10 Rahasia Pendidikan Finlandia Mencetak Siswa Berprestasi

Bukan rahasia lagi jika sistem pendidikan Finlandia memang menjadi yang terbaik di dunia.

Dalam versi World Economy Forum tahun 2000, Finlandia berhasil mencapai tingkat Literacy (kemampuan baca) hingga 100 persen. Artinya tidak ada satupun warganya yang buta huruf.

Seluruh negara mengakui dan menjadikan Negara Nordik ini sebagai barometer pendidikan.

Baca juga: 5 Ciri-Ciri Beasiswa Palsu yang Harus Kamu Waspadai

Buktinya, banyak negara-negara berkembang, bahkan negara maju yang mencoba meniru dan menerapkan sistem pendidikan di masing-masing negaranya.

Lantas, apa rahasia Finlandia bisa menjadi negara dengan pendidikan terbaik di dunia? Simak informasinya berikut ini.

1. Ada Batasan Usia untuk Sekolah

Semua sekolah di Finlandia hanya menerima siswa yang usianya sudah mencapai 7 tahun.

Alasannya karena anak yang usianya masih di bawah 7 tahun masih suka bermain sehingga jika dipaksakan untuk sekolah, hasilnya cenderung kurang optimal.

2. Ada Jam Khusus Bermain

Pemerintah Finlandia meminta kepada semua sekolah dan para guru untuk memberikan waktu bermain bagi setiap anak didik.

Oleh karenanya, ada jam bermain sekitar 15 menit setiap satu jam sekali. Kebijakan ini dilakukan agar anak-anak tidak merasa jenuh di sekolah sehingga proses belajar menjadi lebih menyenangkan.

3. Tidak Ada Perbedaan

Setelah masuk sekolah, para guru akan mengajarkan setiap siswa dengan mata pelajaran yang sama.

Hanya saja, guru akan melihat potensi dari masing-masing anak dan akan mengarahkannya sehingga dapat mengasah minat dan bakat sejak dini.

Alhasil, tidak ada perbedaan antara siswa pintar dan siswa yang kurang pintar.

Baca juga: 7 Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia

4. Siswa Jarang Dibebankan PR

Jika sistem pendidikan di negara lain selalu membebankan PR kepada siswa, berbeda dengan Finlandia yang sekali tidak membebankan siswa dengan PR. Kalaupun ada, itupun hanya sedikit dan tak sering.

Hal itu dikarenakan PR bisa merenggut waktu anak untuk keluarganya. Selama di sekolah mereka diberikan pelajaran, sehingga jika diberikan PR, sama saja mereka diminta untuk berpikir secara ekstra padahal dia juga butuh istirahat.

5. Pendidikan Gratis

Finlandia menerapakan pendidikan gratis untuk setiap warganya tanpa terkecuali. Hampir seluruh jenjang pendidikan tidak memungut biaya sepeserpun.

Hebatnya lagi, jika siswa dianggap berpotensi dalam suatu bidang, maka pemerintah akan membiayai untuk pendidikan lanjutan agar dia bisa menguasai bidang tersebut.

6. Guru dari Kalangan Terbaik

Untuk menjadi guru di Finlandia tidaklah mudah. Ada sederet aturan serta syarat yang harus dilalui.

Oleh karenanya, menjadi guru di Finlandia adalah suatu kehormatan. Terlebih lagi, upah yang ditawarkan juga cukup tinggi.

Baca juga: Mengintip Sistem Pendidikan Zaman Kolonial Belanda yang Mengiris Hati

7. Membatasi Siswa dalam Satu Kelas

Dalam satu kelas hanya diisi oleh 16 siswa saja, tidak lebih. Hal ini dilakukan agar para guru bisa memberi pengajaran dan perhatian secara merata.

Begitu juga dengan kelas sains yang diisi hanya 16 siswa agar bisa lebih fokus dalam melakukan praktik.

8. Jumlah Guru yang Banyak

Jumlah guru di Finlandia cukup banyak sehingga tidak ada satu daerah pun yang kekurangan guru.

Hal ini sudah diterapkan sejak lama sehingga tak heran jika semua anak di Finlandia menyenyam bangku pendidikan, meski dari daerah terpencil sekalipun.

9. Fasilitas yang Memadai

Semua sekolah di Finlandia memberikan fasilitas yang memadai bagi siswanya. Adapun fasilitas tersebut tentunya yang mendukung program belajar mengajar sehingga semua pelatihan atau praktik dalam dilakukan tanpa terbengkalai.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Pendidikan Juga Penting Untuk Wanita

10. Gemar Penelitian

Semua siswa di Finlandia diajarkan untuk gemar meneliti atau observasi. Dengan begitu, maka para siswa akan tumbuh menjadi seorang yang memiliki obsesi tinggi pada sebuah hasil penelitian.

Hal ini akan tentunya akan meningkatkan kualitas karena banyaknya hasil penelitian yang bisa dijadikan rujukan pembelajaran.

Previous Post Next Post