Crankshaft position sensor (sensor posisi poros engkol), sering disingkat CKP sensor, adalah komponen penting dalam sistem mesin kendaraan bermotor, baik mobil maupun motor injeksi.
Fungsi dari crankshaft position sensor yaitu:
1. Menentukan Waktu Injeksi Bahan Bakar
Crankshaft position sensor (CKP sensor) memiliki peran penting dalam sistem mesin kendaraan.
Sensor ini mendeteksi posisi dan putaran poros engkol (crankshaft) dan mengirimkan informasi tersebut ke Engine Control Unit (ECU) yang dikenal sebagai “otak” mesin.
Berdasarkan informasi ini, ECU dapat menentukan kapan saat yang tepat untuk menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar.
Ketepatan waktu injeksi bahan bakar sangat penting untuk memastikan pembakaran yang optimal dan efisiensi bahan bakar.
Jika CKP sensor mengalami kerusakan, maka dapat menyebabkan masalah pada mesin, seperti mesin sulit dihidupkan, mesin tidak bertenaga, mesin brebet, konsumsi bahan bakar boros, serta emisi gas buang meningkat.
2. Mengatur Waktu Pengapian
Selain mendeteksi posisi dan putaran poros engkol, CKP sensor juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi posisi piston di dalam silinder.
Informasi ini sangat penting untuk menentukan kapan busi harus memercikkan bunga api. Dengan mengetahui posisi piston yang tepat, ECU dapat mengatur waktu pengapian yang optimal.
Pengaturan waktu pengapian yang tepat ini sangat penting untuk memastikan kelancaran dan tenaga mesin.
Jika waktu pengapian terlalu maju, maka dapat menyebabkan mesin knocking (ngelitik) dan berpotensi merusak mesin.
Sedangkan jika waktu pengapian terlalu lambat, maka dapat menyebabkan mesin kehilangan tenaga dan boros bahan bakar.
Oleh karena itu, CKP sensor memiliki peran penting dalam menjaga performa mesin kendaraan.
Sensor ini memastikan bahwa bahan bakar diinjeksikan dan busi memercikkan bunga api pada waktu yang tepat, sehingga mesin dapat bekerja dengan optimal dan efisien.
3. Mengukur Kecepatan Putaran Mesin (RPM)
Crankshaft position sensor (CKP sensor) tidak hanya berperan dalam menentukan waktu injeksi dan pengapian, tetapi juga berfungsi untuk mengukur kecepatan putaran mesin (RPM).
Informasi RPM ini memiliki banyak manfaat, seperti:
- Menyesuaikan putaran mesin dengan beban yang diberikan: Saat AC dinyalakan, CKP sensor akan mendeteksi peningkatan beban mesin dan menginformasikan kepada ECU. ECU kemudian akan meningkatkan putaran mesin untuk menjaga performa dan efisiensi.
- Membatasi putaran mesin agar tidak melebihi batas aman: CKP sensor akan mendeteksi jika putaran mesin melebihi batas aman dan menginformasikan kepada ECU. ECU kemudian akan membatasi putaran mesin untuk mencegah kerusakan mesin.
- Memberikan informasi kepada pengemudi melalui tachometer di dashboard: CKP sensor mengirimkan informasi RPM ke tachometer, sehingga pengemudi dapat mengetahui kecepatan putaran mesin saat itu.