Mengenal Apa Itu Plot Twist, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Pernahkah kamu membaca sebuah buku atau menonton film yang tiba-tiba membuatmu tercengang dengan sebuah kejutan tak terduga?

Kejutan inilah yang dikenal sebagai “plot twist,” yang mampu mengubah arah cerita secara drastis dan meninggalkan kesan mendalam bagi para penikmatnya.

Plot twist bagaikan bumbu rahasia dalam sebuah cerita fiksi. Bumbu ini mampu membangkitkan berbagai emosi, mulai dari rasa terkejut, penasaran, hingga kagum.

Kehadirannya yang cerdas dan dieksekusi dengan baik dapat membuat sebuah cerita menjadi lebih menarik, menegangkan, dan tak terlupakan.

Lantas, apa itu plot twist?

Pengertian Plot Twist

Plot twist atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “pelintiran plot,” adalah elemen cerita fiksi yang mengejutkan pembaca atau penonton.

Twist ini biasanya berupa kejadian tak terduga yang mengubah arah cerita secara drastis.

Kehadiran plot twist yang cerdas dan dieksekusi dengan baik dapat membuat sebuah cerita menjadi lebih menarik, menegangkan, dan berkesan.

Saat kita terbuai oleh alur yang familiar, tiba-tiba kita dihadapkan dengan kejadian atau pengembangan cerita yang sepenuhnya tak terduga, membingungkan perkiraan dan memberikan warna baru pada kejadian sebelumnya.

Inilah keajaiban plot twist yang tidak hanya memicu reaksi kejutan, tetapi juga menciptakan perjalanan cerita yang tak terlupakan.

Jenis-jenis Plot Twist

Plot twist hadir dalam berbagai bentuk dan fungsi. Berikut adalah beberapa jenis plot twist yang umum ditemui:

1. Identity Twist (Pelintiran Identitas)

Identitas karakter yang selama ini kita ketahui ternyata berbeda sehingga membuat kita terkejut dan mempertanyakan kembali segala interaksi dan motivasi karakter tersebut sebelumnya. Contoh: Detektif yang kita kira pahlawan ternyata adalah pelakunya.

2. Flashback Twist (Pelintiran Kilas Balik)

Informasi baru yang terungkap melalui kilas balik mengubah pemahaman kita terhadap cerita. Bisa jadi alasan di balik suatu tindakan karakter atau motivasi tersembunyi yang selama ini tidak kita ketahui.

Contoh: Kilas balik masa lalu penjahat yang mengungkapkan pengalaman traumatis yang membentuk kepribadiannya.

3. Betrayal Twist (Pelintiran Pengkhianatan)

Karakter yang kita percaya dan dukung selama ini ternyata berkhianat. Pengkhianatan ini bisa datang dari teman dekat, mentor, atau bahkan anggota keluarga.

Contoh: Sahabat protagonis yang selama ini terlihat setia ternyata bekerja sama dengan musuh.

4. Cliffhanger Twist (Pelintiran Gantung)

Plot twist yang terjadi di akhir cerita, membuat penonton penasaran dan ingin segera menyaksikan kelanjutannya. Biasanya digunakan untuk membangun antisipasi dan ketegangan untuk cerita selanjutnya.

Contoh: Di saat protagonis berhasil mengalahkan penjahat, tiba-tiba muncul sosok misterius yang mengancam.

5. Red Herring Twist (Pelintiran Petunjuk Palsu)

Petunjuk yang selama ini kita anggap penting dan mengarah ke tersangka tertentu ternyata menyesatkan. Hal ini membuat kita harus kembali menganalisa keseluruhan cerita dan mencari petunjuk yang sebenarnya.

Contoh: Saksi mata mengaku melihat tersangka di lokasi kejahatan, namun belakangan terungkap bahwa saksi tersebut dibayar untuk memberikan keterangan palsu.

6. Supernatural Twist (Pelintiran Supranatural)

Unsur supranatural yang tiba-tiba muncul di cerita realistis. Ini bisa jadi hantu, alien, atau kekuatan magis yang selama ini tidak terungkap.

Contoh: Protagonis yang selama ini menjalani kehidupan normal ternyata memiliki kekuatan supranatural yang terpendam.

Fungsi Plot Twist

Plot twist memiliki berbagai fungsi dalam sebuah cerita. Berikut beberapa fungsi utama yang bisa diraih dengan menggunakan plot twist yang efektif:

1. Meningkatkan Ketegangan

Plot twist yang tak terduga dapat membuat pembaca atau penonton tegang dan terus menerka-nerka kelanjutan cerita.

Kejutan yang dihadirkan plot twist akan membuat mereka sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya, sehingga rasa penasaran dan ketegangan pun meningkat.

2. Menaikkan Emosi

Kejutan yang dihadirkan plot twist dapat memicu berbagai emosi pembaca atau penonton, seperti terkejut, kecewa, marah, senang, atau bahkan terinspirasi.

Plot twist yang baik dapat membuat pembaca atau penonton larut dalam cerita dan merasakan emosi yang dialami para karakter.

3. Memperdalam Karakter

Plot twist dapat mengungkapkan sisi lain dari karakter yang selama ini kita kenal.

