Pengertian Pasar Monopsoni, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Pengertian Pasar Monopsoni

Pasar monopsoni adalah struktur pasar ketika ada satu pembeli tunggal yang mendominasi pasar dalam menentukan harga serta kuantitas barang atau jasa yang diperjualbelikan.

Dalam monopsoni, satu pembeli memiliki kekuatan pasar yang signifikan untuk menentukan harga produk atau jasa yang dibeli dari para penjual atau pemasok.

Hal ini dapat mengakibatkan penurunan harga yang diterima oleh pemasok, karena mereka tidak ada daya tawar untuk menegosiasikan harga yang lebih tinggi dengan pembeli tunggal tersebut.

Baca juga: 7 Pengertian Pasar Modal Menurut Para Ahli

Dalam kondisi monopsoni, pembeli dapat membeli barang atau jasa dengan harga yang lebih rendah daripada karena tidak ada persaingan di pasar.

Pasar monopsoni dapat timbul karena berbagai alasan, seperti pengaruh letak geografis serta barang yang diperjual belikan sangat spesifik.

Monopsoni dapat terjadi dalam berbagai industri, seperti industri pertanian, industri tenaga kerja, atau bahkan dalam pembelian barang oleh pemerintah.

Maka, sebagai satu-satunya pembeli utama, sebuah perusahaan atau pembeli memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga faktor produksi yang ia beli, baik dengan menaikkannya atau menurunkannya.

Baca juga: 7 Pasar Seni Terbaik di Indonesia, Sudah Tahu Belum?

Ciri Ciri Pasar Monopsoni

Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama pasar monopsoni:

1. Satu Pembeli Tunggal

Hanya ada satu pembeli utama yang dominan untuk suatu produk atau jasa yang dijual di pasar.

Karena sifatnya tunggal, maka pembeli ini memiliki kekuatan tawar yang tinggi dan dapat menekan harga produk.

2. Kekuatan Tawar yang Tinggi

Pembeli tunggal memiliki kekuatan pasar yang signifikan untuk menentukan harga faktor produksi yang dibelinya dari penjual atau pemasok.

3. Kontrol Harga

Pembeli tunggal dapat memengaruhi harga dengan menaikkan atau menurunkan faktor produksi yang ia beli.

Hal tersebut lantaran penjual tidak punya daya tawar untuk menegosiasikan harga yang lebih tinggi.

4. Banyak Penjual

Ada banyak penjual yang bersaing untuk menjual produknya kepada pembeli tunggal.

Alhasil, penjual memiliki kekuatan tawar yang rendah dan harus menerima harga yang ditentukan oleh pembeli.

Baca juga: 5 Pasar Setan di Indonesia yang Super Angker

5. Ketergantungan Pemasok

Penjual tergantung pada pembeli tunggal untuk membeli produk atau jasa mereka, sehingga mereka cenderung tidak memiliki alternatif yang kuat.

6. Kurangnya Persaingan

Tidak ada atau sedikit persaingan di antara pembeli untuk membeli faktor produksi tertentu karena hanya didominasi oleh satu pembeli saja.

7. Tidak Ada Inovasi

Penjual memiliki sedikit insentif untuk mengembangkan produk baru karena pembeli tunggal memiliki kontrol atas pasar.

Inovasi di pasar monopsoni umumnya lebih rendah dibandingkan pasar dengan struktur lain.

8. Potensi Penurunan Harga

Dalam beberapa kasus, pembeli tunggal dapat membeli faktor produksi dengan harga yang lebih rendah daripada jika ada persaingan yang lebih besar di pasar.

Baca juga: 4 Perbedaan Proteksi dan Kuota Impor yang Perlu Diketahui

Contoh Pasar Monopsoni

Pasar monopsoni dapat ditemukan dalam berbagai situasi di kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Pasar Petani

Di pedesaan, sering terdapat satu pembeli tunggal, seperti tengkulak, yang membeli hasil panen dari para petani.

Tengkulak memiliki kekuatan tawar yang tinggi dan dapat menekan harga hasil panen petani.

Hal ini dapat menyebabkan petani mendapatkan keuntungan yang lebih kecil dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2. Industri Susu

Di beberapa negara, terdapat satu perusahaan besar yang mendominasi industri susu.

Perusahaan ini bertindak sebagai pembeli tunggal dan menentukan harga susu yang dibeli dari peternak sapi perah.

Hal ini dapat menyebabkan peternak sapi perah mendapatkan keuntungan yang lebih kecil dan kesulitan untuk bersaing dengan perusahaan besar.

3. Pasar Tenaga Kerja

Di beberapa daerah terpencil, terdapat satu perusahaan besar yang menjadi sumber lapangan pekerjaan utama.

Perusahaan ini memiliki kekuatan tawar yang tinggi dan dapat menentukan gaji dan kondisi kerja bagi para pekerja.

Hal ini dapat menyebabkan pekerja mendapatkan gaji yang lebih rendah dan hak-haknya yang tidak terpenuhi.

Baca juga: Arti Globalisasi, Sejarah, dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-Hari

4. Pasar Barang Bekas

Di pasar barang bekas, sering terdapat satu pembeli tunggal, seperti pengepul barang bekas yang membeli berbagai macam barang bekas dari masyarakat.

Pengepul barang bekas memiliki kekuatan tawar yang tinggi dan dapat menekan harga barang bekas yang dibeli dari masyarakat.

Hal ini dapat menyebabkan masyarakat mendapatkan keuntungan yang lebih kecil dari penjualan barang bekas mereka.

5. Pasar Lelang

Di pasar lelang biasanya terdapat satu pembeli tunggal yang memenangkan lelang dan membeli barang yang dilelang.

Harga barang yang dilelang ditentukan oleh pembeli tunggal dan dapat lebih rendah dari harga pasar normal.

Hal ini dapat menyebabkan penjual mendapatkan keuntungan yang lebih kecil dari penjualan barangnya.

Previous Post Next Post