Sejarah Tanah Jawa
Tanah Jawa atau Bhumi Jawa dan Daerah Jawa, merupakan beberapa daerah di pulau Jawa yang lebih condong ke wilayah Timur. Yang identik dengan Suku Jawa dan Adat istiadat Jawa.Pulau Jawa adalah pulau terbesar dan memiliki penduduk terbanyak di Indonesia. Kamu bisa menemukan Ibukota negara di pulau ini, sehingga menjadikan kota-kota sekitarnya lebih berkembang daripada kota yang berada di luar Pulau Jawa.
Namun, apakah kamu mengetahui tentang asal muasal munculnya pulau ini? Berikut adalah sejarah tanah jawa yang kental dengan unsur gaib dan mistisnya.
1. Proses Kemuculan Pulau Jawa
Menurut ahli geologi menyebutkan proses terjadinya daratan yang terjadi di belahan Asia bagian selatan adalah akibat dari proses pergerakan anak benua India ke utara yang bertabrakan dengan lempengan sebelah utara. Pergerakan lempeng bumi inilah yang melahirkan gunung Himalaya.Konon, pada zaman dahulu anak benua di selatan sebagian terendam air laut, sehingga yang muncul di permukaan air adalah gugusan pulau yang merupakan mata rantai gunung berapi. Gugusan pulau itu adalah di Asia Tenggara salah satunya adalah Nuswantoro (Nusantara).
2. Ditemukannya Pulau Jawa
Setelah kemunculannya. Ternyata, tidak banyak warga dunia yang mengetahui keberadaan pulau ini. Hingga salah seorang peziarah dari china (Fa Hien) yang menemukannya pada tahun 414 Masehi.Menurut dari salah satu sumber menyebutkan bahwa pada 2.000 tahun sebelum Masehi. Pulau Jawa masuk dalam koloni bangsa Atlantis. Lalu, setelah Atlanstis hancur, hanya tinggal Jawa yang seperti sekarang ini.
3. Ajaran Yang Ditinggalkan Bangsa Atlantis
Sejarah gaib tanah jawa tak lepas dari pengaruh bangsa Atlantis yang berkuasa. Ketika pulau Jawa masih dikuasai oleh bangsa Atlantis, ajaran gaib dan mistis mulai mereka ajarkan kepada rakyat Jawa yang tinggal di sini. Sehingga menjadikan rakyat Jawa pada kala itu memuja para dewa.Raja pada waktu itu meminta pagar gaib untuk melindungi Pulau Jawa. Selain itu, tujuannya adalah agar pengaruh ajaran gaib hitam ini tetap berlanjut dari abad ke abad. Tentu saja hal tersebut cukup merusak tatanan kehidupan yang ada saat itu.
4. Datangnya Agama Hindu Yang Penuh Lika Liku
Sekitar 1.200 tahun sebelum masehi, Raja Vaivasvata yang beragama Hindu datang secara damai ke Tanah Jawa. Awalnya, mereka membuat perdagangan kecil kemudian seiring berjalannya waktu pendatang Hindu meningkat pesat dan akhirnya mereka menjadi dominan dalam komunitas.Meskipun ajaran agama Hindu sudah bisa diterima di kalangan rakyat Jawa. Namun, mereka kembali ke ajaran lama yaitu ajaran ilmu hitam yang semakin menjadi-jadi.
Setelah itu, datang lah seorang pemimpin Ekspedisi yaitu Aji Saka yang diemban tugaskan oleh Raja Vaivasvata untuk memberantas aliran hitam di pulau ini.
Aji Saka menanamkan jimat yang memiliki magnet kuat yang ditanam di titik Pulau Jawa untuk memusnahkan aliran hitam di pulau ini. Saat itu juga Aji Saka dianggap melambangkan kedatang Dharma (ajaran dan peradaban Hindu-Budha).
5. Aliran Sesat Yang Kembali Di Tanah Jawa
Setelah penanaman jimat dari Aji Saka, memang bertahan hingga ratusan tahun. Namun setelahnya, keadaan kembali seperti semula. Di mana jin mulai berkuasa dan bencana merajalela. Pada masa itu ajaran sesat semakin berkembang. Dibuktikan dengan munculnya kejawen, klenik, dan juga kebatianan.6. Kedatangan Syekh Subakir
Hingga pada abad ke 13, seorang ulama yang dikirm oleh Turki Utsmaniah ke Tanah Jawa untuk memberantas dari pengaruh buruk ajaran sesat, yaitu Syekh Subakir.Ia mengetahui bahwa pengaruh ilmu gaib sangat kuat di sini. Sehingga ia membawakan batu hitam dari Arab yang telah dirajah.
Kemudian, Syekh Subakir memasangnya di Puncak Gunung Tidar, Magelang. Konon di puncak inilah titik pertengahan dan paku dari Tanah Jawa. Sehingga pengaruh gaib dapat dihalau.
Setelah masa Syekh Subakir yang memagarai pengaruh gaib berakhir, kemudian perjuangan ini dilanjutkan oleh Wali Songo. Para wali ini berjuang dengan cara menyebarkan Agama Islam kepada seluruh Rakyat di Tanah Jawa.
Nah, itulah sejarah asal muasal terbentuknya Pulau Jawa hingga masuknya beberapa Agama di pulau ini. Sungguh penuh perjuangan para pendahulu-pendahulu yang ingin menyelamatkan Tanah Jawa dari Pengaruh Negatif hingga menjadi pulau yang seperti ini sekarang.