Pengertian Wangsalan, Sandiasma, Candrasengkala, Purwakhanti (pexels.com/Suzy Hazelwood) |
Sastra daerah adalah bentuk sastra yang berkembang di suatu daerah atau wilayah tertentu dengan menggunakan bahasa atau dialek yang khas serta mengangkat tema dan nilai-nilai lokal.
Sastra daerah mencerminkan identitas budaya suatu daerah dan menjadi sarana penting untuk memperkuat dan melestarikan warisan budaya serta keberagaman bahasa dan budaya di Indonesia.
Melalui karya sastra daerah, cerita-cerita, puisi, drama, atau lagu-lagu tradisional dapat diabadikan dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Salah satu contoh adalah Sastra Jawa yang memiliki banyak jenis sastra daerah seperti wangsalan, candrasangkala, sandiasma, dan purwakhanti.
Untuk mengetahui arti beberapa jenis sastra daerah tersebut, simak informasinya berikut ini.
Baca juga: Pengertian Sastra Nusantara Menurut Para Ahli
Pengertian Wangsalan
Wangsalan adalah semacam teka-teki yang berbentuk kalimat, dimana kelompok kalimat tertentu merupakan teka-tekinya, kemudian kelompok kalimat selanjutnya mengandung jawaban.
Wangsalan sendiri biasanya diucapkan sebagai pesan moral yang menyampaikan informasi tentang peutah atau nasihat dari leluhur untuk kebaikan.
Contoh wangsalan:
Kursi goyang sikile papat
Nek berjuang ja golek pangkat
Artinya:
Kursi goyang punya kaki empat
Kalau berjuang jangan hanya mencari pangkat
Pengertian Sandiasma
Sandiasma terdiri dari dua kata, yaitu sandi yang artinya rahasia dan asma yang artinya nama. Sehingga sandiasma dapat diartikan sebagai nama pengarang yang disembunyikan atau dirahasiakan.
Penempatan sandiasma biasanya terdapat dalam suku kata pertama pada setiap baris, akhir pedhotan, permulaan pedhotan, atau dalam sebaris bait tembang.
Gaya pemilihan diksi adalah hak sepenuhnya dari pengarang sehingga karya memiliki karakteristik dan memiliki nilai seni yang tinggi.
Contoh Sandiasma
Berikut ini adalah contoh sandiasma dalam puisi Jawa.
Sinau iku kewajibane bocah
Ing sekolah lan umah
Tumindak becik iku polahe
Ing sekolah lan umah
Pada contoh tersebut, denting berbunyi S I T I. Maka, sandiasmanya adalah SITI.
Baca juga: Pengertian Tembung Tanduk, Jenis, dan Contohnya
Pengertian Candrasengkala
Candrasengkala adalah kata-kata yang digunakan untuk menyatakan tahun berapa sebuah kalimat atau kelompok kata.
Cara membacanya adalah dari kiri ke kanan atau menurut orang Jawab, dari belakang ke muka, namun untuk membaca terjemahannya terbalik yaitu dari kanan ke kiri.
Contoh Candrasengkala
Semisal menjelaskan keruntuhan Majapahit yang ditandai dengan kata-kata sebagai berikut:
Sirna ulang kertaning bumi.
Maksud dari candrasengkala di atas adalah Majapahit runtuh pada 1400 yang berasal dari kata bumi (=1), kertaning (dari kata kerta=4), ilang (=0), dan sirna (=0).
Baca juga: Sanepa: Pengertian, Sejarah, Karakteristik, dan Contohnya
Pengertian Purwakanthi
Purwakanthi guru sastra adalah penerimaan yang teratur dalam hal memilih dan menyusun kata. Hal yang termasuk dalam purwakhanti ini adalah aliterasi (runtun konsonan) dan asonansi (runtun vokal).
Contoh Purwakhanti
- Tata titi tutug ratag, tanggung tertib.
- Taberi nastiti lan ngati-ati, mesthi bakal dadi.
- Slumam slumun slamet, Salamun nyemplung kali plung, slulup slelep-slelep oleh slepi isi klobot, njumbul bul klambine teles bles.
Referensi:
Mengenal Bentuk-Bentuk Sastra Daerah, Dra. Asri Sundari, M.Si (2013)