Lotus Feet, Tradisi Mematahkan Jari Kaki di Tiongkok

Lotus Feet

Lotus Feet adalah sebuah tradisi di Tiongkok dengan mengikat jari kaki yang tujuannya untuk memperindah bentuk kaki demi mendapat apresiasi dan pengakukan sosial.

Umumnya, cara ini dilakukan oleh wanita atau gadis yang belum menikah agar tampak lebih cantik dan memikat hati orang lain.

Sebab, mereka menganggap jika memiliki kaki kecil ramping, bisa menambah daya tarik sehingga tampak lebih cantik.

Mereka rela melakukannya meski harus menahan rasa sakit yang luar biasa.

Bagaimana tidak, tradisi ini dilakukan dengan cara mengikat jari kaki dalam waktu lama untuk mendapatkan bentuk yang ramping.

Bisa dibayangkan bagaimana sakitnya tradisi ini.

Namun, mereka rela melakukannya demi menambah daya tarik lawan jenis, terutama orang yang sedang ditaksir.

Baca juga: 8 Tradisi Lebaran Unik yang Hanya Ada di Indonesia

Sejarah Lotus Feet

photo: komoni chemisax

Menurut informasi yang beredar, tidak ada yang tahu pasti kapan tradisi ini dimulai.

Ada yang mengatakan bahwa tradisi lotus feet sudah ada sejak tahun 961 pada masa pemerintahan Kaisar Li Yu, yang mana pada saat itu ada seorang penari cantik bernama Yao Niang memiliki bentuk kaki mungil layaknya bulan sabit sehingga membuat kaisar jatuh hati padanya.

Karenanya selir-selir lain merasa iri dan sedikit cemburu kepada penari tersebut sehingga mereka pun mencoba menarik perhatian raja dengan membuat bentuk kakinya agar lebih mungil.

Konon, dari situlah kebiasaan ini menyebar ke masyarakat luas dan menjadi tradisi.

Setelah kejadian itu, banyak wanita-wanita di kalangan bawah yang mencoba merubah bentuk jari kakinya dengan cara mengikat erat-erat.

Bahkan, banyak yang melakukannya saat masih usia belia, yaitu sekitar usia 4 sampai 6 tahun karena tulang kaki yang masih lunak sehingga lebih mudah dibentuk.

Alasan lain yang membuat para gadis rela melakukan hal ini adalah karena adanya pengakuan dan penghormatan.

Gadis-gadis yang memiliki bentuk kaki seperti bulan sabit benar-benar dianggap istimewa sehingga banyak yang meminangnya dari kalangan bangsawan.

Baca juga: Kebo - Keboan: Tradisi Magis dan Sakral Suku Using Banyuwangi

Cara Mematahkan Jari Kaki

photo: realitydecoded.blog

Dari informasi yang dihimpun, membengkokkan jari kaki bukanlah sebuah hal yang mudah.

Sebab tidak hanya diikat begitu saja, tapi juga diberi ramuan yang terbuat dari rempah-rempah langka.

Sebelum jari ditekuk, bagian telapak sampai mata kaki akan diolesi ramuan tersebut.

Selanjutnya, proses pembengkokan dilakukan secara bertahap, tidak sekali proses.

Disebutkan jika proses ini tidak hanya memberikan efek sakit yang luar biasa, tapi juga rasa panas layaknya terbakar.

Sehingga tidak sedikit dari mereka yang berharap salju datang untuk merendam kaki mereka agar sensasi panas bisa hilang.

Baca juga: Sejarah Panjat Pinang, Permainan Khas di Hari Kemerdekaan

Ukuran Mempengaruhi Kasta

photo: clarin.com

Saking istimewanya bentuk kaki ini sehingga ukuran memengaruhi kasta.

Setidaknya ada tiga kasta yang mengelompokkan lotus feet ini, yaitu Lotus Emas (ukuran kurang dari 3 inci), Lotus Perak (ukuran 3-4 inci), dan Lotus Besi (ukuran lebih dari 4 inci).

Jadi, mereka berlomba-lomba untuk dapat bentuk kaki semungil mungkin agar mendapat kasta tertinggi.

Baca juga: Nyaris Sama, Inilah Perbedaan Budaya Jepang dan Korsel

Hilangnya Tradisi Lotus Feet

Pada abad ke 19, bangsa barat mulai masuk ke Tiongkok dan memengaruhi budaya serta tradisi setempat.

Lambat laun, kebiasaan ini mulai ditinggalkan karena mereka merasa jika tradisi mematahkan kaki adalah sebuah hal yang cukup menyiksa.

Didukung pula dari banyaknya wanita yang gagal mendapatkan bentuk kaki mungil, tapi justru mendapat kecacatan akibat gagalnya proses membengkokkan kaki.

Semenjak itu, tradisi kaki lotus benar-benar ditinggalkan.

Previous Post Next Post