Fungsi Seni Tari di Sekolah Dasar (pexels.com/Futnote) |
Fungsi Seni Tari di Sekolah Dasar
Menurut Purwatiningsih & Harini, Ninik (1999) pendidikan seni tari di SD mempunyai fungsi membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, memberi perkembangan estetik dan membantu penyempurnaan kehidupan.
Oleh karena itu pendidikan seni tari di SD tidak berupa latihan-latihan untuk menjadikan anak-anak SD menjadi penari jaipong, penari topeng, kuda lumping atau penari-penari lain yang terkenal.
Walaupun ada diantara anak-anak Sekolah Dasar yang memiliki bakat untuk menjadi penari yang baik, tetapi itu bukan merupakan tujuan yang utama. Bakat itu dapat dibina tersendiri.
Baca juga: Pengertian Pagelaran Seni Tari dan Unsur Pendukungnya
1. Seni Tari meningkatkan pertumbuhan fisik, mental dan estetik
Jenis pengalaman seni untuk meningkatkan pertumbuhan fisik ditunjukkan dengan perkembangan motorik anak dalam gerak-gerak bebas dalam menari.
Kegiatan semacam ini memberikan kesempatan fisik untuk tumbuh sempurna dan secara langsung mental juga berkembang.
Karena kegiatan-kegiatan dalam melakukan gerak-gerak tari juga mekibatkan kesadaran estetik, maka pertumbuhan estetik juga mendapat kesempatan untuk tumbuh.
Misalnya gerak-gerak yang dilakukannya setelah anak-anak SD kelas rendah melihat gerak-gerak binatang, contohnya kupu.
Anak akan mencoba menirukan gerak sayap kupu yang sedang bergerak terbang dengan caranya sendiri.
Ada yang dengan tangan terlentang digerakkan naik turun, ada yang ditekuk dan kemudian digerakkkan naik turun.
Berlangsungnya kegiatan ini telah melibatkan proses mental visualisasi hasil pengamatan yang sekaligus menjadi pengalaman yang bersifat estetik.
Baca juga: Sejarah Perkembangan Tari Legong Keraton
2. Seni Tari memberikan sumbangan ke arah sadar diri
Melalui kegiatan seni tari keunikan anak akan terbina, karenanya anak dapat mengenali dirinya sendiri dengan baik.
Dengan demikian “self” anak dapat berkembang, dan ini menyebabkan tumbuhnya inisiatif, kemampuan mengkritik, kepemimpinan dan kreasi.
Anak merasakan keberadaanya memiliki arti. Terutama jika dia diberi peran tertentu dalam suatu kegiatan artistik/estetik.
Misal dalam diskusi kecil antar teman tentang sebuah gerak binatang berpasangan, mereka akan aktif dan saling memberikan sumbangan pikiran.
Anak juga merasakan akibat-akibat dari perbuatannya sehingga inisiatif untuk mencari bentuk-bentuk yang lain yang dirasakan lebih baik, akan selalu dilakukan.
Proses ini menjadi dasar untuk kemampuan mengkritik dan memimpin.
3. Seni Tari membina imajinasi kreatif
Imajinasi kreatif itu sangat visual bagi anak (anak usia sekolah dasar).
Oleh karena itu setiap usaha pendidikan kearah menumbuh-kembangkan imajinasi kreatif merupakan usaha yang sangat baik.
Dalam hubungan ini seni tari-drama menjadi penting, karena seni tari-drama selalu memberikan kesempatan berimajinasi kreatif.
Contohnya seorang anak SD akan selalu berkhayal bahwa dia akan menjadi tokoh yang kuat, disegani sehingga dalam imajinasinya dia dapat mengalahkan musuh-musuhnya dengan mudah.
Gerak-gerak dan mimik yang dilakukan sangat menggambarkan kuatnya suatu imajinasi tertentu.
Jika diberi kesempatan menirukan gerak binatang buas, dia akan benar-benar berkhayal seandainya aku menjadi harimau.
Kegiatan-kegiatan bermain dalam aneka gerak akan membina imajinasi mereka sehingga secara langsung akan berkembang.
Baca juga: Gerak tari yang memiliki makna tertentu disebut dengan gerak?
4. Seni Tari memberi sumbangan ke arah pemecahan masalah
Pemecahan masalah merupakan hal yang penting dalam pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Seni tari-drama memberi sumbangan terhadap perkembangan pemecahan masalah.
Dalam aktivitas seni tari-drama anak anak SD dapat memunculkan gagasan-gagasannya yang menjadi benar-benar konkrit.
Motivasi guru memang sangat diperlukan agar anak anak selalu dapat menyelesaikan pesoalaan sendiri.
Jika belum dapat, dianjurkan agar diselesaikan.
5. Seni Tari memurnikan cara berpikir, berbuat dan menilai
Melalui kegiatan seni tari, kehidupan siswa SD dapat diperkaya melalui proses penjelajahan yang terus menerus.
Selama proses penjelajahan tersebut, dibutuhkan penyusunan pengalaman secara kreatif dan sensitif.
Jika siswa SD bermain, aktivitas mereka juga melibatkan pikiran.
Jika mereka menirukan gerak alam atau binatang, mereka juga berpikir bahwa gerak-gerak yang dilakukan seperti apa yang mereka amati.
6. Seni Tari memberikan sumbangan kepada perkembangan kepribadian
Pada dewasa ini penilaian terhadap keberhasilan pendidikan dilihat pada ada tidaknya perkembangan kepribadian.
Karena kepribadian dipandang penting dalam suatu kehidupan.
Ekspresi bebas dalam masyarakat yang merupakan penyesuaian emosional itu pada akhirnya mematangkan kepribadian.
Usaha-usaha mematangkan kepribadian dalam seni tari-drama dapat dilakukan guru dengan cara membantu penyesuaian rasa emosionalnya.
Membantu menghilangkan perasaan terikat, membantu menghilangkan perasaaan takut, membantu menekan kekecewaan, memberikan kepercayaan serta mendorong anak agar selalu berbuat positif.
Hal-hal tersebut dapat dilakukan lewat semua kegiatan pembelajaran senitari-drama.
Sebagai contoh ada siswa SD yang takut jika melakukan gerak. Hal ini perlu disiasati guru, agar siswa tersebut tidak menjadi lebih takut.
Misalnya akibat diminta memperagakan gerak tari didepan kelas. Tentu diperlukan siasat-siasat tertentu untuk mengatasi hal itu.
Misalnya memperagakan gerak dengan temannya terlebih dahulu.
Dalam perkembangannya dapat diungkap di sini bahwa kegiatan seni tari-drama yang dapat mengobati kekcewaan, menghilangkan rasa takut tersebut, akan dapat berfungsi sebagai sarana penyembuhan atau terapi.
Pada perkembangan berikutnya siswa kemudian dapat menyesuaikan diri, dengan kepribadian yang makin matang.