Jawaban:
Waduk jatiluhur dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Selain sebagai pembangkit listrik waduk Jatiluhur juga irigasi atau pengairan sawah, perikanan, dan juga sebagai tempat wisata.
Pembahasan:
Minggu lalu siswa kelas 3 berkunjung ke Waduk Jatiluhur. Waduk tersebut terletak di Purwakarta, Jawa Barat.
Murid-murid senang sekali. Hari ini mereka masih membicarakan kegiatan tersebut. Berikut ini percakapan mereka.
“Selamat pagi, teman-teman”, sapa Siti kepada teman-temannya.
“Selamat pagi juga, Siti,” sahut teman-teman Siti.
“Bagaimana kabar kamu Siti? Apakah kamu sudah sembuh?”
“Sudah, terima kasih doanya ya’ teman-teman”, jawab Siti. “Oh ya, bagaimana kunjungan ke Waduk Jatiluhur kemarin? menyenangkan tidak teman-teman?”
“Sangat menyenangkan. Banyak ilmu yang didapat.” jawab Edo.
“Ilmu apa Do’?”, tanya Siti.
“Ternyata, waduk itu dapat dijadikan pembangkit listrik”, jelas Edo.
“Iya, makanya waduk Jatiluhur itu disebut sebagai waduk untuk PLTA, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air”, tambah Udin.
“Mengapa disebut Pembangkit Listrik Tenaga Air?” tanya Siti lagi.
“Karena energi listriknya berasal dari tenaga air.”
“Bagaimana caranya energi air menjadi energi listrik?” Siti semakin ingin tahu.
“Energi gerak air akan memutar alat yang disebut turbin, lalu turbin menggerakkan generator listrik. Bergeraknya generator listrik inilah yang akan menghasilkan tenaga listrik,” jelas Udin.
“Listrik yang dihasilkan kemudian disalurkan ke gardu-gardu listrik,” Lani menambahkan.
“Nah, dari gardu-gardu itulah listrik disalurkan ke rumah-rumah atau kantor-kantor,” Edo melengkapi
“Oh begitu ya. Terima kasih ceritanya ya teman-teman,” ujar Siti kepada teman-temannya.
Itulah keseruan obrolan Siti dan teman-temannya. Dari pembicaraan mereka, kita jadi tahu banyak tentang kegunaan waduk sebagai pembangkit listrik.
Selain untuk pembangkit listrik, waduk juga berguna untuk hal-hal lain seperti irigasi untuk pertanian, memberikan air untuk sawah, tempat untuk budidaya ikan, dan juga jadi destinasi wisata.