Model-Model Pembelajaran Abad 21 dan Langkah-Langkahnya

Model pembelajaran adalah pendekatan atau cara yang digunakan oleh guru dalam merancang dan menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.

Model pembelajaran memberikan kerangka kerja yang sistematis untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan interaktif.

Berikut adalah beberapa contoh model pembelajaran yang umum digunakan di dalam pendidikan:

1. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)

Discovery learning atau dalam bahasa Indonesia disebut “pembelajaran penemuan” adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa diberi kesempatan untuk secara aktif menggali dan menemukan konsep atau informasi baru melalui eksplorasi dan eksperimen.

Dalam metode pembelajaran ini, siswa tidak hanya menerima pengetahuan dari guru secara pasif, tetapi mereka juga terlibat secara aktif dalam mengembangkan pemahaman melalui pengamatan, percobaan, dan refleksi.

Langkah kerja model pembelajaran Discovery Learning adalah sebagai berikut:

  1. Pemberian rangsangan (stimulation)
  2. Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement)
  3. Pengumpulan data (data collection)
  4. Pengolahan data (data processing)
  5. Pembuktian (verification)
  6. Menarik simpulan/generalisasi (generalization)

2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning/PJBL)

Pembelajaran berbasis proyek (Project-based Learning/PJBL) adalah pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, inter pretasi, sisntesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. (Daryanto, 2014: 23).

Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PjBL) adalah sebagai berikut:

  1. Penentuan pertanyaan mendasar (Start With the essential question).
  2. Mendesaian perencanaan proyek (Design a plan for the Project).
  3. Menyusun jadwal (Create a schedule).
  4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Student and the progress of the project).
  5. Menguji hasil (Assess the outcome)
  6. Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience)

3. Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Sendiri (Self-Directed Learning)

Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self-Directed Learning) adalah metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk memiliki inisiatif dengan menganalisa sendiri perihal apa yang dibutuhkan dalam mendukung kegiatan belajarnya.

Menurut Merriam (2004), self-directed learning adalah proses belajar dimana siswa membuat inisiatif sendiri dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari pengalaman belajarnya yang diambil dari berbagai sumber atau literatur.

Menurut Huda (2013), self-directed learning adalah kondisi dimana pembelajar memiliki kontrol sepenuhnya dalam proses pembuatan keputusan terkait dengan pembelajarannya sendiri dan menerima tanggung jawab utuh atasnya, meskipun nantinya mereka membutuhkan bantuan dan nasihat dari seorang guru.

Langkah-langkah metode pembelajaran berdasarkan pengalaman sendiri:

Menurut Huda (2013), tahapan yang dilakukan dalam proses pembelajaran self-directed learning adalah sebagai berikut:

  1. Planning
  2. Implementing
  3. Monitoring
  4. Evaluating

Enam tahap self-directed learning menurut Saha (2006) meliputi:

  1. setting suasana belajar
  2. diagnosis kebutuhan dalam pembelajaran
  3. perumusan tujuan pembelajaran
  4. identifikasi kemampuan pembelajar dan sumber belajar di dalam pembelajaran
  5. implementasi dan pemilihan strategi belajar yang tepat, dan
  6. evaluasi hasil belajar

4. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah metode belajar yang dilakukan dengan pembentukan kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan masalah serta menggapai tujuan bersama.

Dengan begitu, akan terjalin hubungan yang posifit, saling bertanggung jawab, serta terjalin komunikasi antar individu dalam sebuah kelompok.

Dalam metode belajar ini, ada beberapa teknik, diantaranya seperti yang dikembangkan oleh Robert Slavin (1991) yaitu STAD, TGT, TAI, dan CIRC.

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:

  1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
  2. Menyajikan informasi
  3. Mengorganisasikan siswa ke dalam beberapa kelompok belajar
  4. Membimbing siswa untuk belajar kelompok
  5. Melakukan evaluasi
  6. Memberikan penghargaan atau apresiasi

5. Model Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran yang mengelompokkan siswa dengan latar belakang dan kemampuan beragam untuk bekerja sama dalam suatu kelompok kecil dalam mencapai tujuan bersama.

Menurut Deutch (Feng Chun, 2006), pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok kecil siswa yang bekerja sama untuk memaksimalkan hasil belajar mereka.

Gokhale (1995) mendefinisikan pembelajaran kolaboratif sebagai pembelajaran yang menempatkan siswa dengan latar belakang dan kemampuan yang beragam bekerja bersama dalam suatu kelompok kecil untuk mencapai tujuan akademik bersama.

Langkah-langkah dalam pembelajaran kolaboratif adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan tujuan belajar
  2. Membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen berdasarkan hasil pre tes dan jenis kelamin
  3. Melakukan diskusi kelompok dan mencatat hasil diskusi tersebut
  4. Laporan dikumpulkan kemudian dikoreksi dan dikomentari

6. Model Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah proses belajar dengan melayani serta mengakomodir keberagaman peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan minat belajarnya.

