Dejavu (Pexels.com/meo) |
Pernahkah kamu seolah-olah merasa pernah melakukan sesuatu yang sama sebelumnya dengan kejadian saat ini?
Contohnya, ketika kamu mengunjungi suatu tempat baru, kemudian muncul ingatan samar-samar bahwa kamu pernah ke tempat tersebut sebelumnya sehingga terasa tidak asing lagi.
Jika benar, maka kamu sedang mengalami apa yang disebut dejavu. Ya, dejavu adalah fenomena yang misterius dan sering kali membingungkan.
Banyak orang telah mengalami pengalaman ini yang membuat mereka merasa seolah-olah mereka telah mengalami atau melihat sesuatu sebelumnya, meskipun sebenarnya hal itu baru terjadi.
Dalam artikel ini, Sastrawacana.id akan membahas apa itu dejavu secara mendalam dan mengungkap beberapa teori yang mencoba menjelaskan fenomena yang menarik ini.
Baca juga: Terobsesi Karakter Fiksi? Simak Dampak dan Cara Mengatasinya Berikut Ini
Pengertian Dejavu
Secara harfiah, Dejavu berasal dari bahasa Prancis yang artinya "pernah dilihat".
Secara umum, dejavu adalah pengalaman psikologis ketika seseorang merasa familiar atau seolah-olah pernah mengalami situasi yang sedang mereka alami pada saat itu.
Biasanya perasaan yang muncul mendadak ini berlangsung sebentar, sekira 10-30 detik saja. Bahkan, tak sedikit pula yang mengalaminya lebih singkat kurang dari 10 detik.
Meskipun fenomena ini telah diketahui dan dibahas sejak beberapa abad lalu, tapi masih ada banyak misteri yang menyelimuti deja vu.
Tak sedikit pula yang menghubungkannya dengan hal mistis, meskipun sebenarnya fenomena ini dapat dijelaskan secara sains.
Baca juga: Resiliensi Akademik: Kunci Sukses Pelajar dalam Menyelesaikan Masa Studi
Penyebab Dejavu (pexels.com/David Cassolato) |
Penyebab Dejavu
Jika melihat sejarah, istilah dejavu pertama kali dipopulerkan oleh seorang psikolog bernama Emile Boirac pada tahun 1876.
Setelah itu, banyak ilmuwan yang mencoba meneliti dejavu hingga akhirnya fenomena ini dapat dijelaskan melalui beberapa teori sebagai berikut:
1. Teori Split Perception
Teori ini menjelaskan tentang terjadinya dejavu, dimana ketika seseorang merasa pernah melihat suatu benda, mengalami suatu kejadian, atau pergi ke suatu tempat sebelumnya.
Padahal, perasaan tersebut muncul karena ingatan singkat terhadap sesuatu objek yang disimpan oleh otak berdasarkan pengalaman nyata.
Jadi, sederhananya, de javu terjadi karena kita pernah melihat objek yang sama di tempat dan waktu yang berbeda.
Semisal kita pernah berkunjung ke Pantai Kuta, kemudian kita pergi ke pantai pasir putih di daerah lainnya, maka seolah-olah hal tersebut pernah terjadi sebelumnya.
Hal tersebut karena ada bagian kecil yang masih tersimpan dalam ingatan, yaitu warna pasir Pantai Kuta yang putih
Sehingga ingatan singkat tersebut akan membawa kita seolah-olah pernah melihat dan mengalami kejadian yang sama.
2. Teori Memory Recall
Teori ini hampir mirip dengan split perception, dimana seseorang terpanggil oleh kenangan lama yang pernah dilalui sebelumnya. Namun, kenangan ini terlupakan atau tidak pernah diingat sama sekali.
Biasanya, kenangan atau peristiwa terjadi ketika seseorang masih kecil, sehingga ia lupa setelah beranjak dewasa.
Semisal di waktu kecil, seseorang pernah terpeleset di depan pintu. Kenangan yang terlupakan itu akan dipanggil kembali ketika mengalami hal yang sama di usia dewasa.
Sehingga, seolah-olah pernah mengalami kejadian yang sama. Itulah yang disampaikan pada teori ini untuk memecahkan fenomena dejavu.
Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Wanita Selingkuh Menurut Psikologi
3. Terjadi Gangguan Pada Otak
Mendengar kata gangguan tentu akan membuat panik. Tapi jangan khawatir, maksud dari gangguan ini adalah ketika otak tengah dalam kondisi yang kurang baik. Itu normal dan dialami oleh kebanyakan orang.
Penjelasannya adalah otak kita memiliki dua memori, yakni memori jangka pendek dan jangka panjang.
Dejavu terjadi ketika otak mengalami kesalahan dalam merespons kejadian yang sedang berlangsung sehingga muncul perasaan dan ingatan yang "salah". Akibat yang ditimbulkan adalah dejavu.
Namun, meski hal ini normal bagi manusia, dalam penjelasan lain juga disebutkan jika dejavu sering terjadi dan sangat mengganggu merupakan gejala dari masalah yang terjadi pada otak.
Sehingga, kita harus memahami bagaimana kita mengalami dejavu, jika terlampau sering dan mengganggu kehidupan sehari-hari, disarankan untuk segera diatasi dengan bantuan profesional.
Nah, itulah informasi tentang dejavu yang dapat dijelaskan secara sains. Jangan lupa ikuti Google Berita Sastrawacana.id untuk informasi menarik lainnya.
Author: Maulana Affandi