Source: pexels.com/Pavel Danilyuk |
Kain adalah produk tekstil yang sangat penting dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Kain merupakan bahan utama pembuatan pakaian, seperti baju, celana, rok, jaket, sepatu, dan topi.
Apakah kamu penasaran bagaimana proses pembuatan kain?
Proses Pembuatan Kain
Dalam kehidupan sehari-hari, kain merupakan kebutuhan sandang, dan kain juga memiliki fungsi untuk kebutuhan rumah tangga.
Baca juga: Macam Macam Batik dan Cara Membuatnya
Contohnya, digunakan untuk kain pel, taplak meja, serbet, gorden, sprei, sarung bantal, dan masih banyak lagi.
Berikut ini ada beberapa proses dalam pembuatan kain dari tahap awal sampai akhir.
1. Proses Spinning
Tahapan yang pertama adalah, proses spinning atau yang lebih dikenal dengan proses pemintalan.
Dimana, kain kapas pertama kalinya dilakukan melalui proses pemintalan dari kapas untuk menghasilkan sebuah benang.
2. Soft Winder
Langkah berikutnya, setelah melakukan proses spinning dengan benar dan selesai adalah soft winder.
Melalui proses soft winder inilah benang dari proses spinning digulung.
3. Pencelupan
Setelah selesai menyelesaikan proses soft winder, langkah berikutnya dalam membuat kain adalah dengan melalui proses pencelupan.
Pada proses ini, benang yang telah digulung atau melalui proses soft winder tadi akan dicelupkan. Fungsinya untuk menghasilkan beragam warna.
Usai proses pencelupan berhasil dilakukan, maka benang tersebut harus segera dikeringkan.
Baca juga: 7 Pasar Seni Terbaik di Indonesia
4. Proses Weaving (Menenun kain)
Setelah beberapa proses tadi dilakukan, barulah benang-benang yang sebelumnya telah mengalami proses pencelupan, kemudian weaving untuk menjadi sebuah kain.
Proses pertenunan ini adalah proses dimana benang pakan disilangkan dengan benang lusi dengan tujuan agar teranyam (menjadi anyaman).
5. Proses Shiage
Tahapan berikutnya setelah melalui proses weaving atau menenun kain, adalah proses shiage.
Proses shiage ini adalah bagian dari proses pemeriksaan atau pengecekan setelah kain sudah ditenun dengan sempurna.
Pada proses ini tujuannya untuk menentukan grade dari kain-kain tersebut.
Baca juga: Pengertian Industri Kreatif Menurut Para Ahli
6. Proses Dyeing
Proses yang terakhir adalah proses pemolesan terhadap warna pada kain, yaitu penampilan, handling atau pegangan.
Hal ini adalah langkah terakhir dari tahapan proses pengolahan kapas sampai menjadi kain.
Setelah keenam tahapan tersebut di selesaikan, kemudian kain tersebut dipotong sesuai ukurannya masing-masing untuk dijadikan berbagai macam produk fashion.
Contohnya, seperti kaos, jaket, kemeja, polo shirt, gamis, hijab dan lain sebagainya.
Itulah proses pembuatan kain yang sebenarnya perlu diketahui.
Hal ini berguna untuk menambah wawasan sekaligus menambah inspirasi jika kamu ingin bekerja di bidang pembuatan kain.