Pembelajaran Kooperatif atau Cooperative Learning adalah suatu metode pembelajaran atau strategi dalam belajar dan mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja.
Dengan kata lain, pembelajaran dilakukan dengan membuat sejumlah kelompok dengan jumlah peserta didik 2-5 anak yang bertujuan untuk saling memotivasi antar anggotanya untuk saling membantu agar tujuan dapat tercapai secara maksimal.
Pembelajaran Kooperatif Menurut Para Ahli
1. Rusman (2010:202)
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
Sedangkan cooperative learning adalah teknik pengelompokkan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang.
2. Johnson
Belajar cooperative adalah pemanfaatan kelompok kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut (Johnson dalam Hasan:1996 dalam Rusman 2010:204).
3. Slavin (2010:9)
Menyatakan bahwa belajar kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya empat sampai enam orang dengan struktur kelompok heterogen.
4. Karli dan Margaretha (2002:70)
Menyatakan, “belajar kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih”.
5. Ibrahim, et al. (2000:19)
Menyatakan,“Pembelajaran Kooperatif mencerminkan pandangan bahwa manusia belajar dari pengalaman mereka dan partisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa belajar keterampilan sosial yang penting sementara itu secara bersamaan mengembangkan sikap demokratis dan keterampilan berfikir logis”.
6. Robert E. Slavin (2010 : 11)
Mengemukakan tipe-tipe pembelajaran yang dapat mewakili tipe cooperative learning, yaitu:
a. Student teams achievement division (STAD)
b. Teams Games-Tournament (TGT)
c. Jigsaw (model tim ahli)
d. Team Accelerated Instruction (TAI)
e. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
f. Group investivigation
7. Bern dan Erickson (2001:5)
Cooperative learning (pembelajaran kooperatif) merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil dimana siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar.
8. Eggen and Kauchak (1996:279)
Model Pembelajaran kooperatif adalah sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
9. Tukiran Taniredja, dkk (2011:55)
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur.
10. Slavin (Isjoni, 2011:15)
“In cooperative learning methods, students work together in four member teams to master material initially presented by the teacher”.
Ini berarti bahwa cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja kelompok-kelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar.
11. Suprijono (2013:54)
Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.
12. Arends (1997)
Menyebutkan bahwa: The cooperative learning model provides a framework within with teacher can foster important social learning and human relations goals.
Arends memandang bahwa model pembelajaran kooperatif menyediakan suatu kerangka bagi guru untuk dapat membantu kepentingan pengembangan pembelajaran dan tujuan hubungan manusia.
13. Trianto (2007:41)
Mengatakan di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu.
14. Riyanto (2010:267)
Mengatakan hakikat pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang dirancang untuk melatih kecakapan akademis (academic skills), keterampilan sosial (social skill) dan interpersonal skill.
15. Suprijono (2009:54)
Pembelajaran kooperatif adalah jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk kegiatan yang dibimbing dan diarahkan oleh guru.
Pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.