Pengertian Gaya Bahasa (Pexels.com/Dina Nasyrova) |
Gaya Bahasa dan Jenis-jenisnya
Poerwadarminta dalam Widyamartaya (1995: 53) menerangkan bahwa gaya umum itu dapat ditambah, diperbesar dengan salah satu cara.
Tiap cara atau proses ini akan menghasilkan sejumlah corak dengan nama-nama khususnya.
Panorama selayang pandang tentang gaya bahasa dapat dirinci dengan memperbesar daya tenaganya terhadap gaya umum dengan cara-cara mengadakan:
1. Perbandingan;
2. Pertentangan;
3. Pertukaran;
4. Perulangan;
5. Perurutan.
{inAds}
Baca juga: Non Fiksi: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya
Gaya bahasa ialah cara penyair menggunakan bahsa untuk menimbulkan kesan-kesan tertentu. Gaya digunakan untuk melahirkan keindahan.
Hal itu terjadi karena dalam karya sastra paling sering dijumpai, sebagai wujud eksplorasi dan kreativitas sastrawan-sastrawati dalam berekspresi.
Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis/pemakai bahasa (Gorys Keraf, 2002: 113).
Suatu penciptaan puisi, juga bentuk-bentuk tulisan yang lain, misalnya cerpen, novel, naskah drama (Wacana sastra) sangat membutuhkan penguasaan gaya bahasa, agar puisi yang dihasilkan nanti lebih menarik, indah, dan berkualitas.
Baca juga: Pengertian Majas Pleonasme, Ciri-Ciri dan Contohnya
Pembicaraan tentang gaya bahasa sangatlah luas. Gorys Keraf (2002: xi-xii) membagi persoalan gaya bahasa, yakni:
1. Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata
Gaya bahasa resmi
Gaya bahasa tak resmi
Gaya bahasa percakapan
2. Gaya bahasa berdasarkan nada
Gaya sederhana
Gaya mulia dan bertenaga
Gaya menengah.
3. Gaya bahasa berdarkan struktur kalimat
Klimaks
Antiklimaks
Paralelisme
Antitesis
Repetisi
4. Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna
A. Gaya bahasa retorika terdiri dari:
2) Asonansi
3) Anastrof
4) Apofasis/preterisio
5) Apostrof
6) Asidenton
7) Polisindenton
8.) Kiasmus
9) Elipsis
10) Eufimismus
11) Litotes
12) Histeron proteron
13) Pleonasme dan tautologi
14) Perifrasis
15) Prolepsis/antisipasi
16) Erotesis/pertanyaan retoris
17) Silepsis dan Zeugma
18) Koreksio Epanotesis
19) Hiperbola
20) Paradoks
21) Oksimoton
B. Gaya bahasa kiasan
3. Alegori, Parabel dan Fabel
4. Personifikasi
5. Alusi
6. Eponim
7. Epitet
8. Sinekdoke
9. Metonimia
10. Antomonasia
11. Hipalase
12. Ironi
13. Satire
14. Iniendo
15. Antifrasis
16. Paronomasia