Kerjasama pemerintah RI dan Korea kembangkan riset pendidikan tinggi berkelanjutan (Kemdikbud.go.id) |
Pimpinan empat universitas negeri di Indonesia telah melakukan pertemuan dengan Presiden Seoul National University (SNU), Honglim Ryu pada hari Rabu, 8 Maret di Kantor Pusat SNU, Seoul, Korea Selatan.
Pertemuan tersebut membahas pembentukan konsorsium kerja sama riset dan joint working group pendidikan tinggi negeri di Indonesia dan Korea.
"Selain program akademik dan kegiatan penelitian, kami di Universitas Mataram juga mendedikasikan program kampus untuk mendorong kelestarian lingkungan sebagai pelayanan masyarakat,” kata Rektor Universitas Mataram Bambang Hari Kusumo selaku pimpinan delegasi perguruan tinggi. Selain Universitas Mataram, turut hadir perwakilan dari Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Malikussaleh.
Rektor Bambang dalam kesempatan tersebut menyampaikan tentang peluang untuk berkolaborasi dengan Seoul National University dalam hal penelitian bersama, pengembangan kompetensi peneliti, pertukaran mahasiswa, pengiriman dosen untuk melanjutkan studi di SNU, serta pertukaran mahasiswa Korea ke Indonesia.
Presiden SNU, Honglim Ryu, memberikan apresiasi atas minat besar Indonesia dalam melakukan kerja sama di bidang teknik engineering, pendidikan, dan sport science, serta kerja sama internasional lainnya. Hal ini juga merupakan prioritas program SNU di Indonesia saat ini.
“Kami berharap forum pertukaran bidang-bidang strategis bagi kedua negara akan diadakan dengan melibatkan peneliti SNU maupun peneliti Indonesia pada bidang yang relevan,” urai Honglim Ryu.
Tak hanya itu, Honglim Ryu juga memberikan apresiasi terhadap pembentukan S-Cube Center di Universitas Mataram pada tanggal 1 Februari yang disponsori oleh Samick Musical Instruments Co., Ltd. S-Cube Center merupakan kolaborasi antara Seoul National University Social Responsibility dan Seoul National Pusat R&DB Global.
Pada kesempatan yang sama, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul, Gogot Suharwoto, memberikan apresiasi kepada SNU yang memberikan Presidential Scholarship setiap tahun bagi mahasiswa asing termasuk Indonesia.
Ia juga menyebutkan program pertukaran mahasiswa yang sedang dilakukan Indonesia.
“Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga sedang mengirimkan 1.000 mahasiswa Indonesia ke kampus terbaik di dunia selama satu semester sebagai bagian dari program Kampus Merdeka Merdeka Belajar. Kampus Korea pada tahun 2022 menjadi tujuan favorit calon penerima program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA),” imbuh Gogot Suharwoto.
Gogot juga menyatakan bahwa saat ini, pemerintah Indonesia telah mengirim sekitar 30 ribu mahasiswa Indonesia ke luar negeri untuk menempuh pendidikan tingkat master dan doktor di universitas-universitas terbaik dunia, serta untuk memperoleh pengalaman penelitian dan memperluas wawasan global di negara-negara maju.
Untuk tambahan informasi, SNU telah menjalin banyak kerja sama di berbagai bidang dengan pemerintah dan kampus di Indonesia melalui berbagai skema pendanaan seperti KOICA, program ODA, perusahaan Korea yang berinvestasi di Indonesia, serta berbagai yayasan pendidikan di Korea.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Presiden Eksekutif untuk Urusan Penelitian di Universitas Nasional Seoul, Jae Young Kim; Dekan Kolese Pendidikan, Joon-ho Kang; Direktur Global R&DB Center, Junseok Hwang; serta Dekan Asosiasi Urusan Internasional, Sun-Young Kim.
Sumber: Kemdikbud.go.id