Mengenal Apa Itu Regenerative Braking dan Bagaimana Prinsip Kerjanya

Regenerative Braking

Regenerative braking atau pengereman regeneratif adalah sebuah teknologi yang memungkinkan kendaraan untuk mengubah energi kinetik (energi gerak) menjadi energi listrik saat pengereman.

Dengan kata lain, alih-alih terbuang percuma menjadi panas seperti pada rem konvensional, energi kinetik dari kendaraan yang melambat dimanfaatkan kembali menjadi listrik.

Listrik hasil regenerasi ini kemudian disimpan di baterai untuk digunakan kembali sebagai tenaga penggerak kendaraan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Termostat dan Fungsinya Pada Kendaraan Bermotor

Prinsip Kerja Regenerative Braking

Berikut adalah prinsip kerja dari regenerative braking:

1. Konversi Energi Kinetik Menjadi Energi Listrik

Saat pengemudi menginjak pedal rem, motor listrik di dalam kendaraan akan berputar berlawanan arah. Perputaran motor listrik ini menghasilkan energi listrik.

Energi listrik yang dihasilkan ini kemudian disimpan kembali ke baterai untuk digunakan kembali sebagai sumber tenaga penggerak kendaraan.

Proses ini memungkinkan kendaraan untuk memanfaatkan kembali energi yang terbuang percuma saat pengereman, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.

2. Penyimpanan Energi Listrik

Energi listrik yang dihasilkan dari pengereman disimpan kembali ke baterai khusus yang dirancang untuk menerima dan menyimpan energi listrik dengan cepat.

Baterai ini berbeda dengan baterai yang biasa digunakan untuk menghidupkan kendaraan, karena baterai ini memiliki kemampuan untuk menerima dan melepaskan energi dengan cepat.

Hal ini penting karena energi yang dihasilkan dari pengereman dihasilkan dalam waktu singkat dan dengan arus yang tinggi.

Baterai yang digunakan untuk regenerative braking umumnya adalah baterai lithium-ion.

Baterai ini memiliki kepadatan energi yang tinggi, sehingga dapat menyimpan banyak energi dalam ruang yang kecil.

Selain itu, baterai lithium-ion juga memiliki masa pakai yang lama dan tahan terhadap temperatur ekstrim.

Dengan menggunakan baterai khusus ini, energi yang dihasilkan dari pengereman dapat disimpan dengan efisien dan digunakan kembali untuk menggerakkan kendaraan.

Hal ini membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.

Baca juga: Suspensi Telescopic: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Kerja

3. Penggunaan Energi Listrik

Energi listrik yang disimpan di baterai tidak hanya berguna untuk efisiensi bahan bakar, tetapi juga memiliki manfaat lain.

Energi ini dapat digunakan kembali untuk membantu akselerasi kendaraan, sehingga meningkatkan performa dan responsivitas kendaraan.

Selain itu, energi dari baterai juga dapat digunakan untuk menjalankan sistem kelistrikan kendaraan, seperti lampu, AC, dan sistem hiburan.

Hal ini membantu mengurangi beban pada mesin dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Baca juga: Bagaimana Prinsip Kerja Idling Stop System Pada Motor?

Penggunaan energi listrik yang disimpan di baterai ini memberikan banyak keuntungan bagi kendaraan listrik dan hybrid, seperti:

  • Meningkatkan performa dan responsivitas kendaraan.
  • Meningkatkan efisiensi bahan bakar.
  • Mengurangi emisi gas buang.
  • Mengurangi kebisingan mesin.

4. Kombinasi dengan Rem Konvensional

Regenerative braking memang merupakan teknologi yang canggih dan bermanfaat, namun memiliki keterbatasan dalam hal kekuatan pengereman.

Pada beberapa situasi, energi kinetik yang dihasilkan dari pengereman mungkin tidak cukup untuk menghentikan kendaraan sepenuhnya.

Di sinilah peran penting rem konvensional. Rem konvensional bekerja dengan cara yang berbeda dari regenerative braking, yaitu dengan menggunakan gesekan untuk memperlambat roda.

Baca juga: Fungsi dari Exhaust Gas Recirculation Adalah? Ini Jawabannya

Ketika energi kinetik yang dihasilkan dari regenerative braking tidak cukup, rem konvensional akan secara otomatis aktif untuk membantu menghentikan kendaraan dengan aman.

Penggunaan kombinasi antara regenerative braking dan rem konvensional ini memberikan beberapa keuntungan:

  • Pengereman yang lebih aman dan efektif: Rem konvensional memastikan bahwa kendaraan dapat berhenti dengan aman dalam situasi apa pun.
  • Peningkatan efisiensi bahan bakar: Regenerative braking membantu mengurangi penggunaan rem konvensional, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar.
  • Perpanjangan masa pakai rem konvensional: Penggunaan regenerative braking membantu mengurangi keausan rem konvensional, sehingga memperpanjang masa pakainya.
Previous Post Next Post