Diseminasi pengembangan bahasa kamus masuk sekolah (spiritpusbanglin.kemdikbud.go.id) |
Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek menggelar Diseminasi Pengembangan Bahasa bertajuk "Kamus Masuk Sekolah" pada 3 Mei 2023 di Aula Hotel Al-Hanifi, Banda Aceh.
Kegiatan ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari guru, siswa, tokoh masyarakat, rekan media, dan tak luput juga pemangku kepentingan.
Turut hadir juga anggota DPR RI Komisi X Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal Dapil 1 Aceh, ahli perkamusan Dr. Adi Budiwiyanto, Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh Umar Solikhan, M.Hum., dan tenaga ahli DPR RI Citra Dewi.
Baca juga: 10 Rekomendasi Fakultas Ilmu Budaya dari Beberapa Universitas Ternama di Indonesia
Dalam pidato pembukaannya, Illiza turut mengapresiasi aturan penggunaan pakaian dan bahasa daerah pada hari tertentu di sekolah dan instansi pemerintah sebagai upaya menghidupkan kembali kebudayaan daerah.
“terkadang kita terlalu percaya diri terhadap kemampuan atau kecakapan berbahasa kita, padahal tingkat literasi dan numerasi kita cukup rendah”.
Illiza mengharap dengan kegiatan Kamus Masuk Sekolah ini dapat menjadi solusi atas persoalan itu.
Adi Budiwiyanto turut memaparkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kemahiran merujuk (reference skill) kepada semua peserta didik, mulai dari tingkat dasar sampai dengan menengah.
Kemahiran tersebut diajarkan beserta kemahiran leksikografi, yakni kemahiran yang berkaitan dengan dunia perkamusan, meliputi cara menggunakan kamus hingga mengenalkan produk leksikografi kepada siswa tingkat dasar dan menengah.
Rendahnya kemampuan merujuk (kamus) pada siswa sekolah ini merupakan salah satu sebab rendahnya kecakapan siswa dalam menggunakan bahasa Indonesia.
Baca juga: Kedaireka Dukung Pengembangan Produk Olahan Khas Ternate
Umar Solikhan juga turut menyampaikan bahwa butuh kerja sama dan kemitraan dengan berbagai unsur, seperti Balai Guru Penggerak, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan, Dinas Pendidikan, guru, siswa, dan masyarakat dalam menyukseskan kegiatan Kamus Masuk Sekolah ini.
Terakhir, Citra Dewi membahas tentang punahnya bahasa daerah yang dipicu dari kurangnya dukungan Pemda dalam penyelenggaraan muatan lokal di sekolah-sekolah.
Ia juga berpesan agar masyarakat terbiasa membaca dan menyaring terlebih dahulu, baru sharing dalam bermedia sosial.
Juga kepada guru-guru agar meningkatkan kemampuan berbahasa di baik bahasa daerah maupun bahasa nasional termasuk aksaranya.
Semua narasumber juga sepakat berpesan agar pengguna bahasa senantiasa merujuk atau mengecek kebenaran gagasan bahasa di kamus (KBBI), seperti kebakuan, ketepatan tulisan, dan kebenaran makna.
Sumber: spiritpusbanglin.kemdikbud.go.id