interaksi sosial (pexels/RDNE Stock project) |
Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah bentuk hubungan dan komunikasi antara individu atau kelompok dalam suatu masyarakat atau lingkungan sosial.
Interaksi sosial adalah cara dimana manusia berinteraksi, berkomunikasi, dan berhubungan satu sama lain dengan cara bertatap muka langsung, komunikasi verbal dan nonverbal, serta melalui media sosial atau teknologi digital.
Interaksi sosial memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dinamika sosial dan budaya masyarakat.
Melalui interaksi sosial, individu membangun hubungan sosial, memahami norma-norma sosial, memperoleh identitas sosial, dan mengembangkan keterampilan sosial.
Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian interaksi sosial menurut para ahli.
1. Walgito (2007)
Pengertian interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, sehingga terdapat hubungan yang saling timbal balik.
2. Basrowi (20015)
Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan kelompok, maupun orang dengan kelompok manusia. Bentuknya tidak hanya bersifat kerjasama, tetapi juga berbentuk tindakan, persaingan, pertikaian dan sejenisnya.
3. Partowisastro (2003)
Definisi interaksi sosial adalah relasi sosial yang berfungsi menjalin berbagai jenis relasi sosial yang dinamis, baik relasi itu berbentuk antar individu, kelompok dengan kelompok, atau individu dengan kelompok.
4. Soekanto (2002)
Mengemukakan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang meliputi hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia.
5. Sarwono dan Meinarno (2009)
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara individu dengan individu lain, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok lain.
6. Gerungan (2006)
Interaksi sosial adalah proses individu satu dapat menyesuaikan diri secara autoplastis kepada individu yang lain, dimana dirinya dipengaruhi oleh diri yang lain.
7. Gilin dan Gillin dalam Soekanto (1982)
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompokkelompok manusia maupun antara orang perorangtan dengan kelompok manusia.
8. Dirdjosisworo dalam Syani (2002: 152)
Interaksi sosial diartikan sebagai hubungan sosial timbal balik yang dinamis secara perseorangan, antara kelompok, maupun antara orang dengan kelompok manusia.
9. Ahmadi (2002:54)
Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.
10. Suranto (2011:5)
Menjelaskan bahwa interaksi sosial merupakan suatu proses hubungan yang dinamis dan saling pengaruh mempengaruhi antar manusia.
Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Menurut Santosa (2004 : 11), ciri-ciri interaksi sosial adalah adanya hubungan; adanya individu; adanya tujuan; dan adanya hubungan dengan struktur dan fungsi sosial. Adapun penjabarannya sebagai berikut:
1. Ada hubungan
Setiap interaksi sudah barang tentu terjadi karena adanya hubungan antara individu dengan individu maupun antara individu dengan kelompok.
2. Ada Individu
Setiap interaksi sosial menurut tampilnya individu–individu yang melaksanakan hubungan.
3. Ada Tujuan
Setiap interaksi sosial memiliki tujuan tertentu seperti mempengaruhi individu lain.
4. Ada Hubungan dengan struktur dan fungsi sosial
Interaksi sosial yang ada hubungan dengan struktur dan fungsi kelompok ini terjadi karena individu dalam hidupnya tidak terpisah dari kelompok. Di samping itu, tiap–tiap individu memiliki fungsi di dalam kelompoknya.
Sementara Soekanto dalam Urfa Fajarwati menjelaskan ciri-ciri interaksi sosial adalah sebagai berikut:
- Adanya pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
- Adanya komunikasi antar pelaku menggunakan simbolsimbol.
- Adanya dimensi waktu (masa lampau, masa kini dan masa mendatang) yang menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.
- Adanya tujuan-tujuan tertentu terlepas dari sama tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan oleh pengamat.
Kemudian, ciri-ciri interaksi sosial menurut charles P. Loomis (Ahli Sosiologi dari Amerika) adalah sebagai berikut:
- Jumlah pemeran lebih dari satu orang.
- Terjadi komunikasi antara pelaku melalui kontak sosial.
- Memiliki maksud atau tujuan yang jelas.
- Terdapat dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini dan masa depan.
Contoh Interaksi Sosial
Berikut ini adalah beberapa contoh interaksi sosial, antara lain:
- Kerjasama antara tim sepak bola dalam sebuah pertandingan.
- Diskusi dalam sebuah perusahaan untuk membicarakan hasil pekerjaan.
- Transaksi jual beli di pusat perbelanjaan.
- Kegiatan belajar mengajar di sekolah.
- Debat dalam kontestasi politik.
- Orang tua yang menasehati anaknya.
- Kerja bakti anggota masyarakat di sebuah daerah.
- Saling berjabat tangan ketika bertemu.
- Menjenguk teman yang sakit.
- Melakukan ibadah bersama di rumah ibadah.
- Mengikuti ekstrakurikuler di sekolah.
- Kerja sama dalam sebuah proyek atau pekerjaan.
- Saling bertegur sapa dengan orang lain.
- Kegiatan sosial, seperti membantu orang tidak mampu.
- Mengikuti sebuah kompetisi, baik individu maupun kelompok.
- Mengikuti organisasi di kampus atau sekolah.
- Nongkrong di sebuah tempat bersama teman.
- Wawancara kerja.
- Pidato pemimpin kepada rakyatnya.
- Khutbah di masjid.