Pengertian Hukum Hooke, Rumus, dan Contohnya

Apa Itu Hukum Hooke?

Hukum Hooke adalah hukum dalam fisika yang menyatakan bahwa pertambahan panjang suatu pegas sebanding dengan gaya tarik yang diberikan pada pegas tersebut, selama pegas tidak melampaui batas elastisnya.

Hukum Hooke merupakan prinsip dalam ilmu fisika yang menjelaskan perilaku elastis benda saat diberi beban.

Dengan kata lain, semakin besar gaya yang diberikan pada benda elastis, semakin besar pula perubahannya atau deformasinya.

Hukum ini dinamai dari fisikawan Inggris, Robert Hooke (1635-1703), yang pertama kali merumuskannya.

Rumus Hukum Hooke

Secara matematis, hukum Hooke dapat dituliskan sebagai berikut:

F = kx

  • F adalah gaya tarik yang diberikan pada pegas (N)
  • k adalah konstanta pegas (N/m)
  • x adalah pertambahan panjang pegas (m)

Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan pegas. Semakin besar konstanta pegas, semakin sulit pegas tersebut untuk dielongasi (dipanjangkan).

Hukum Hooke memiliki banyak aplikasi dalam dunia nyata, misalnya pada pembuatan alat pengukur seperti timbangan pegas dan neraca pegas.

Hukum Hooke juga digunakan pada pembuatan alat-alat lain seperti peredam kejut (shock absorber) dan suspensi pada kendaraan.

Contoh Hukum Hooke

Berikut adalah beberapa contoh penerapan hukum Hooke dalam kehidupan sehari-hari:

1. Timbangan pegas

Timbangan pegas menggunakan prinsip hukum Hooke untuk mengukur berat benda. Ketika benda diletakkan di atas timbangan pegas, pegas akan terelongasi (memanjang).

Semakin berat benda, semakin besar pertambahan panjang pegas. Pertambahan panjang pegas ini diukur oleh skala pada timbangan pegas, sehingga kita dapat mengetahui berat benda tersebut.

2. Neraca pegas

Neraca pegas menggunakan prinsip hukum Hooke untuk mengukur massa benda.

Ketika benda diletakkan di atas neraca pegas, pegas akan terelongasi (memanjang).

Semakin besar massa benda, semakin besar pertambahan panjang pegas.

Pertambahan panjang pegas ini diukur oleh skala pada neraca pegas, sehingga kita dapat mengetahui massa benda tersebut.

3. Peredam kejut (shock absorber)

Peredam kejut menggunakan prinsip hukum Hooke untuk menyerap goncangan pada kendaraan.

Ketika kendaraan melewati jalan yang tidak rata, peredam kejut akan terkompresi (menyempit).

Peredam kejut akan kembali ke bentuk semula setelah goncangan reda.

Proses kompresi dan ekspansi peredam kejut ini menyerap goncangan sehingga pengendara dan penumpang kendaraan tidak merasakan goncangan secara langsung.

4. Suspensi pada kendaraan

Suspensi pada kendaraan menggunakan prinsip hukum Hooke untuk menjaga agar kendaraan tetap stabil saat melewati jalan yang tidak rata.

Suspensi terdiri dari pegas dan shock absorber. Pegas berfungsi untuk menyerap goncangan, sedangkan shock absorber berfungsi untuk meredam goncangan.

Hukum Hooke adalah salah satu hukum dasar fisika yang memiliki banyak aplikasi dalam dunia nyata. Hukum ini dapat digunakan untuk memahami berbagai fenomena fisika yang terjadi di sekitar kita.

Previous Post Next Post