Pengertian Drama Menurut Para Ahli
1. Budianta dkk (2002)
Pengertian drama secara umum ialah genre sastra yang menawarkan penampilan fisik secara ekspresi setiap percakapan atau obrolan antara pemimpin di sana.
2. E. R. Reaske (1966)
Pengertian drama berdasarkan E. R. Reaske ialah sebuah karya sastra atau sebuah komposisi yang menggambarkan kehidupan dan acara insan dengan segala penampilan, banyak sekali tindakan dan obrolan antara sekelompok tokoh di dalamnya.
Baca juga: 8 Definisi Teater Menurut Para Ahli
3. Sumarjo (1984)
Pengertian drama berdasarkan Sumarjo ialah karya sastra yang ditulis dalam bentuk obrolan dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor.
4. Moulton
Pengertian drama berdasarkan Moulton ialah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak serta disajikan eksklusif dalam tindakan.
5. Balthazar Vallhagen
Definisi drama berdasarkan Balthazar Vallhagen merupakan sebuah seni yang menggambarkan alam dan sifat insan dalam gerakan.
Baca juga: 13 Pengertian Psikologi Pendidikan Menurut Para Ahli
6. Tambojang (1981)
Menurut Tambojang, drama ialah dongeng yang unik yang dibentuk tidak hanya untuk dibaca saja, tetapi untuk dipertunjukkan sebagai tontonan pada para penonton.
7. Ferdinand Brunetierre
Arti drama berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Ferdinand Brunetierre yaitu sebuah drama harus melahirkan harapan oleh agresi atau gerakan.
8. Wildan
Menurut Wildan, pengertian drama ialah komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
9. Anne Civardi
Pengertian drama berdasarkan pendapat dari Anne Civardi merupakan sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan gerakan.
Baca juga: 10 Pengertian Pragmatik Menurut Para Ahli
10. Krauss (1999)
Pengertian drama berdasarkan Krauss ialah suatu bentuk citra seni yang tiba dari nyanyian dan tarian ibadat Yunani kuno, yang di dalamnya dengan terang terorganisasi obrolan dramatis, sebuah konflik dan penyelesaiannya digambarkan di atas panggung)
11. Tjahjono (1988)
Menurut Tjahjono, drama diciptakan bukan untuk dibaca saja, namun juga harus mempunyai kemungkinan untuk dipentaskan. Drama sebagai tontonan atau pertunjukan disebut dengan istilah teater yang mempunyai sifat ephemeral, yang berarti bermula pada suatu malam dan berakhir pada malam yang sama.
Baca juga: 19 Definisi Karya Sastra Menurut Para Ahli
12. Seni Handayani
Drama merupakan sebuah bentuk komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.