Taklid adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang merujuk kepada tindakan mengikuti atau meniru apa yang dilakukan atau diucapkan oleh orang lain tanpa memahami atau mempertimbangkan alasan atau argumen di balik tindakan atau ucapan tersebut.
Dalam konteks agama, taklid sering digunakan untuk menggambarkan tindakan seseorang yang mengikuti pendapat atau ajaran agama tanpa melakukan penelitian atau pemahaman yang mendalam terhadap ajaran tersebut.
Dalam konteks yang lebih umum, taklid juga dapat merujuk kepada peniruan tanpa pemikiran kritis atau pertimbangan sendiri.
Pengertian Taklid Menurut Para Ahli
1. alKamal Ibn al-Hammam dalam al-Tahrîr
Taklid ialah beramal berdasarkan pendapat orang lain yang pendapatnya itu tidak merupakan salah satu dalil yang dibenarkan, dan ini dilakukan tanpa berdasarkan dalil.
2. al-Qaffal
Pengertian taklid adalah jika seseorang menerima pendapat orang lain tanpa berusaha mencari tahu pendapat tersebut berasal (Safe’i, 2019).
3. al-Syaukany dalam Irsyâd al-Fukhûl
Beramal berdasarkan pendapat orang lain tanpa berdasarkan dalil.
4. Syaikh Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi
Taklid adalah mengikuti pendapat orang lain tanpa mengerti dalil yang digunakan atas kesahihan pendapat tersebut, walaupun mengetahui tentang kesahihan hujjah taklid itu sendiri.
5. KBBI
Arti taklid adalah keyakinan atau kepercayaan kepada suatu paham (pendapat) ahli hukum yang sudah-sudah tanpa mengetahui dasar atau alasannya; peniruan.
6. Abu Manshur al-Baghdadi
Menerima pendapat orang lain tanpa hujjah (dalil) yang diungkapkan secara gamblang.
7. al-Baqilani
Imam al-Baqilani berpendapat bahwa taklid adalah: ittiba’ (mengikuti) orang yang ittiba’-itu merupakan hujjah, dan tidak berdasarkan ilmu.