dalam masyarakat. Misalnya di tahun 2019 ini tren yang paling gencar adalah masalah teknologi, maka penulis harus siap 'ngos-ngosan' merampungkan naskah bertema teknologi dan segera dikirim ke penerbit. Sebab bagaimanapun juga penerbit akan mempertimbangkan pasar agar buku yang diterbitkan bisa laku keras.

5. Naskah Kebanyakan Plagiat

Dan yang paling penting bagi setiap penulis adalah harus mampu memberikan ide baru yang murni pemikiran sendiri, bukan plagiat. Boleh saja mencari referensi di buku lain, asal tidak sama persis. Usahakan untuk menulis naskah yang fresh dan belum pernah dibahas oleh buku lain. Kemurnian naskah merupakan poin tambahan yang bisa membuat editor tertarik dengan naskahmu.

Nah, itulah beberapa alasan yang menyebabkan naskah selalu ditolak penerbit. Ingat, penolakan adalah hal yang wajar. Tanpa penolakan, kamu tidak akan mengetahui kekurangan dari naskah yang ditulis.

Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa membaca artikel lainnya hanya di Sastrawacana.id.

Author : Maulana Affandi
Previous Post Next Post