Bagaimana Proses Terbentuknya Kawah Meteor? Simak Jawabannya

Kawah meteor terbentuk ketika meteoroid (sebuah benda berbatu atau logam dari luar angkasa) menabrak permukaan planet atau satelit alami.

Berikut adalah prosesnya:

1. Atmosfer

Saat meteoroid memasuki atmosfer bumi, gesekan dengan udara menyebabkannya memanas dan terbakar.

Semakin besar meteoroid, semakin banyak energi yang dihasilkan dan semakin besar kawah yang terbentuk.

Beberapa meteoroid kecil terbakar sepenuhnya di atmosfer dan tidak mencapai permukaan bumi.

2. Tabrakan

Ketika meteoroid mencapai permukaan bumi, terjadilah tabrakan yang menghasilkan energi besar.

Energi ini menyebabkan tanah dan batuan di sekitar titik tumbukan terlempar ke udara dan terkikis.

Sebuah lubang besar dan cekungan terbentuk di lokasi tumbukan, yang kemudian dikenal sebagai kawah meteor.

Ukuran dan bentuk kawah meteor dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Ukuran dan kecepatan meteoroid: Semakin besar dan cepat meteoroid, semakin besar energi yang dihasilkannya saat menabrak permukaan, dan menghasilkan kawah yang lebih besar dan dalam.
  • Sudut tumbukan: Sudut meteoroid terhadap permukaan juga menentukan bentuk kawah. Sudut curam menghasilkan kawah dalam dan sempit, sedangkan sudut landai menghasilkan kawah lebar dan dangkal.
  • Jenis batuan di lokasi tumbukan: Jenis batuan di lokasi tumbukan juga berpengaruh. Batuan keras dan padat menghasilkan kawah kecil dan dalam, sedangkan batuan lunak dan mudah hancur menghasilkan kawah besar dan dangkal.

Kawah meteor tidak berhenti berubah setelah terbentuk. Berbagai proses geologi, seperti erosi, sedimentasi, dan tektonik lempeng, dapat memodifikasinya.

Seiring waktu, kawah meteor dapat terkubur atau terkikis, meninggalkan jejak samar-samar yang menunjukkan keberadaannya di masa lalu.

Previous Post Next Post