Pengertian Teori Psikodinamika dan Contohnya

Teori Psikodinamika

Teori psikodinamika adalah teori psikologi yang berfokus pada peran motivasi, emosi, dan aspek-aspek internal lainnya dalam perilaku manusia.

Teori ini memandang manusia sebagai makhluk yang didorong oleh berbagai dorongan dan konflik yang terjadi di alam bawah sadar.

Teori psikodinamika pertama kali dikembangkan oleh Sigmund Freud, seorang psikolog asal Austria.

Freud percaya bahwa kepribadian manusia terbentuk melalui proses yang disebut psikoseksual.

Proses ini dimulai sejak masa kanak-kanak dan melibatkan lima tahap perkembangan, yaitu:

  • Oral (0-1 tahun): bayi mendapatkan kepuasan dari mulutnya, seperti menyusu dan mengisap.
  • Anal (1-3 tahun): anak belajar mengendalikan buang air besar dan buang air kecil.
  • Falik (3-6 tahun): anak mengembangkan perasaan seksual terhadap orang tua lawan jenisnya.
  • Latent (6-12 tahun): anak menekan dorongan seksualnya dan fokus pada pengembangan keterampilan sosial.
  • Genital (12 tahun ke atas): remaja mengembangkan minat seksual pada orang lain.

Menurut Freud, dorongan seksual dan agresi adalah dorongan dasar yang paling kuat dalam diri manusia.

Dorongan-dorongan ini sering kali tidak dapat diterima secara sadar, sehingga mereka ditekan ke alam bawah sadar.

Namun, dorongan-dorongan ini tetap dapat mempengaruhi perilaku manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Teori psikodinamika telah banyak dikritik karena dianggap terlalu menekankan pada alam bawah sadar.

Namun, teori ini juga telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi pemahaman kita tentang perilaku manusia.

Berikut adalah beberapa konsep penting dalam teori psikodinamika:

  • Id adalah bagian dari kepribadian yang dikendalikan oleh dorongan-dorongan dasar, seperti seksual dan agresi. Id bersifat primitif dan tidak rasional.
  • Ego adalah bagian dari kepribadian yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dorongan-dorongan id. Ego bersifat rasional dan realistis.
  • Superego adalah bagian dari kepribadian yang mewakili nilai-nilai dan norma-norma sosial. Superego bersifat kritis dan menghukum.
  • Represi adalah mekanisme pertahanan diri yang digunakan untuk menekan dorongan-dorongan yang tidak dapat diterima secara sadar.
  • Transferensi adalah fenomena di mana pasien memproyeksikan perasaan dan pengalamannya ke terapis.
  • Analisis mimpi adalah teknik terapi yang digunakan untuk memahami isi alam bawah sadar melalui mimpi.

Teori psikodinamika telah banyak digunakan dalam bidang psikologi klinis untuk memahami dan mengobati berbagai masalah psikologis, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan kepribadian.

Contoh Teori Psikodinamika

Berikut adalah beberapa contoh teori psikodinamika:

Perilaku agresif

Menurut teori psikodinamika, perilaku agresif dapat didorong oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Dorongan agresi yang tidak terkendali
  • Mekanisme pertahanan diri, seperti proyeksi
  • Pengalaman masa kecil yang traumatis

Misalnya, seorang anak yang sering dimarahi dan dihukum oleh orang tuanya mungkin akan mengembangkan perilaku agresif sebagai cara untuk mengekspresikan kemarahannya.

Kecemasan

Menurut teori psikodinamika, kecemasan dapat didorong oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Konflik antara id, ego, dan superego
  • Mekanisme pertahanan diri yang tidak efektif
  • Pengalaman masa lalu yang tidak terselesaikan

Misalnya, seorang anak yang sering dikritik oleh orang tuanya mungkin akan mengembangkan kecemasan sosial sebagai cara untuk menghindari kritik lebih lanjut.

Gangguan kepribadian

Menurut teori psikodinamika, gangguan kepribadian dapat didorong oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Gangguan perkembangan kepribadian pada masa kanak-kanak
  • Pengalaman masa lalu yang traumatis
  • Mekanisme pertahanan diri yang tidak efektif

Misalnya, seorang orang dewasa yang memiliki gangguan kepribadian ambang mungkin memiliki pengalaman masa lalu yang ditandai dengan pelecehan atau pengabaian.

Previous Post Next Post