Sing dan Tin, Sebuah Novel Romance yang Mengangkat Kehidupan Jawa Tahun 70-an

sing dan tin

Judul : Sing dan Tin (Renjana Hingga Senja)
Penulis : Maulana Affandi


Tokoh Sing

Sing adalah seorang pria Jawa dengan garis keturunan Tionghoa - Belanda - Jepang. Ia lahir pada tahun 1940, ketika Indonesia sedang dalam penjajahan.

Perawakannya apik, kulit putih, mata sedikit sipit, rambut hitam pekat, tinggi. Namun, kepribadiannya bertolak belakang dengan bentuk fisik.

Sing merupakan anak ketiga dari lima bersaudara yang semuanya adalah laki-laki. Kakak pertama bernama Suan, kakak kedua bernama Sui, adik keempat bernama San, dan adik terakhir bernama Sai.

Dalam kehidupan Jawa, jika ada saudara lima yang semuanya laki-laki, maka biasa disebut dengan istilah Pendowo Limo. Mitosnya, salah satu dari Pendowo Limo akan membawa karma buruk. Tapi sepertinya mitos itu jatuh pada diri Sing. Terbukti dengan tingkahnya.

Lahir sebagai anak orang kaya tak membuat Sing bahagia. Berbeda dengan keempat saudaranya mengenyam pendidikan tinggi, Sing justru tak mau sekolah.

Di usia 28 tahun ia dijodohkan dengan seorang gadis bernama Sarah. Maksud keluarga agar Sing menjadi orang yang lebih bertanggungjawab. Tapi, malah semakin parah. Ia tak mau bekerja, sukanya marah-marah dan bertindak semaunya sendiri. Tak sampai setahun usia pernikahan, Sarah pun menggugat cerai. Sing berstatus duda di usia muda.

Tokoh Tin

Tin adalah seorang gadis desa yang lugu. Wajahnya tak begitu cantik, kulitnya sawo matang, tubuhnya pendek, sedikit gemuk. Berbeda nasib dengan Sing, Tin terlahir sebagai anak orang miskin. Demi mencukupi kebutuhan keluarga, Tin bekerja sebagai pembantu di rumah Sing. Ya, itulah pertama kali Sing dan Tin bertemu.
Previous Post Next Post