15 Istilah Populer dalam Psikologi dan Penjelasannya

istilah dalam psikologi

Istilah dalam psikologi (Pexels.com/Liza Summer)

Dalam dunia psikologi, terdapat banyak istilah-istilah yang mendefinisikan kondisi serta apa yang dialami oleh seseorang dalam hidupnya.

Daftar istilah psikologi tersebut didapati dari hasil penelitian ilmiah yang fungsinya cukup penting untuk mencari solusi atas permasalahan psikis yang dialami oleh orang lain.

Istilah dalam Psikologi

Mau tahu apa saja istilah yang populer di dunia psikologi? Berikut diantaranya:

1. Adronitis

Adronitis adalah istilah yang merujuk pada perasaan frustasi karena merasa sulit menjalin sebuah hubungan dan pertemanan baru.

Seseorang yang mengalami adronitis cenderung merasa kesepian dan kebosanan ketika berbicara atau bertemu dengan seseorang yang tidak memiliki kesamaan minat dan pemikiran.

Orang yang menderita adronitis sadar betul jika menjalin hubungan dibutuhkan waktu lama, tapi mereka ingin instan sehingga itu membuat mereka tidak nyaman dan merasa frustasi.

Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan merasa kesepian meskipun berada di tengah kerumunan.

2. Opia

Opia adalah salah satu jenis emosional yang membuat seseorang mampu merasakan perasaan serta emosi dari orang lain hanya dengan kontak mata.

Dengan saling bertatapan, seseorang bisa tahu apakah orang lain merasa cemas, gelisah, takut, bahagia, dan sebagainya.

3. De Javu

De Javu adalah sebuah kondisi dimana seseorang merasa pernah mengalami sebuah kondisi tertentu yang baru saja terjadi.

Semisal, seseorang baru saja mengambil air minum di dapur dan gelasnya jatuh. Seketika, pikiran mengatakan bahwa kejadian ini pernah terjadi sebelumnya. Maka itulah yang dimaksud dengan De Javu.

4. Liberosis

Liberosis adalah sebuah kondisi dimana seseorang tidak lagi peduli dan khawatir dengan semua hal, termasuk kondisi hidupnya.

Selain itu, orang yang menderita liberosis ini juga sangat cuek terhadap keluarga dan lingkungan sekitar dimana ia tinggal.

Dalam tingkatan yang lebih tinggi, liberosis juga hampir menyamai penyakit jiwa karena penderitanya sama sekali tidak peduli terhadap apapun.

Menurut informasi yang dihimpun, penyebab liberosis adalah dari kekecewaan di masa lalu. Penderita liberosis dahulunya adalah orang-orang yang penuh dengan kepedulian.

Namun, ketika dikecewakan, orang tersebut benar-benar hilang peduli terhadap orang lain bahkan dirinya sendiri.

5. Enouement

Enouement adalah sebuah kondisi dimana seseorang ingin kembali ke masa lalu untuk menceritakan kehidupan masa depan kepada dirinya sendiri di masa lalu.

Biasanya, penderita enouement ingin memberi kabar kepada dirinya di masa lalu bahwa semua kekhawatiran yang dulu pernah terpikir, tidak akan terjadi dan semua baik-baik saja.

6. Jouska

Jouska adalah sebuah istilah dalam psikologi kepribadian yang berarti sebuah emosi dalam diri seseorang dimana membuat seseorang tersebut melakukan percakapan sendiri dalam hati.

Tindakan ini terbilang wajar jika dilakukan sekali-kali. Tapi, jika sering, bahkan mengulang percakapan yang sama, maka itu disebut dengan Jouska.

7. Exulansis

Exulansis adalah sebuah rasa frustasi dan menimbulkan kecenderungan seseorang untuk menghentikan pembicaraan orang lain karena dirasa tidak memahami apa yang sedang dibicarakan.

Hal ini terjadi ketika seseorang sedang bercerita kepada temannya, namun ia merasa temannya tersebut tidak paham atas apa yang sedang ia katakan.

8. Fugue State

Fugue state adalah sebuah kelainan psikologis, dimana seseorang tersebut melupakan apapun, termasuk identitas pribadinya.

Selain itu, fugue state juga dapat membuat seseorang bertindak dan berbicara diluar kesadarannya. 

Kondisi ini dapat terjadi karena gangguan mental maupun efek dari penggunaan alkohol serta obat-obatan terlarang.

9. Chrysalism

Chrysalism adalah sebuah kondisi yang membuat seseorang takut dengan badai dan petir ketika hujan lebat, meski sudah berada di tempat yang aman.

Penderita Chrysalism cenderung memiliki kekhawatiran yang tinggi ketika hujan deras karena merasa bahwa saat hujan deras, pasti akan datang petir.

10. Ellipsism

Ellipsism adalah sebuah kondisi dimana seseorang tiba-tiba mengalami kesedihan tanpa sebab yang pasti.

Seseorang yang mengalami Ellipsism emosionalnya cenderung cepat berubah-ubah. Seketika sedih dan ingin menangis meski tidak tahu sumber kesedihan itu datang dari mana.

11. Kuebiko

Kuebiko adalah gangguan psikologis yang membuat seseorang menjadi frustasi karena merasa tidak bisa melakukan apa-apa saat melihat sebuah kejahatan.

Biasanya, perasaan ini muncul ketika seseorang penderita kuebiko melihat kejahatan di berita. Seketika itu, ia langsung merasa jengkel dan akhirnya putus asa karena tidak dapat melakukan apa-apa.

12. Lachesism

Lachesism adalah sebuah kondisi dimana seseorang ingin merasakan sensasi selamat dari maut, semisal selamat dari kecelakan udara maupun tragedi-tragedi berbahaya lainnya.

Jika gangguan psikologi ini muncul, maka penderitanya justru menginginkan tantangan yang berbahaya untuk merasakan sensasi selamat dari kondisi darurat tersebut.

13. Altschmerz

Altschmerz adalah istilah psikologi yang menggambarkan seseorang dalam kondisi khawatir akan sebuah hal secara terus-menerus hingga akhirnya membuat orang tersebut tidak tertarik lagi pada hal yang dikhawatirkan tersebut.

14. Onism

Onism adalah sebuah kondisi dimana seseorang sangat jenuh dan merasa bosan karena harus melakukan satu hal dalam waktu tertentu, contohnya saat menunggu kereta atau menunggu pesawat.

15. Sonder

Ketika seseorang merasakan bahwa hidupnya pasti mengalami hal yang rumit, maka ia sedang menderita gangguan sonder.

Biasanya, penderita sonder ini sedikit tertutup kepada orang lain. Ia hanya memberi informasi terbatas tentang dirinya kepada orang lain.

Nah, itulah beberapa kumpulan istilah dalam psikologi dan artinya. Apakah kamu mengalami salah satu dari gangguan psikologis di atas?

Jangan lupa untuk mengikuti Google Berita Sastrawacana.id agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya dengan tautan berikut ini: Klik di sini

Author: Maulana Affandi

Disclaimer: Dilarang menduplikat artikel ini tanpa persetujuan dari author. Untuk menghubungi author bisa melalui surel sastrawacana@gmail.com

Previous Post Next Post