Apa yang Dimaksud dengan Redistribusi Pendapatan? Ini Penjelasannya

Redistribusi pendapatan merupakan tindakan yang diambil oleh pemerintah untuk mengurangi ketidaksetaraan ekonomi di dalam masyarakat.

Prinsipnya melibatkan redistribusi kembali pendapatan nasional kepada kelompok masyarakat yang memenuhi syarat untuk menerimanya.

Adapun tindakannya yaitu pemerintah atau lembaga-lembaga lainnya aktif mengalihkan sebagian pendapatan dari kelompok ekonomi tertentu ke kelompok lainnya, terutama dari kelompok yang lebih kaya ke kelompok yang kurang mampu.

Beberapa cara umum yang digunakan untuk menerapkan redistribusi pendapatan melibatkan kebijakan-kebijakan pemerintah seperti pajak dan transfer sosial.

Baca juga: 9 Prospek Kerja Jurusan Akuntansi yang Gajinya Bikin Ngiler

Tujuan dari redistribusi pendapatan adalah untuk mengurangi ketidaksetaraan ekonomi dan menciptakan kesetaraan sosial.

Contoh penerapan redistribusi pendapatan mencakup penanggulangan masalah seperti menyediakan fasilitas kesehatan bagi warga yang kurang mampu dan pengembangan infrastruktur di daerah terpencil Indonesia.

Manfaat tambahan dari redistribusi pendapatan adalah alokasi dana yang mendukung pemberdayaan masyarakat difabel melalui penyediaan fasilitas dan pelatihan.

Dengan kata lain, redistribusi pendapatan adalah langkah untuk menyebarkan pendapatan dari kelompok masyarakat yang lebih kaya kepada mereka yang kurang mampu.

Pendapatan ini diperoleh oleh pemerintah melalui berbagai sumber seperti pajak, iuran, atau pungutan lainnya yang dibayarkan oleh masyarakat.

Secara mendasar, redistribusi pendapatan dapat diklasifikasikan ke dalam dua bentuk, yakni redistribusi vertikal dan redistribusi horizontal.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Aktuaris dan Perannya dalam Mengelola Risiko Keuangan

1. Redistribusi Pendapatan Vertikal

Redistribusi pendapatan dalam konteks ini mengacu pada transfer dana dari kelompok masyarakat yang lebih mampu ke mereka yang kurang mampu.

Ini merupakan tindakan dukungan dan kepedulian dari segmen ekonomi yang kuat terhadap masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lebih rendah.

Adapun contoh dari redistribusi pendapatan vertikal seperti pajak.

Di Indonesia, terdapat beberapa kategori pajak yang wajib dibayarkan oleh masyarakat, termasuk pajak kendaraan, pajak penghasilan, pajak barang mewah, dan sejenisnya.

Kemudian, realisasi dari fungsi alokasi pajak dapat termanifestasi dalam bentuk redistribusi pendapatan.

Contoh lainnya seperti Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan inisiatif yang diimplementasikan oleh perusahaan swasta melalui pemerintah untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat.

Program-program ini dapat mencakup pemberian beasiswa, penyediaan pendidikan, peningkatan kesehatan, pemberdayaan masyarakat di sekitar perusahaan, upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, pelestarian lingkungan hidup, dan berbagai kegiatan lainnya.

Baca juga: 10 Cara Mendapatkan Uang dari Telegram dengan Mudah

2. Redistribusi Pendapatan Horizontal

Redistribusi pendapatan horizontal lebih berfokus pada transfer dana di antara kelompok atau individu.

Secara sederhana, pendistribusian ini terjadi dalam lingkup yang lebih kecil atau dalam skala yang lebih terbatas.

Fungsi redistribusi pendapatan horizontal antar kelompok adalah mendukung peningkatan kesejahteraan kelompok masyarakat lainnya, khususnya golongan ekonomi lemah, dengan tujuan agar mereka dapat mencapai taraf kehidupan yang lebih baik.

Contohnya adalah kelompok peduli pendidikan yang mengumpulkan dana dari masyarakat yang mampu untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yang putus sekolah, memungkinkan mereka melanjutkan pendidikan.

Melalui inisiatif ini, anak-anak dapat kembali bersekolah dan membuka peluang masa depan yang lebih baik.

Previous Post Next Post