Pengertian Majas Antonomasia
Majas antonomasia adalah sebuah ungkapan dengan gaya bahasa yang menyatakan suatu hal dengan menjelaskan sifat atau karakteristik dari hal tersebut.
Dalam majas ini sifat atau karakteristik tersebut dijadikan sebagai identitas pengganti nama atau nama lain dari suatu hal yang dinyatakan dalam kalimat.
Majas antonomasia sendiri termasuk dalam majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut.
{inAds}
Misalnya Kota Bandung yang disebut sebagai "Kota Kembang" karena kota ini dipenuhi bunga dan tanaman.
Menurut Keraf (2007, hlm. 140), antonomasia adalah sebuah bentuk khusus dari metonimia yang berwujud penggunaan sebuah epitet untuk menggunakan julukan, gelar resmi, atau jabatan untuk menggantikan nama diri.
Intinya, majas ini khusus untuk memayungi penggunaan epitet yang hanya menggunakan julukan sebagai pengganti dari maksud sebenarnya.
Baca juga: 50 Contoh Majas Metafora Lengkap dengan Artinya
{inAds}
Contoh Majas Antonomasia
Penjelasan :
Majas antonomasia dalam kalimat di atas ditunjukkan dalam peryataan sifat “si gemuk”. Sapaan “si gemuk” telah menjadi pengganti identitas dan penjelasan terhadap nama atau sapaan lainnya pada subyek.
2. Ratna selalu bisa menjawab soal yang sulit, tak heran jika dirinya dijuluki sebagai si cerdas.
Penjelasan :
Pada kalimat di atas sapaan “si cerdas” merupakan suatu identitas pengganti dari subyek.
Sapaan tersebut juga menjelaskan tentang sifat dan karakteristik dari subyek yang melengkapi pernyataan penjelasan lainnya dalam kalimat.
- Si Jangkung itu sukanya memetik buah mangga tetangganya.
- Negeri Matahari Terbit memang benar-benar bagus pertumbuhan ekonominya.
- Sudah lama tidak berkunjung ke Kota Gudeg untuk menjenguk nenek.
- Perempuan berkepang itu meninggalkan bukunya karena terburu-buru pulang.
- Youtuber jago pedas itu selalu memesan makanan dengan menambahkan cabe 1kg.
- Aku jadi rindu si pipi tembem, sudah berapa hari dia tidak masuk sekolah.
- Untung saja si cerewet itu tidak ada di sini.
- Jangan percaya, si pembohong itu suka berdusta.
- Aku tidak suka berteman dengan tukang usil sepertimu!
- Jangankan lari, berjalan saja lama sekali si lambat itu!