Ragamu Memang Pergi, tapi Kenanganmu Tertinggal di Sini


Setiap manusia pasti akan mengalami yang namanya mati, ditipu pol*tisi, dan ditinggal pergi. Sekarang atau lusa, cepat atau lambat, kita akan ditinggalkan oleh orang-orang yang kita sayang.

Begitu juga sebaliknya, kita pun akan pergi meninggalkan orang-orang yang sayang kepada kita. Semakin bertambah usia, seseorang harus siap dengan segala konsekuensi kehidupan. Semakin banyak bertemu, artinya semakin banyak pula perpisahan yang harus dilalui.

Sebab pertemuan adalah awal dari perpisahan.

Namun, perpisahan itu tidak selalu komplit. Yang terpisah hanyalah raga, tidak sepaket dengan kenangannya. Bisa jadi pikiran mencoba melupakan seseorang yang telah pergi, tapi bagaimana dengan indera yang lain?

Kadang, kita mengendus aroma khas tertentu, kemudian ingat lagi dengan orang tersebut. Benar begitu?
Berarti, kenangan tentang seseorang bisa menempel di sekujur badan kita.

Artinya, kita tidak bisa lari dari kenangan dan cerita masa lalu. Cara paling mudah agar tidak tertanggu oleh selimut kenangan adalah melebur dengan kenangan itu sendiri.

eunoia sangkakala
Terima saja, anggap itu bagian dari tubuh kita, meski tak rupa bentuknya. Sebab, apapun yang terjadi sudah ditentukan oleh kuasa-Nya, termasuk pertemuan dan perpisahan. Memang sulit, melebur dengan kenangan masa lalu. Tapi kamu bisa mempelajarinya dengan membaca buku Eunoia Sangkakala.

Dalam buku itu, ada banyak puisi tentang kehidupan yang akan membuatmu lebih paham bagaimana cinta itu bekerja dan bagaimana semestinya cinta diletakkan.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Jangan lupa follow @sastrawacana untuk membaca story-story saya yg lainnya.

Maulana Affandi, 11/06/2022
Previous Post Next Post