Apakah kamu punya cita-cita menjadi seorang penulis cerpen? Kalau benar, tentunya kamu harus sering-sering membaca cerpen, baik di surat kabar maupun di buku antologi cerpen.
Sebab dengan banyak membaca, kamu akan mendapat inspirasi dan mengetahui bagaimana cerpen yang baik dan diterima bagi khalayak ramai.
Nah, selain rajin membaca, ada beberapa teknik dan cara menulis cerpen yang harus kamu ketahui agar karyamu nanti lebih berkualitas.
Siapa tahu cerpenmu bisa masuk surat kabar. Kan lumayan. Selain dapat upah, kamu pun akan dapat popularitas dari karyamu itu.
Cara Menulis Cerpen
Untuk lebih jelas, berikut adalah beberapa teknik dan cara menulis cerpen untuk pemula. Mari disimak.
1. Menentukan Tema yang Menarik
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan tema. Karena tema ini adalah ide pokok dari cerita yang kamu buat nantinya. Usahakan untuk memilih tema yang sedang hot atau dibahas publik.
Misalnya saat ini sedang santer isu politik, maka kamu bisa mengangkat tema itu ke dalam cerpenmu. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk mengangkat tema lainnya asal disajikan dengan cara yang tepat.
2. Menentukan Judul
Judul adalah salah satu faktor penting dalam sebuah karya sastra, baik novel, roman, ataupun cerpen. Usahakan untuk membuat judul yang menarik dan membuat rasa penasaran pembaca.
Bahkan untuk meningkatkan jumlah pembaca, penulis-penulis senior sering membuat judul yang kontroversial.
Tapi cara ini memiliki risiko yang cukup tinggi. Takutnya terjadi konflik di kemudian hari karena judul cerpen yang kontroversional itu.
Lebih baik kamu menentukan judul yang menarik, lucu, atau satire saja sehingga tidak ada pihak yang merasa disentil.
3. Kumpulkan Data
Meskipun cerpen adalah cerita fiksi, kamu pun harus menulisnya dengan penuh hati-hati dengan fenomena yang terjadi saat ini.
Kalau kamu ingin menulis tentang politik, maka kamu harus tahu suhu politik yang terjadi sekarang.
Begitu juga dengan tema lain, misalnya percintaan. Kamu harus memiliki data yang mendukung.
Misalnya apa yang terjadi ketika orang jatuh cinta, atau apa yang akan terjadi ketika orang ditolak cintanya.
4. Paragraf Pembuka yang Menarik
Ketahuilah, paragraf pembuka adalah salah satu media untuk pembaca menilai hasil karyamu. Begitu pula dengan editor di redaksi, ketika menyeleksi naskah, maka paragraf utama akan dijadikan patokan.
Maka dari itu buatlah paragraf pembuka yang menarik dan mengandung rasa penasaran tinggi sehingga pembaca ataupun redaksi akan membaca isi cerpenmu secara utuh.
5. Menentukan Tokoh
Memang benar, tokoh dalam cerpen tidak serumit dan serinci tokoh dalam novel. Tapi bagaimanapun juga kamu harus bisa menentukan tokoh utama dan tokoh pendukung dalam karyamu.
Hal ini dimaksudkan agar cerpen menjadi lebih hidup sehingga pembaca dapat merasakan dan menggambarkan kejadian sebenarnya.
6. Menentukan Alur Cerita
Selanjutnya kamu harus bisa menentukan alur cerita. Bisa menggunakan alur maju, alur mundur, atau alur maju mundur alias campuran. Penentuan alur ini harus berimbang dengan isi cerita.
Sebab karya sastra yang salah menentukan alur menjadi kurang apik hasilnya. Padahal ide yang diangkat sangat baik, tapi karena alur yang kurang tepat menjadikan karya tersebut kurang diminati oleh pembaca.
7. Membuat Konflik
Pada dasarnya, pada karya sastra ada dua jenis konflik, yaitu konflik batin dan konflik fisik. Kamu bisa menggunakan salah satu atau keduanya sekaligus.
Contoh konflik batin, misalnya ada seseorang yang jatuh cinta tapi tidak berani mengutarakan. Contoh konflik fisik adalah pertengkaran yang sampai main tangan (memukul, menampar, menjambak, dan sebagainya).
8. Menentukan Latar
Latar adalah tempat terjadinya peristiwa. Usahakan memilih latar yang tepat. Misalnya kamu menceritakan tentang anak sekolah, maka otomatis latarnya adalah di Sekolah.
Dan tidak lupa juga latar harus masuk akal. Misalnya kamu menceritakan kisah pada tahun 40-an sebelum merdeka, tapi latar yang kamu tulis adalah hotel pencakar langit.
Itu adalah sebuah kekeliruan, sebab pada jaman itu masih belum ada hotel pencakar langit seperti sekarang.
9. Penyelesaian Atau Titik Temu
Dan yang tak kalah penting adalah kamu harus bisa menentukan titik temu dari cerita. Titik temu biasanya berisi tentang penyelesaian masalah.
Jadi, bagaimana cara tokoh utama untuk menyelesaikan masalah yang sedang dialaminya. Usahakan untuk membuat titik temu dengan misterius alias susah ditebak.
Hal ini bisa membuat pembaca merasa puas karena tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Memang susah. Tapi dengan jam terbang tinggi, kamu akan terbiasa membuatnya.
10. Revisi
Terakhir adalah revisi. Ingatlah, karya yang baik adalah karya yang telah dikoreksi beberapa kali. Jangan merasa puas dengan hasil akhir sebelum melakukan reivisi.
Kamu juga bisa meminta bantuan orang lain untuk merevisi atau meminta saran agar cerpen yang ditulis menjadi lebih maksimal hasilnya.
Nah, itulah beberapa cara dan teknik menulis cerpen bagi pemula. Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya hanya di Sastrawacana.
Author : Maulana Affandi