Pagelaran Seni Tari dan Unsur Pendukungnya (pexels.com/Jeffry Surianto) |
Pagelaran Seni Tari
Pagelaran atau pergelaran adalah sebuah kegiatan mempertunjukkan hasil karya seni kepada masyarakat di tempat tertentu untuk mendapat tanggapan.
Seni tari adalah salah satu seni pertunjukan yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama diiringi dengan tempo yang tertata.
Jadi, bisa disimpulkan jika pagelaran seni tari adalah sebuah kegiatan yang mempertunjukkan gerakan tubuh berirama (tari) kepada masyarakat luas pada tempat tertentu.
Baca juga: Sejarah Perkembangan Tari Legong Keraton
Unsur Pendukung Pagelaran Seni Tari
1. Seni Musik
Seni musik digunakan sebagai pengiring tari dalam sebuah pergelaran seni tari. Tanpa musik, sebuah tarian akan terasa kurang hidup dan kurang menarik untuk disaksikan.
2. Seni Rupa
Seni rupa diperlukan sebagai properti atau penataan setting panggung. Properti adalah semua jenis peralatan yang dibutuhkan untuk digunakan dalam pergelaran tari, baik itu dipegang atau dipakai oleh penari.
Baca juga: Pengertian Seni Rupa Terapan Dan Contohnya
3. Tata Busana
Tata busana atau kostum adalah semua yang dipakai penari di atas panggung dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kostum digolongkan menjadi lima bagian, yaitu pakaian dasar, pakaian kaki, pakaian tubuh, pakaian kepala, dan aksesoris.
4. Seni Tembang atau Sastra
Seni tembang digunakan untuk syair iringan tari. Seni tembang merupakan seni vokal sunda dengan alat musik kecapi indung, kecapi rincik, suling, atau rebab.
5. Tata Rias
Tata rias digunakan untuk rias tari. Tata rias pada tari berfungsi untuk mempertegas karakter tari yang dibawakan oleh penari.
6. Tata Lampu
Tata lampu sebai setting panggung berfungsi untuk memberikan penerangan pada penari di atas panggung. Tidak hanya itu, keberadaan tata lampu juga berfungsi untuk menghidupkan suasana seni tari yang ditampilkan.
7. Tata Suara
Pengaturan tata suara terkait dengan bunyi atau volume dalam sebuah pertunjukan, sehingga penari dan penonton dapat mendengar dengan jelas lagu yang digunakan sebagai pengiring tari.
Cabang Seni Lain yang Mendukung Pagelaran Seni Tari
1. Seni Tari dan Seni Rupa : Dekorasi pagelaran tari yang mendukung latar dan penghayatan.
2. Seni Tari dan Musik : Iringan tarian dengan tetabuhan musik menambah penghayatan dan lain-lain.
3. Seni Tari dan drama : Contohnya dalam sendratari Ramayana, menari dengan unsur drama atau cerita di dalamnya.
Baca juga: 8 Seni Bela Diri Paling Mematikan di Dunia
Unsur Pendukung Gerakan Seni Tari
Unsur utama dalam tari adalah gerak tubuh. Agar terjadi gerak, diperlukan beberapa unsur, yaitu tenaga, ruang, waktu, dan pola lantai.
1. Tenaga
Pengaturan tenaga yang kurang baik akan membuat penari kelelahan sehingga kehilangan keseimbangan. Untuk tarian yang banyak menggunakan gerak cepat, seperti loncat, maka membutuhkan tenaga yang tidak sedikit.
2. Ruang
Pengertian ruang di dalam tari bisa dilihat dari dua sisi, yaitu: ruang pentas tempat terjadinya aktivitas menari dan ruang gerak yang dihasilkan karena gerakan dari properti dan kostum penari.
3. Waktu
- Panjang pendeknya durasi penampilan.
- Ritme/irama
- Waktu tempuh untuk perpindahan gerak.
- Tempo yang terkait dengan cepat lambatnya suatu pola gerak.
4. Pola Lantai
Pola lantai adalah teknik perpindahan tempat dan arah hadap. Saat penari berpindah tempat, penari akan membentuk garis imajiner di atas lantai pentas.
