Drive shaft adalah poros penggerak atau poros propeller pada kendaraan beroda empat.
Fungsi utamanya adalah untuk menyalurkan tenaga putar dari mesin yang sudah diatur transmisi ke roda penggerak.
Dengan kata lain, drive shaft ini jembatan penghubung antara mesin dan roda sehingga mobil bisa melaju.
Lalu, apa fungsi dari drive shaft pada kendaraan roda empat?
Drive shaft pada kendaraan roda empat memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
1. Menyalurkan putaran dari transmisi ke roda
Drive shaft terhubung dengan transmisi di salah satu ujung dan dengan roda penggerak di ujung lainnya.
Ketika transmisi berputar, drive shaft akan memutar roda penggerak, sehingga kendaraan dapat bergerak maju atau mundur.
2. Mengakomodasi perubahan jarak antara transmisi dan roda
Ketika suspensi kendaraan bergerak naik turun, jarak antara transmisi dan roda penggerak dapat berubah.
Drive shaft dirancang untuk dapat memanjang dan memendek agar dapat terus menyalurkan putaran ke roda meskipun jaraknya berubah-ubah.
3. Meredam getaran
Drive shaft dilengkapi dengan sambungan universal yang dapat meredam getaran yang dihasilkan oleh transmisi dan roda. Hal ini membantu untuk membuat pengendaraan lebih nyaman dan mengurangi kebisingan.
4. Mengubah sudut putaran
Drive shaft dapat mengubah sudut putaran dari transmisi ke roda. Hal ini penting karena roda perlu berputar pada sudut yang berbeda saat kendaraan berbelok.
5. Menyalurkan tenaga ke gardan
Pada kendaraan dengan penggerak roda belakang atau all-wheel drive, drive shaft menyalurkan tenaga ke gardan, yang kemudian mendistribusikan tenaga ke roda belakang.
Drive shaft merupakan komponen penting dalam sistem pemindah tenaga kendaraan. Kerusakan pada drive shaft dapat menyebabkan kendaraan tidak dapat bergerak.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan perawatan drive shaft secara berkala untuk memastikan kondisinya tetap baik.