Beberapa hari belakangan ini, masyarakat Indonesia sedang dihebohkan dengan kisah KKN Desa Penari.
Ya, dalam cerita yang diunggah oleh akun twitter @simpleM81378523 itu, dia menceritakan bahwa ada sekelompok Mahasiswa asal kota S yang sedang melakukan pengabdian kepada masyarakat di kota B.
Namun, pengabdian itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Proker yang sudah dirancang sedemikian rupa tak dapat diselesaikan karena terjadi insiden cukup menyeramkan selama mengabdi di Kota B tersebut. Bahkan, sampai merenggut nyawa.
Penulis membuat dua cerita yang berbeda sudut pandang. Sudut pandang pertama adalah versi Nur, selanjutnya adalah versi Widya (keduanya adalah anggota KKN di Desa Penari). Walau berbeda sudut pandang, keduanya masih memiliki rentetan cerita yang sama dan menyiratkan unsur mistis yang kuat.
Tentu saja fenomena yang sedang viral ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Ada yang percaya, ada juga yang menganggap bahwa cerita itu hanyalah khayalan belaka.
Bahkan, tidak sedikit yang mencoba untuk menguak kebenarannya dengan observasi langsung ke tempat-tempat yang disinyalir menjadi lokasi KKN tersebut.
Karena begitu hebohnya berita ini, sampai-sampai ada informasi seliweran di media sosial jika kisah KKN di Desa Penari akan diangkat menjadi sebuah film!
Namun, terlepas dari itu semua, kali ini Sastrawacana akan membahasnya dengan sudut pandang lain, yakni hikmah serta pelajaran yang bisa kita dapat dari cerita seram tersebut.
Sebab, setiap peristiwa pasti ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik agar dapat menjadi pelajaran bagi orang lain.
Nah, apa saja pelajaran dan hikmah dari kisah KKN di Desa Penari? Berikut diantaranya:
1. Patuhi Ucapan Orang Tua
Dalam cerita KKN Desa Penari, ada sebuah dialog antara tokoh 'Widya' dengan orang tuanya. Yang mana orang tua Widya merasa kurang berkenan jika Widya melakukan KKN di Desa yang notabene adalah hutan di wilayah timur.
Sangking khawatirnya, orang tua Widya juga menanyakan apakah KKN bisa ditunda tahun depan. Namun, Widya bersikeras untuk meyakinkan orang tuanya dengan berbagai alasan.
Alhasil, walau dengan berat hati, orang tuanya mengizinkan.
Dari penggalan cerita tersebut, dapat kita ambil pelajaran bahwasanya ucapan orang tua itu sakral. Naluri dan insting orang tua sangat kuat, apalagi yang berususan dengan anaknya.
Ketika orang tua tidak mengizinkan atas apa yang kita lakukan, maka patuhilah agar tidak terjadi sesuatu yang buruk di kemudian hari.
2. Jangan Memaksakan Kehendak
Dalam awal cerita, ada seorang tokoh bernama 'Ilham' yang memaksa Pak Prabu agar adiknya dapat KKN di desa angker tersebut.
Pak Prabu adalah Kepala Desa di sana, jadi dia pasti sangat tahu kondisi dan situasi desanya sehingga menolak secara tegas jika ada Mahasiswa yang ingin mengabdi di sana.
Namun, di sisi lain Ilham tetap memaksa Pak Prabu dengan berbagai alasan. Hingga pada akhirnya, Pak Prabu dengan berat hati mengizinkan sekelompok Mahasiswa tersebut untuk KKN di desanya.
Pelajaran yang dapat dipetik adalah agar kita tidak memaksakan kehendak, apalagi sampai memaksa orang lain.
Sebab, kadang orang lain lebih mengerti daripada kita sehingga jika kita mendapat penolakan, cobalah untuk memahami maksud dari penolakan tersebut. Bukannya malah memaksakan kehendak.
3. Menjunjung Tinggi Etika dan Norma
Dalam cerita KKN horor ini, ada beberapa dialog yang menceritakan bahwa Mahasiswa tersebut kerap mengeluarkan kata-kata yang tak pantas sehingga membuat orang lain sedikit tersinggung.
Ingatlah, Indonesia terdiri dari banyak kultur dan budaya. Tidak semuanya bisa menerima candaan kita. Bahkan, kadang budaya candaan kita bisa dianggap sebuah penghinaan oleh budaya masyarakat di tempat lain.
Maka dari itu, menjaga perkataan serta menjunjug tinggi etika dan norma adalah hal yang perlu dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja.