Garis imajiner yang terbentuk bisa berupa lingkaran, garis lengkung, garis lurus mendatar, garis lurus vertikal atau diagonal.
Baca juga: 10 Pengertian Seni Lukis Menurut Para Ahli
Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Pertunjukkan Tari
Merencanakan serta menyusun kepanitiaan. Kepanitiaan dalam hal ini dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Steering Comitee (panitia pengarah/penasehat pemberi petunjuk bawahannya)
2. Organizing Comitee (panitia pelaksana, yang melaksanakan segala sesuatu dilapangan)
Tim Dalam Pertunjukan Seni Tari
Dalam pertunjukan seni tari, biasanya tim terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Tim Produksi
Tim Produksi ini dipimpin oleh pimpinan produksi yang bertugas mengorganisir pementasan suatu seni pertunjukan. Pimpinan produksi membawahi beberapa anggota, seperti:
2. Sekretaris produksi
Orang yang bertanggungjawab dalam membukkukan dan mencatat semua kegiatan yang berhubungan dengan produksi seni pertunjukan.
3. Bendahara
Orang yang bertanggung jawab dalam hal keuangan.
4. Seksi Dokumentasi
Orang yang bertanggung jawab atas dokumentasi kegiatan.
5. Seksi Publikasi
Orang yang bertanggung jawab dengan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan promosi/ publikasi kepa masyarakat yang dituju.
6. Seksi Pendanaan
Orang yang bertanggung jawab terhadap penyediaan dana yang dibutuhkan dalam proses dan pelaksanaan pementasan seni pertunjukkan.
7. Tiket
Orang yang bertanggung jawab atas penjualan dan pembelian kartcis pertunjukkan.
8. House Manager
Orang bertugas mengemban pelayanan publik serta bertanggung jawab terhadap pimpinan produksi dalam layanan staf dan layanan publik.
9. Keamanan
Orang yang bertanggung jawab terhadap sistem keamanan pertunjukkan.
10. Akomodasi
Orang yang bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan akomodasi setiap proses pelaksanaan penyelenggaraan pertunjukan.
11. Konsumsi
Orang yang bertanggung jawab terhadap urusan konsumsi (pemain, tim, dan penonton).
12. Transportasi
Orang yang bertanggung jawab terhadap urusan penyediaan transportasi.
13. Seksi Gedung
Orang yang bertanggung jawab terhadap penyewaan ataupun penyediaan gedung pertunjukkan.
14. Tim Artistik
Tim Produksi ini dipimpin oleh seorang sutradara/koreografer yang bertugas membuat konsep dari pertunjukkan, dan mengatur alur laku dari sebuah pertunjukkan.Baca juga: 7 Fakta Origami, Seni Lipat Kertas dari Jepang
Kritik Tari
Kritik adalah kegiatan memberi apresiasi atau penghargaan terhadap sebuah karya seni tari dengan tujuan evaluasi apresiasi agar pertunjukan lebih kreatif dan inofatif. Adapun kritik tari terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Kritik Jurnalistik
Kritik yang ditulis untuk pembaca surat kabar/majalah yang tujuannya untuk memberikan informasi tentang berbagai peristiwa dalam dunia berkesenian.
2. Kritik Akademis
Kritik akademis adalah yang diterapkan dalam suatu lembaga pendidikan berkesenian. Tujuannya yaitu mengembangkan bakat dan potensi estetis siswa.
3. Kritik Ilmiah
Melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam dan sistematis menggunakan metode. Tujuannya untuk menyempurnakan dan mencari nilai karya seni yang sebenar-benarnya ditentukan oleh orang berpengalaman.
4. Kritik Populer
Ditulis oleh sebagian besar penulis yang tidak menuntut keahlian kritis (masyarakat).
Jenis Kritik Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, kritik tari terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Konstruktif
Adalah jenis kritik tari yang bersifat positif dan optimis serta tidak menjatuhkan seniman yang membuatnya.
2. Destruktif
Adalah kritik yang berisi ulasan/tanggapan yang memiliki kecenderungan bersifat pesismis negatif dan seringkali menjatuhkan semangat seniman pembuatnya.