Kebutuhan tersebut bisa berupa pengetahuan, gaya belajar, minat, dan pemahaman terhadap mata pelajaran.

Pembelajaran berdiferensiasi dapat menciptakan kesetaraan belajar bagi semua peserta didik dan menjembatani kesenjangan belajar antara yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi.

Kemudian, metode pembelajaran berdiferensiasi ini juga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan karena siswa mampu belajar dengan kebutuhan mereka sehingga terasa mudah dan menyenangkan.

Langkah-langkah pembelajaran berdiferensiasi adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan tujuan pembelajaran
  2. Memetakan kebutuhan belajar murid (kesiapan belajar, minat, profil belajar
  3. Menentukan strategi dan alat penilaian yang akan digunakan; dan
  4. Menentukan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang akan dijalankan (konten, proses, produk).

7. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah metode belajar yang mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan kondisi dunia nyata sehingga mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajarinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Mulyasa (2004), pembelajaran kontekstual adalah konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata, sehingga para siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan konsep pembelajaran ini akan sangat berguna bagi siswa untuk kehidupan di masa depan karena mereka dapat mengimplementasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah-langkah pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut:

  1. Modeling; guru berperan sebagai model bagi peserta didik.
  2. Inquiry; identifikasi, analisis, observasi.
  3. Questioning; tanya jawab dengan peserta didik.
  4. Learning community; siswa dibagi dalam beberapa kelompok belajar.
  5. Constructivisme; konstruksi teori dan pemahaman.
  6. Reflection; siswa mengulas dan merangkum materi di akhir pertemuan.
  7. Authentic Assessment; siswa dinilai dan menilai secara objektif.

8. Model Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Effendi, 2009: 129)

Trianto (2010: 78) menyatakan bahwa pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu, dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran.

Langkah-langkah pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:

  1. Pembukaan atau pendahuluan/eksplorasi
  2. Kegiatan inti/elaborasi, dan
  3. Kegiatan penutup/konfirmasi

9. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) adalah model pembelajaran yang berorientasi untuk membantu siswa dalam memproses informasi yang sudah ada dengan menghadapkan pada suatu permasalahan yang terjadi di kehidupannya sehari-hari.

Model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) berguna untuk membantu siswa dalam mengembangkan pola pikir dan kemampuan intelektualnya terhadap penyelesaian suatu masalah melalui proses belajar yang dihadapkan dengan kehidupan sehari-hari (Purwaningsih, 2012).

Dewi (2016:36) model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) merupakan model pembelajaran yang tidak hanya terfokus pada kemampuan pemahaman materi saja, namun model pembelajaran ini juga memanfaatkan masalah di kehidupan sehari-hari untuk diteliti dan diselesaikan.

Model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) dilakukan dengan metode mengajar, meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi, penemuan, dan pemecahan masalah.

Langkah-langkah pembelajaran PBI adalah sebagai berikut:

  1. Menerangkan langkah-langkah dalam pembelajaran Problem Based Instruction.
  2. Memberikan pandangan siswa terhadap masalah.
  3. Mengatur siswa dalam belajar.
  4. Membimbing siswa dalam penelitian secara individu maupun berkelompok.
  5. Mengelaborasi dan menyediakan hasil karya.
  6. Menelaah dan memberikan penilaian atau evaluasi terhadap proses dalam penyelesaian masalah.
  7. Memberikan kesimpulan.

10. Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri adalah konsep pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses penemuan dan mencari informasi dengan lebih banyak belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan dalam memecahkan masalah.

Proses pembelajaran dikembangkan agar peserta didik terlibat secara aktif pada proses pengamatan, bertanya, mencoba, mengolah data serta menyimpulkan sehingga mencipta suatu pengembangan.

Nurhadi dkk (2004: 43) mengemukakan bahwa dalam metode inkuiri peserta didik didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif dan mengadakan suatu penelitian (percobaan) untuk menemukan suatu penemuan tertentu.

Widja (1989:48) model pembelajaran inkuiri adalah suatu Model yang menekankan pengalaman-pengalaman belajar yang mendorong siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip.

Langkah-langkah model pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:

  1. orientasi masalah
  2. merumuskan masalah
  3. membuat hipotesis
  4. eksplorasi (mengumpulkan informasi atau data)
  5. menguji hipotesis
  6. membuat kesimpulan

Nah, itulah beberapa model model pembelajaran dan langkah-langkahnya. Semoga bermanfaat, jangan lupa baca artikel pendidikan lainnya di Sastrawacana.id.

Previous Post Next Post