Sinopsis Film Menentang Maut, Aksi Menegangkan di Terowongan ICA

Karya sinema Indonesia berjudul ‘Menentang Maut‘ merupakan film aksi laga yang dirilis pada tahun 1986. Film ini disutradarai oleh Hasmanan dan Helmud Ashley.

Selain Barry Prima, film ‘Menentang Maut’ juga menampilkan aktor Hollywood seperti John Philip, Grizyna Dilong, dan Christ Michum, dengan dukungan dari aktor Indonesia Advent Bangun dan Dicky Zulkaranen.

Sebuah film aksi yang mengisahkan upaya penyelamatan para korban yang terperangkap di dalam terowongan ICA.

ICA memutuskan untuk mengangkut peralatan pengebor terowongan tersebut menggunakan pesawat dan truk Mercedes untuk menghindari sabotase dari pesaing.

Baca juga: Sinopsis Kidnap, Perjuangan Ibu Menyelamatkan Anaknya dari Penculik

Sinopsis Film Menentang Maut

Kisah dimulai dengan terjadinya musibah di sebuah terowongan ICA yang menyebabkan sekitar 50 orang terperangkap di dalamnya akibat ledakan.

Dalam upaya penyelamatan, seorang ahli dari Jerman memperagakan penggunaan alat canggih, namun muncul ancaman ketika beberapa orang berusaha untuk membajak teknologi tersebut.

Upaya wartawati Judith Stover dari World News Agency, New York, yang berusaha mewawancarai Roger Clark dari Multi Indah Corp (MIC).

Stover tertarik untuk mewawancarai Clark karena sedang melakukan penelitian tentang Laser Cannon, tapi Stover curiga mengapa penelitian ini dilakukan di Indonesia.

Namun, dalam wawancara tersebut Roger Clark tidak memberikan keterangan apapun kepada Stover.

Tidak patah semangat, Stover kemudian bertemu dengan seorang ekspatriat yang juga bekerja di MIC.

Ternyata, Laser Cannon akan diuji coba di tambang Kertawangi, dan tuan Clark meyakinkan kliennya, Tuan Saputra (Piet Burnama).

Ratno Lesmana (Barry Prima), seorang pekerja di MIC, juga terlibat dalam proyek ini.

Baca juga: Sinopsis Mad Max: Fury Road, Film Aksi yang Dibintangi oleh Tom Hardy

MIC berencana menggunakan Laser Cannon untuk membelah batu di tambang Kertawangi, terutama untuk menyelamatkan penambang yang terjebak di dalam terowongan.

Perusahaan saingan MIC, Protex Dallas, dikepalai oleh Gals (John Philip Law) dan Purnomo (Dicky Zulkarnaen).

Gals menyewa Yan Fancliff untuk membajak truk milik MIC, yang dikemudikan oleh Ted Burners, menuju tambang Kertawangi.

Anak buah Gals, Advent Bangun, selalu memantau pengiriman barang ke Kertawangi.

Mulai dari turun dari pesawat hingga naik ke truk, selama perjalanan Gals memantau keberadaan muatan truk yang dikemudikan oleh Ted.

Sementara itu, Stover berhasil mengendus rencana jahat Gals setelah berhasil mewawancarainya dan meninggalkan tape recorder yang sengaja ditinggalkannya.

Stover akhirnya mendapatkan informasi dari seorang sewa Gals, Yan Franscliff.

Dengan memberikan sejumlah uang pada Cliff, Stover memperoleh satu demi satu informasi, termasuk bahwa truk yang akan dibajak oleh Cliff adalah truk yang dikendarai oleh Ted yang akan menuju Kertawangi.

Di sisi lain, Ted bersama Ratno Lesmana dan Tuan Peter mulai perjalanan membawa muatan truknya. Selama perjalanan, anak buah Gals dari Protex Dallas selalu memantau mereka.

Baca juga: Sinopsis Drama Korea Queen of Tears dan Profil Pemainnya

Setelah satu anak buah Gals gagal, yang lainnya menyusul di belakang bersama dengan Cliff. Selama perjalanan, banyak rintangan yang harus dihadapi.

Judith Stover, yang sudah mengetahui niat jahat Cliff setelah berhasil mewawancarainya, menyusul truk yang dikemudikan oleh Ted menggunakan helicopter.

Akhirnya, Stover ikut serta dalam truk yang dikemudikan oleh Ted. Jalur menuju Kertawangi tidaklah mudah, penuh dengan medan yang berliku-liku.

Meskipun demikian, mereka terus melalui jalur yang sulit, melewati segala hambatan meski dengan muatan yang besar.

Saat melintasi sebuah jembatan kayu yang rusak, terjadi baku tembak dengan kelompok Cliff.

Meskipun demikian, dengan keberanian, Ratno menghadapi kelompok Cliff dan berhasil menghancurkan jembatan yang telah dilewati.

Namun, Ratno tertembak oleh Cliff, dan kemudian Ted, Stover, dan Peter melanjutkan perjalanan ke Kertawangi.

Saat berhenti untuk beristirahat di malam hari, Ted dan kawan-kawan diserang oleh kelompok Cliff.

Meskipun demikian, Ted berhasil mengatasi mereka dan melanjutkan perjalanan.

Namun, kali ini mereka menghadapi rintangan baru, karena jalur yang akan dilewati telah dipasangi ranjau.

Berkat pengalaman Ted, ia mengetahui bahwa jalan tersebut telah ditanami ranjau.

Akhirnya, mereka menemukan satu per satu ranjau yang telah dipasang dan melanjutkan perjalanan ke Kertawangi untuk membantu korban yang terjebak di terowongan.

Baca juga: 10 Film Korea Paling Sedih yang Akan Menggetarkan Hatimu

Mengetahui bahwa korban berhasil selamat, Gals memerintahkan anak buahnya untuk mengejar truk menggunakan helicopter.

Terjadilah baku tembak dari udara dan darat antara helicopter dan kelompok Cliff.

Meskipun upaya mereka gagal, Gals kemudian membunuh Tuan Purnomo di Jakarta setelah terlibat adu pendapat.

Akhirnya, Ted berhasil membawa truk dengan muatan Laser Cannon hingga ke Kertawangi, dan korban yang terjebak di terowongan berhasil diselamatkan.

Previous Post Next Post