Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah Anda?
Jawaban:
Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) tentang pendidikan holistik yang berpusat pada murid sangatlah relevan untuk dikontekstualisasikan dengan nilai-nilai luhur kearifan lokal di daerah Jawa Timur.
Kearifan lokal Jatim memiliki banyak nilai yang sejalan dengan pemikiran KHD, seperti gotong royong, kebersamaan, penghormatan terhadap leluhur, dan pelestarian alam.
Nilai-nilai Kearifan Lokal Jawa Timur
- Gotong royong: Nilai ini tercermin dalam tradisi kerja bakti yang dilakukan masyarakat Jawa Timur untuk menyelesaikan pekerjaan bersama.
- Kebersamaan: Nilai ini terlihat dalam tradisi “sedekah bumi” yang mempererat hubungan antar warga.
- Penghormatan terhadap leluhur: Nilai ini tertanam dalam tradisi “ziarah” yang dilakukan masyarakat untuk mendoakan leluhur.
- Pelestarian alam: Nilai ini tercermin dalam tradisi “larung sesaji” sebagai bentuk rasa syukur kepada alam.
Kontekstualisasi Pemikiran KHD dengan Kearifan Lokal
- Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal: Kurikulum pendidikan dapat memasukkan materi tentang budaya dan tradisi lokal, seperti sejarah Jawa Timur, bahasa Jawa, dan seni tari.
- Metode Pembelajaran Kolaboratif: Siswa dapat didorong untuk belajar secara berkelompok dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas.
- Projek Berbasis Kearifan Lokal: Siswa dapat dilibatkan dalam projek pelestarian budaya lokal, seperti membersihkan situs budaya, mempelajari bahasa daerah, dan melestarikan seni tradisional.
- Penanaman Nilai-nilai Kearifan Lokal: Nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, penghormatan terhadap leluhur, dan pelestarian alam dapat ditanamkan kepada siswa melalui kegiatan pembelajaran dan pembiasaan di sekolah.
Pengaruh Kontekstualisasi Pemikiran KHD
- Penguatan Karakter Murid: Murid akan memiliki karakter yang kuat sebagai individu dan anggota masyarakat, seperti mandiri, bertanggung jawab, bergotong royong, dan peduli terhadap lingkungan.
- Peningkatan Rasa Cinta Tanah Air: Murid akan memiliki rasa cinta tanah air yang kuat dan bangga terhadap budaya lokal.
- Pelestarian Kearifan Lokal: Kearifan lokal akan terjaga dan dilestarikan untuk generasi berikutnya.