Pengertian Majas Litotes dan Contohnya (Pexels.com/Enzo Muñoz) |
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang imajinatif atau kiasan.
Majas juga digunakan untuk mengekspresikan ide atau emosi dengan cara yang lebih menarik dan efektif, dan bisa mencakup segala jenis bahasa kreatif.
Menurut Aminuddin (1995: 4), menjelaskan bahwa gaya bahasa atau style merupakan teknik serta bentuk gaya bahasa seseorang dalam memaparkan gagasan sesuai dengan ide dan norma yang digunakan sebagai mana ciri pribadi pemakainya.
Baca juga: Pengertian Majas Antonomasia Dan Contohnya
Dalam bahasa Indonesia, ada banyak jenis majas yang sering digunakan, baik dalam komunikasi maupun tulisan. Salah satunya adalah majas litotes.
Apa itu majas litotes? Simak penjelasannya berikut ini.
{getToc} $title={Table of Contents}
Pengertian Majas Litotes
Majas litotes adalah majas yang berupa pernyataan bersifat mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Majas ini masuk dalam kategori majas pertentangan, artinya menggunakan kiasan yang bertentangan dengan yang maksud sesungguhhnya.
Secara harfiah, litotes berasal dari bahasa Yunani yang berarti “kesederhanaan”.
Sementara menurut KBBI, pengertian majas litotes adalah pernyataan yang memperkecil sesuatu atau melemahkan, dan menyatakan kebalikannya, misalnya untuk mengatakan pandai digunakan ungkapan tidak bodoh
Berbeda dengan hiperbola, majas ini digunakan untuk mengungkapkan pikiran yang melemahkan nilai si pengujar.
Baca juga: Pengertian Majas Alusio, Ciri-Ciri dan Contohnya
Jadi untuk menampilkan gagasan tentang sesuatu yang kuat atau besar dengan ungkapan yang lemah nilainya, dengan tujuan bersopan santun.
Sederhananya, pengertian majas litotes adalah majas yang digunakan untuk mengurangi kekuatan pengungkapan suatu pernyataan dengan mengatakan hal yang bertentangan dengan maksud yang sebenarnya.
Contohnya:
"Mainlah ke gubuk reot saya"
Si pengujar sebenarnya tidak benar-benar memiliki gubuk reot, tapi ucapan tersebut hanyalah sebagai bentuk sopan santun untuk merendahkan diri.
Ada kemungkinan juga rumah si pengujar tersebut mewah dan besar. Sehingga ia menggunakan majas litotes agar tidak menunjukkan kesan sombong.
Baca juga: Pengertian Majas Pleonasme, Ciri-Ciri dan Contohnya
Pengertian Majas Litotes Menurut Para Ahli
1. Rimang (2011:86)
Mengemukakan bahwa gayabahasa litotes adalah gaya bahasa yang di dalamnya mengungkapkan sesuatu yang positif dengan bentuk yang negatif atau bentuk yang bertentangan dan litotes mengurangi atau melemahkan kekuatan pernyataan yang sebenarnya.
2. Damayanti (2013)
Menyatakan bahwa majas litotes adalah gaya bahasa berupa pernyataan yang bersifat mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
3. Tarigan (2009)
Mengatakan bahwa majas litotes adalah jenis gaya bahasa yang menyandung pernyataan yang dikurangi dari kenyataan yang sebenarnya, misalnya merendahkan diri.
4. Keraf (2010)
Majas lilotes ialah gaya bahas yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri.
5. Pamungkas (2012)
Mengungkapkan bahwa litotes merupakan gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu lebih kecil dari kenyataan dari yang sebenarnya dengan maksud merendahkan diri.
Baca juga: Pengertian Majas Repetisi dan Contohnya
Fungsi Majas Litotes
Penggunaan majas litotes dapat memiliki beberapa fungsi dan tujuan, antara lain:
1. Mengurangi kekuatan pengungkapan
Dalam contoh kalimat di atas, penggunaan litotes membantu mengurangi kekuatan pengungkapan sehingga pernyataan tersebut terdengar lebih ringan.
2. Meningkatkan persuasif
Litotes dapat digunakan untuk membuat argumen lebih persuasif dengan mengurangi kekuatan pernyataan yang terlalu keras.
3. Meningkatkan efektivitas
Litotes dapat digunakan untuk membuat kalimat lebih efektif dengan menambahkan dimensi baru pada makna yang terkandung di dalamnya.
Baca juga: Pengertian Ameliorasi dan Peyorasi Beserta Contohnya
Contoh Majas Litotes
Berikut ini adalah beberapa contoh majas litotes.
1. Silakan dinikmati jamuan kami yang seadanya ini.
2. Kalau sempat, mampirlah ke gubuk kami.
3. Kami hanya bisa mobil butut.
4. Semoga kamu berkenan menerima sedikit bantuan dari kami.
5. Ini imbalan tidak seberapa, dibanding jasamu menemukan dompet saya.
6. Perjuangan saya hanya setitik air di samudera.
7. Saya tidaklah pintar, tapi bersyukur dapat bekerja di tempat ini.
8. Saya cuma pengusaha kecil yang sudah makan asam garam kehidupan dari dulu.