Misalnya, plot twist “betrayal twist” bisa menunjukkan bahwa karakter yang kita anggap baik ternyata memiliki sifat pengkhianat. Hal ini membuat karakter menjadi lebih kompleks dan realistis.

4. Memberikan Perspektif Baru

Plot twist dapat membuat pembaca atau penonton melihat cerita dari sudut pandang yang berbeda.

Informasi baru yang terungkap melalui plot twist dapat mengubah pemahaman kita terhadap motivasi karakter dan keseluruhan cerita.

5. Memperkuat Tema Cerita

Plot twist yang baik dapat mempertegas tema yang ingin disampaikan cerita. Misalnya, plot twist bisa digunakan untuk mempertanyakan konsep keadilan, kebenaran, atau kepercayaan.

6. Memperpanjang Umur Cerita

Plot twist yang mengejutkan dapat membuat cerita menjadi lebih berkesan dan terngiang lama di benak pembaca atau penonton.

Hal ini bisa memicu diskusi dan analisis terhadap cerita, sehingga “umur” cerita tersebut menjadi lebih panjang.

7. Menghindari Klise

Plot twist yang cerdas dapat membantu cerita terhindar dari klise dan menjadi lebih orisinal.

Dengan menghadirkan kejutan yang tak terduga, penulis dapat membuat cerita terasa segar dan menarik bagi pembaca atau penonton.

Contoh Plot Twist

Berikut adalah beberapa contoh plot twist dalam film yang populer di dunia.

1. The Sixth Sense (1999)

Film thriller psikologis ini mengikuti Malcolm Crowe (Bruce Willis), seorang psikolog anak yang berusaha membantu seorang anak laki-laki bernama Cole Sear (Haley Joel Osment) yang mengaku bisa melihat hantu.

Sepanjang film, penonton dibuat bersimpati pada Malcolm dan berusaha memahami kemampuan supranatural Cole. Namun, plot twist yang mengejutkan terjadi di akhir film.

Terungkap bahwa Malcolm sendiri sudah mati sepanjang film, dan para “hantu” yang dilihat Cole adalah orang-orang yang bisa berkomunikasi dengan orang mati.

2. Se7en (1995)

Film kriminal neo-noir ini dibintangi Brad Pitt dan Morgan Freeman sebagai detektif Mills dan Somerset yang memburu pembunuh berantai sadis.

Film ini penuh dengan teka-teki dan ketegangan, dengan setiap pembunuhan yang dilakukan sang pembunuh bertemakan dosa besar dalam agama Katolik.

Plot twist yang mengerikan terjadi di akhir film. Kotak terakhir yang diberikan pembunuh berantai ternyata berisi kepala istri detektif Mills, yang diculik dan dibunuh sebagai representasi dosa “kemarahan”.

3. Fight Club (1999)

Film ini bercerita tentang Jack (Edward Norton), seorang pekerja kantoran yang menderita insomnia dan ketidakpuasan hidup. Ia bertemu Tyler Durden (Brad Pitt), seorang penjual sabun yang karismatik.

Mereka berdua mendirikan “Fight Club”, sebuah perkumpulan pria yang saling adu jotos untuk melepaskan ketegangan.

Sepanjang film, penonton dibuat penasaran dengan hubungan Jack dan Tyler, serta tujuan sebenarnya dari Fight Club.

Plot twist yang mengejutkan terjadi di akhir film. Terungkap bahwa Tyler Durden adalah kepribadian lain yang diciptakan oleh Jack sendiri sebagai bentuk pelarian dari realitas hidupnya yang monoton.

4. The Empire Strikes Back (1980)

Film kedua dalam saga Star Wars ini melanjutkan kisah Luke Skywalker (Mark Hamill) yang berlatih untuk menjadi Jedi di bawah bimbingan Yoda.

Film ini penuh dengan aksi pertarungan dan pengungkapan rahasia. Plot twist legendaris terjadi di akhir film. Dalam pertarungan klimaks melawan Darth Vader, Luke dikalahkan dan terjatuh ke jurang.

Darth Vader kemudian mengungkapkan fakta mengejutkan: “Luke, I am your father” (“Luke, aku adalah ayahmu”). Pengungkapan ini mengejutkan penonton dan mengubah arah cerita secara drastis.

5. The Usual Suspects (1995)

Film kriminal neo-noir ini berkisah tentang Verbal Kint (Kevin Spacey), seorang penipu kecil-kecilan yang menjadi satu-satunya orang yang selamat dari pembantaian brutal di sebuah kapal tongkang.

Verbal menceritakan kisahnya kepada agen FBI Dave Kujan (Chazz Palminteri), yang berusaha mengungkap misteri di balik pembantaian tersebut.

Sepanjang film, penonton diajak untuk mengikuti cerita Verbal yang penuh dengan liku-liku dan intrik. Plot twist yang mengejutkan terjadi di akhir film.

Terungkap bahwa Verbal Kint sebenarnya adalah Keyser Soze, kriminal legendaris yang selama ini diburu oleh FBI. Identitas Verbal selama ini hanyalah sebuah persona yang diciptakan untuk mengelabui pihak berwenang.

Previous Post Next Post