Buku bajakan selalu menjadi topik yang mengundang perdebatan dan kontroversi dalam dunia literasi.
Terlebih lagi di era digital yang semakin maju, buku-buku bajakan adalah masalah yang semakin meresahkan penerbit, penulis, dan komunitas pembaca.
Alasan orang suka membeli buku bajakan
Mari kita telaah lebih dalam tentang fenomena ini, mulai dari alasan kenapa orang suka membeli buku bajakan, dampaknya pada industri buku hingga pertanyaan moral yang mengitarinya.
1. Buku bajakan harganya lebih murah
Tidak dapat disangkal, buku bajakan memang menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan buku asli. Bahkan, harganya cenderung terpaut jauh.
Namun, harga murah tersebut sering menjerumuskan kita dalam keputusan membeli tanpa mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul bagi semua pihak yang terlibat dalam pembuatan buku asli.
Tahukah kamu mengapa buku asli lebih mahal? Selain membayar royalti kepada penulis, biaya yang dikeluarkan mencakup kualitas kertas, promosi, layanan dari penerbit, serta kewajiban membayar pajak.
Di sisi lain, buku bajakan merupakan hasil pencurian naskah dari penulis dan menyebarkannya tanpa izin untuk mencari keuntungan.
Tindakan ini jelas melanggar hukum dan berdampak negatif. Dengan membeli buku bajakan, pada dasarnya kita ikut serta dalam tindakan ilegal ini.
Sementara dari segi kualitas, buku asli menawarkan kualitas yang jauh lebih memuaskan karena dibuat dari kertas khusus, aroma tinta yang khas, dan tidak ada halaman yang hilang atau cacat seperti yang sering ditemui dalam buku bajakan.
2. Buku bajakan semakin mudah ditemukan
Perkembangan zaman juga menjadi salah satu pemicu maraknya buku bekas. Dulu, untuk mendapatkan buku bajakan, seseorang harus mencarinya di lapak buku tertentu yang tempatnya cenderung rahasia.
Namun, kini, segalanya menjadi lebih mudah berkat kehadiran platform online. Hanya dengan beberapa klik, kita dapat menemukan berbagai buku bajakan dengan harga yang terjangkau.
Kondisi ini membuat banyak pencinta buku bajakan tergoda untuk menambahkannya ke dalam koleksi, meskipun mereka tahu kualitasnya tidak sebagus buku asli.
Kendati tindakan ini secara hukum melanggar aturan, pembeli buku bajakan juga sering mengabaikan risiko ini. Akibatnya, penjual buku bajakan bermunculan di berbagai platform online dengan lebih leluasa.
3. Kurang menghargai karya orang lain
Seorang penulis menjalani perjalanan yang rumit untuk menyelesaikan karya tulisnya. Ada pengorbanan waktu, pemikiran, penelitian, serta materi agar karyanya dapat selesai dengan baik.
Bahkan, ada juga penulis yang harus mengabdikan hidupnya selama bertahun-tahun hanya untuk menyelesaikan proyek karena tuntutan riset yang begitu rumit.
Namun, setelah melalui serangkaian proses panjang tersebut, orang masih suka membeli buku bajakan yang menyebabkan kerugian pada penulis.
Artinya, sebagai pembeli buku bajakan sama sekali tidak memikirkan bagaimana menghargai karya orang lain yang disusun dengan proses panjang.
4. Digunakan untuk ajang uji coba
Bagi sebagian orang, membeli buku bajakan juga merupakan cara untuk menguji buku sebelum memutuskan untuk membeli versi aslinya.
Dengan cara ini, mereka dapat membaca beberapa bab atau bagian dari buku untuk melihat apakah mereka benar-benar tertarik sebelum mengeluarkan uang untuk membeli buku yang asli.
Trik ini biasanya digunakan untuk menghindari kekecewaan jika mereka menemukan bahwa buku tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi setelah membacanya.
5. Keterbatasan akses untuk beli buku asli
Tidak semua orang memiliki akses mudah untuk membeli buku asli.
Terutama di daerah-daerah yang terpencil atau memiliki akses terbatas ke toko buku fisik, buku-buku bajakan bisa menjadi satu-satunya pilihan untuk mendapatkan literatur yang dibutuhkan.
Dalam situasi seperti ini, buku bajakan dapat dianggap sebagai solusi sementara untuk mengatasi keterbatasan akses ke buku asli.
6. Buku sudah tidak cetak lagi
Ada banyak buku yang sudah tidak dicetak lagi dan sulit ditemukan dalam bentuk fisik maupun digital.
Dalam kasus seperti ini, buku bajakan dapat menjadi satu-satunya cara untuk mengakses konten yang sejatinya mungkin akan hilang jika tidak ada salinan bajakan yang tersedia.
Banyak orang yang memiliki minat khusus dalam buku-buku langka atau klasik yang sudah tidak lagi diterbitkan memilih buku bajakan sebagai sumber informasi.
7. Keinginan untuk Mengoleksi Buku
Beberapa orang mungkin ingin mengoleksi buku dalam jumlah besar tanpa harus mengeluarkan banyak uang.
Dalam hal ini, membeli buku bajakan bisa menjadi cara untuk membangun koleksi buku dengan biaya yang lebih rendah.
Meskipun buku-buku tersebut mungkin bukan asli, koleksi ini masih memiliki nilai yang berharga bagi pembelinya untuk sekedar pajangan atau mempercantik ruangan.
Nah, itulah beberapa alasan mengapa orang suka membeli buku bajakan. Ingatlah, dalam menyelesaikan karya butuh perjuangan dan waktu yang tidak sebentar, sehingga kita harus menghargai penulis dengan membeli buku asli.
Author: Maulana Affandi