Setelah Absen 7 Tahun, Banyuwangi Kembali Raih Adipura Berkat TPS3R

Setelah absen selama tujuh tahun, Banyuwangi berhasil meraih kembali penghargaan Adipura pada tahun 2024.

Seperti diketahui, terakhir kali Kabupaten Banyuwangi meraih Adipura pada tahun 2017.

Dalam rentang waktu tersebut, Banyuwangi telah melakukan berbagai upaya, termasuk pengembangan yang signifikan dalam pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).

Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyaksikan secara langsung bagaimana TPS3R dikelola, kolaborasi antara pemerintah daerah dan desa, serta partisipasi aktif dari masyarakat.

“Alhamdulillah, Banyuwangi kembali raih Piala Adipura, lambang kebersihan kota dan lingkungan hidup. Ini tentunya kebanggaan bagi semua warga Banyuwangi yang terus berupaya menjadikan daerahnya bersih dan nyaman. Ini adalah kerja gotong royong seluruh warga,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi menyatakan bahwa manajemen sampah di Banyuwangi sudah mencapai tingkat luar biasa.

Saat ini, terdapat 19 Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) besar di Banyuwangi.

Angka ini belum termasuk TPS3R yang dibangun melalui inisiatif masyarakat desa dan proyek TPS3R yang didanai oleh perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

“Banyuwangi kerja keroyokan untuk pengelolaan sampah,” kata Kepala DLH Banyuwangi, Dwi Handayani.

Nantinya, upaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mempertahankan pencapaian ini melibatkan peningkatan kerjasama antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), termasuk Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD).

Dwi juga berharap bahwa ke depannya, masyarakat Banyuwangi dapat melakukan pengelolaan sampah secara efektif mulai dari tingkat rumah tangga.

Sebagai informasi tambahan, saat ini Banyuwangi telah berhasil mendirikan dan mengoperasikan 19 Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di berbagai kecamatan.

Salah satunya adalah TPS3R Balak, yang memiliki kapasitas pengolahan sebanyak 84 ton per hari dengan sasaran 55.491 rumah tangga.

Sementara itu, TPS3R Muncar mengelola rata-rata 12-25 ton sampah per hari, dengan residu yang disisakan hanya sebesar 2 ton per hari yang kemudian dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Sumber: antara, viva

Previous Post Next Post