Hari Perempuan Internasional 2023 (www.internationalwomensday.com) |
Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret sebagai bentuk penghargaan kepada perempuan yang memperjuangkan kesetaraan gender di seluruh dunia.
Menurut United Nations, Hari Perempuan Internasional adalah hari pengakuan dunia terhadap prestasi para perempuan tanpa etnis, bahasa, budaya, ekonomi, sosial maupun politik.
{inAds}
Setiap tahun perayaan International Womens's Day (IWD) selalu dirayakan dengan beragam tema. Dilansir dari laman resmi IWD, untuk tahun ini temanya adalah #EmbraceEquity.
{getCard} $type={post} $title={Baca Juga}
Jika diperhatikan, penggunaan kata equity ini sedikit berbeda dengan equality yang sering digunakan oleh para aktivis perempuan.
Ada makna berbeda dari dua kata di atas. Agar lebih jelas, simak perbedaannya berikut ini:
- Equality: Merujuk pada persamaan, dimana masing-masing orang mendapat perlakuan yang sama.
- Equity: Merujuk pada pehamanan jika masing-masing orang memiliki kondisi yang berbeda.
Sehingga secara garis besar, bisa dikatakan kampanye tema Hari Perempuan Internasional 2023 #EmbraceEquity bertujuan agar para perempuan mendapatkan tindakan yang adil dengan cara yang berbeda, karena tidak semua orang dapat diperlakukan sama, namun keadilan harus tetap diutamakan.
IWD 2023 #EmbraceEquity menyuarakan bahwa peluang yang sama masih belum cukup sebab orang-orang dari tempat yang berbeda.
Baca juga: Definisi Teori Feminisme Menurut Para Ahli
Diharapkan tema ini dapat mengajak para perempuan seluruh dunia untuk menentang stereotip gender, diskriminasi, dan mengupayakan inklusi.
Untuk menganalogikan hal ini, seorang Youtuber asal Belgia, Tamara Makoni membuat video yang menjelaskan tentang #EmbraceEquity.
{inAds}
Dalam video tersebut, Tamara Makoni memberi contoh tentang bagaimana cara memberi makan kepada dua bayi yang sama-sama sedang lapar.
Sang ibu berencana memberi buah apel, tapi kemudian ia ingat jika salah satu dari bayinya punya alergi apel.
Kemudian ia memberikan apel pada anak pertama dan pisang pada anak yang alergi apel. Dengan begitu, kedua anaknya bisa kenyang dengan cara yang berbeda.
Baca juga: Mengenal Princess Syndrome, Istilah yang Viral di Media Sosial
Berbeda halnya ketika sang ibu menerapkan konsep equality. Sang ibu akan memberi kedua anak apel dengan alasan setara, meski kondisi mereka berbeda, sehingga anak alergi apel tidak mendapatkan hasil yang diinginkan karena kondisinya.
Melalui #EmbraceEquity kali ini, semua perempuan diajak ke tahap yang lebih tinggi dan mejadi babak baru untuk menghilangkan diskriminasi gender dengan cara memberikan peluang dan perlakuan yang sesuai dengan yang diperlukan.