5 Perbedaan Stres dan Depresi, Serupa Tapi Tak Sama

Kehidupan itu penuh lika-liku, sehingga siapapun yang pasti pernah menghadapi stres dan depresi dalam hidup.

Dua istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sedang tidak baik emosinya. Padahal, kedua istilah tersebut berbeda makna.

Lantas, apa perbedaan stres dan depresi?

Sebelum membahas perbedaannya, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa arti stres dan depresi agar kita menjadi lebih mudah dalam membedakannya.

Apa Itu Stres?

Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau tuntutan eksternal yang kita alami sehari-hari. Stres merupakan mekanisme pertahanan yang muncul secara alamiah untuk membantu kita bertahan dalam situasi darurat.

Ketika kita dihadapkan pada situasi yang menekan, seperti tugas sulit di tempat kerja atau masalah keuangan, tubuh kita merilis hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin sehingga meningkatkan kewaspadaan dan energi kita.

Maka bisa disebut bahwa stres adalah respons yang normal dan membantu kita menghadapi tantangan dalam hidup.

Apa Itu Depresi?

Depresi adalah gangguan mood yang lebih mendalam dan kompleks. Bukan hanya respons terhadap tekanan eksternal, tetapi lebih merupakan gangguan internal dalam keseimbangan kimia otak.

Orang yang mengalami depresi akan merasa sedih, kehilangan hasrat dalam beraktivitas, mengalami perubahan berat badan, gangguan tidur, dan perasaan rendah diri yang konstan. Depresi adalah kondisi yang serius dan memerlukan perhatian medis.

Perbedaan Stres dan Depresi

Setelah mengetahui arti dari keduanya, simak beberapa perbedaan stres dan depresi berikut ini.

1. Penyebab

Stres berasal dari tuntutan eksternal seperti pekerjaan, hubungan, atau masalah keuangan. Depresi, di sisi lain, sering tidak memiliki pemicu yang jelas dan mungkin terjadi tanpa alasan yang nyata.

2. Durasi

Stres biasanya bersifat sementara dan berhubungan dengan situasi tertentu. Sedangkan depresi bisa berlangsung lebih lama, berminggu-minggu bahkan hitungan bulan.

3. Gejala

Stres dapat menimbulkan gejala fisik seperti ketegangan otot, sakit kepala, atau gangguan tidur, tetapi gejalanya cenderung berhubungan dengan situasi spesifik.

Sementara depresi lebih cenderung menimbulkan gejala psikologis seperti perasaan sedih yang mendalam, hilangnya minat dalam aktivitas, dan perubahan berat badan yang signifikan.

4. Pengobatan

Stres dapat dikelola dengan mengidentifikasi dan mengatasi pemicu stres, serta dengan teknik-teknik manajemen stres seperti meditasi atau olahraga. Sedangkan depresi memerlukan perawatan medis seperti konseling atau obat-obatan.

5. Dampak

Meskipun bisa mengganggu kehidupan sehari-hari, stres biasanya tidak merusak kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan normal dan berfungsi secara sosial dan pekerjaan.

Sementara depresi dapat sangat mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk pekerjaan, hubungan, dan kesejahteraan secara umum.

Itulah beberapa perbedaan stres dan depresi yang perlu diketahui agar tahu bagaimana solusi atau cara tepat untuk menanganinya.

Previous Post Next Post