Kalimat (pexels) |
Kalimat adalah salah satu unit paling dasar dalam bahasa yang menjadi fondasi dari segala bentuk komunikasi tertulis atau lisan.
Maka, tanpa kalimat maka komunikasi menjadi mustahil. Sebab, dengan kalimat, bahasa dapat tersusun sehingga mengandung pesan yang dapat tersampaikan.
Nah, agar lebih memahami apa itu kalimat, kali ini sastrawacana.id akan memberikan informasi seputar pengertian kalimat, struktur, jenis, dan contohnya.
Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang disusun dengan kata-kata untuk mengungkapkan ide atau gagasan, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Kalimat juga bisa disebut sebagai satuan terkecil dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara yang memiliki intonasi, seperti rendah dan tinggi.
Sementara dalam wujud tulisan, kalimat tersusun atas kata-kata yang dilengkapi dengan tanda baca.
Sementara menurut KBBI, arti kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.
Pengertian Kalimat Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian kalimat menurut para ahli, antara lain:
1. Chaer (2008: 5)
Kalimat adalah satuan sintaksis yang dibangun oleh konstituen dasar (biasanya berupa klausa), dilengkapi dengan konjungsi (bila diperlukan), disertai dengan intonasi final (deklaratif, interogatif, imperatif, atau interjektif).
2. Soelistyowati (2015)
Pengertian kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara kebahasaan.
3. Kridalaksana (2001)
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; Jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
4. Arifin dan Tasai (2002)
Definisi kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
5. Fachruddin A.E
Kalimat adalah kelompok kata yang mempunyai arti tertentu, terdiri atas subjek dan predikat dan tidak tergantung pada suatu konstruksi gramatikal yang lebih besar.
6. Nurhadi (2017:169)
Kalimat adalah unit bahasa yang terkecil yang mengandung satuan pikiran lengkap, yang disusun dari kata-kata dengan menggunakan kaidah tata kalimat.
7. Sukini (2010:54)
Arti kalimat adalah konstruksi sintaksis yang berupa klausa, dapat berdiri sendiri atau bebas, dan mempunyai pola intonasi final.
Struktur Kalimat
Untuk menjelaskan kalimat secara lengkap, kita harus memahami struktur dasarnya. Setiap kalimat terdiri dari beberapa struktur, diantaranya:
1. Subjek
Subjek adalah orang, tempat, atau benda yang menjadi fokus kalimat. Ini adalah “siapa” atau “apa” yang berperan dalam kalimat.
2. Predikat
Predikat adalah tindakan atau keadaan yang diberlakukan pada subjek. Ini adalah “apa yang terjadi” dalam kalimat.
3. Objek
Objek adalah orang, tempat, atau benda yang menerima tindakan dari subjek. Ini adalah bagian yang mungkin ada dalam kalimat tergantung pada jenis kalimatnya.
4. Keterangan
Keterangan adalah penjelasan terhadap kondisi yang terjadi dalam konteks kalimat, seperti keterangan tempat dan keterangan waktu.
Ciri-Ciri Kalimat
Kalimat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Struktur yang Lengkap
Kalimat harus memiliki struktur yang lengkap dengan subjek, predikat, dan objek (jika diperlukan) untuk membentuk sebuah pikiran yang utuh.
2. Menggunakan Tata Bahasa yang Tepat
Kalimat harus mengikuti aturan tata bahasa yang berlaku dalam bahasa Indonesia, termasuk penggunaan kata kerja yang benar dan penempatan kata benda yang sesuai.
3. Memiliki Makna
Setiap kalimat harus memiliki makna atau pesan yang dapat dipahami oleh pembaca atau pendengar. Kalimat harus mengkomunikasikan gagasan atau informasi tertentu.
4. Pemisah Tanda Baca
Kalimat biasanya diakhiri dengan tanda baca seperti tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!) sesuai dengan jenis kalimatnya.
5. Memiliki Variasi Panjang
Kalimat bisa memiliki panjang yang bervariasi. Ada kalimat pendek yang hanya terdiri dari beberapa kata dan kalimat panjang yang mengandung banyak informasi.
6. Menggunakan Kosa Kata yang Sesuai
Pilihan kata dalam kalimat harus sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi. Penggunaan kata yang tepat membantu menyampaikan pesan dengan jelas.
7. Konteks yang Jelas
Kalimat harus ditempatkan dalam konteks yang jelas agar pembaca atau pendengar dapat memahami dengan benar apa yang dimaksud.
8. Kohesi dan Kohesivitas
Kalimat dalam teks atau pidato harus saling terkait dan terhubung untuk membentuk sebuah narasi atau argumen yang koheren.
9. Mengikuti Gaya Penulisan
Kalimat harus mengikuti gaya penulisan yang sesuai dengan jenis teks atau komunikasi yang sedang digunakan. Misalnya, kalimat dalam artikel berita akan berbeda dari kalimat dalam cerita fiksi.
10. Kemampuan untuk Berdiri Sendiri
Kalimat harus memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri dan memberikan makna yang jelas tanpa bergantung pada kalimat sebelumnya atau sesudahnya.
Jenis-Jenis Kalimat
Jenis kalimat didasarkan pada beberapa sudut pandang, seperti jumlah klausa, struktur klausa, kategori predikat, pola intonasi, dan amanat wacana.
Berikut ini adalah jenis-jenis kalimat, antara lain:
1. Kalimat Pertanyaan
Kalimat ini digunakan untuk memperoleh informasi dari lawan komunikasi. Contohnya: “Apa makanan favoritmu?”
2. Kalimat Berita
Kalimat ini digunakan untuk menyampaikan informasi atau fakta. Contohnya: “Hari ini cuacanya cerah.”
3. Kalimat Perintah
Kalimat ini digunakan untuk memberikan instruksi atau melarang dalam berbuat sesuatu. Contohnya: “Jangan ambil buku itu!”
4. Kalimat Seruan
Kalimat ini digunakan untuk menyatakan emosi atau perasaan. Contohnya: “Wah, sungguh menakjubkan!”
5. Kalimat Majemuk
Kalimat ini terdiri dari dua kalimat atau lebih yang dihubungkan dengan kata penghubung seperti “dan,” “atau,” “tetapi,” dsb. Contohnya: “Ayah pergi kerja dan saya pergi ke sekolah.”
6. Kalimat Pasif
Kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku atas pekerjaan/tindakan. Contohnya: “Buku itu dibaca Riski.”
7. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau aktor. Contohnya: “Ibu pergi ke pasar.”
8. Kalimat Sebab Akibat
Kalimat ini menggambarkan hubungan sebab-akibat antara dua peristiwa. Contohnya: “Hujan deras membuat jalan licin.”
9. Kalimat Kondisional
Kalimat ini menyatakan konsekuensi yang mungkin terjadi jika kondisi tertentu terpenuhi. Contohnya: “Jika kamu datang, saya akan menunggumu.”
10. Kalimat Resiprokal
Kalimat resiprokal adalah kalimat yang subjek dan objeknya melakukan tindakan yang saling membalas. Contohnya: “Ibu selalu tawar-menawar dengan para pedagang.”
Contoh Kalimat
Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat, antara lain:
- Saya suka makan bakso di warung ini.
- Apakah kamu akan pergi ke pesta malam ini?
- Tolong bawa buku ini ke perpustakaan!
- Wow, pemandangan di pantai ini sangat indah!
- Dia pergi ke taman setiap pagi.
- Apakah kamu ingin minum teh atau kopi?
- Ayah membeli mobil baru kemarin.
- Kami akan pergi berlibur ke Bali besok.
- Buku itu telah dipinjam oleh teman saya.
- Kucing itu sangat lucu dan menggemaskan.
- Jika hujan turun, kita akan tinggal di rumah.
- Guru memberikan tugas rumah kepada siswa-siswinya.
- Saya tidak pernah mengunjungi Jakarta sebelumnya.
- Adik perempuan saya sedang belajar piano.
- Kalau begitu, mari kita mulai proyek ini.
- Kucing itu selalu tidur di atas sofa.
- Orang yang bekerja keras akan meraih kesuksesan.
- Kucing hitam itu melompat ke pagar.
- Kami merayakan ulang tahun teman kami dengan pesta besar.
- Hari ini cuaca sangat panas, jadi kita harus berhati-hati.