Apalagi kita adalah orang berpendidikan, maka prinsip tersebut harusnya sudah melekat dalam diri.
4. Menjaga Perilaku
Dalam penggalan cerita KKN Desa Penari versi Nur, ada sebuah part yang menjelaskan jika salah satu dari anggota KKN melakukan aktivitas yang diluar batas bersama teman sekelompoknya.
Parahnya lagi, aktivitas diluar nikah tersebut dilakukan dua kali dengan dalih 'khilaf'. Padahal, apapun alasannya, perbuatan tersebut sangat tidak pantas dilakukan.
Apalagi status mereka adalah Mahasiswa yang sedang mengabdi kepada masyarakat dan ingin membangun desa serta SDM masyarakat setempat.
Nur saja merasa geram ketika melihat perilaku temannya. Sebab Nur paham jika hal tersebut memang tidak layak dan tidak boleh dilakukan menurut agama.
Jadi, menjaga perilaku dari tindakan-tindakan kurang terpuji adalah kewajiban setiap orang, tanpa terkecuali.
5. Jauhi Syirik
Jika ditarik benang merahnya, cerita seram ini bermula dari kelakuan syirik anggota KKN yang meminta bantuan makhluk halus untuk dapat mengabulkan permintaannya. Tentu saja ini adalah perbuatan syirik, menyekutukan Tuhan.
Tiada lain tempat meminta hanyalah kepada Allah S.W.T, Tuhan Yang Maha Esa. Namun yang dilakukan oleh anggota KKN tersebut sudah melampaui batas, meminta kepada makhluk halus atau jin penunggu desa.
Alih-alih dikabulkan, justru kita akan disesatkan oleh makhluk halus tersebut dengan berbagai tipu dayanya.
Kita akan menderita jika sampai terseret dalam area syirik. Ingat, jangan turuti nafsu karena bisa menghancurkan keimanan.
6. Mendengar Kata Hati
Sebenarnya, sebelum mereka melakukan kegiatan KKN di desa tersebut, ada firasat-firasat yang kurang indah.
Hanya saja mereka tidak jeli mendengar kata hati. Ingatlah, kata hati adalah sebuah bisikan yang tulus dari dalam diri. Jangan sampai akal mengelabuinya sehingga kata hati menjadi redup sehingga sulit tuk didengar.
Sering terjadi, kata hati yang tidak digubris membuat orang jatuh ke dalam jurang penyesalan dalam segala urusan, seperti urusan asmara maupun karir.
Memang benar, mendengarkan kata hati adalah hal yang cukup sulit karena tak terdengar dan tak tampak.
Tapi pada dasarnya kita semua bisa membaca kata hati asalkan tahu bagaimana cara membedakan antara kata hati dan kata pikiran.
Untuk mempelajari itu, kalian bisa mendapatkannya secara lengkap melalui buku #CintaPentiumSatu yang sudah tersedia di seluruh toko buku Indonesia.
Pelajarilah cara membaca kata hati dari sekarang, agar keputusan yang kita ambil tidak membuat kita menyesal di kemudian hari.
7. Jadilah Lelaki Pemberani
Jika memang menaruh hati pada perempuan, maka jadilah lelaki pemberani dengan berjuang secara sehat. Cari cara dan atur strategi agar wanita yang kita suka bisa menerima kita.
Tapi ingat, cara yang digunakan haruslah cara yang sehat, bukan dengan bantuan makhluk halus, apalagi sampai ilmu hitam berupa pelet. Ingatlah, sesuatu yang didapatkan secara cepat, akan berakhir cepat pula.
Selain itu, tidak akan ada kepuasaan serta kebanggan dalam diri ketika berhasil mendapatkan wanita dengan cara-cara yang tidak terpuji.
Ada banyak cara bersih untuk memikat hati wanita, jadi kenapa harus menggunakan cara yang kotor?
Nah, itulah beberapa hikmah serta pelajaran yang dapat dipetik dari kisah mengerikan KKN Desa Penari yang sedang viral saat ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya hanya di Sastrawacana.
Penulis: Maulana Affandi (Penulis Buku #CintaPentiumSatu)
Buku #CintapentiumSatu bisa kalian dapatkan di toko buku atau Gramedia terdekat di kota kalian. Semoga ratusan lembar dalam buku tersebut bisa menjadi inspirasi serta pembelajaran bagi kita semua untuk mengarungi kehidupan yang lebih baik sehingga menggapai kesuksesan dunia dan akhirat.
Temukan saya di Media Sosial: